Secara personal, mungkin Split arahan sutradara India-Amerika, M. Night
Shyamalan tak memberikan sebuah premis yang bisa di bilang bar, namun
jangan salah, sutradara ini memang terkenal dengan plot twist serta
cerita yang bisa dibilang cukup hyper dan mampu mengolah materi lama
menjadi sebuah sajian yang exciting, meskipun tak selamanya berada di
jajaran box office, sebut saja After
Earth dan adaptasi film The Last Airbender yang bisa dibilang "failed"
tapi eksistensi yang ia punya memang besar, dan kini ia kembali lewat
karya terbarunya yang bertajuk Split dimana ia kali ini bemain dengan
seorang Professor di X-MEN, James McAvoy.
Urusan bagi Claire
(Haley Lu Richardson) belum selesai ketika pesta ulang tahunnya usai,
masih ada Casey (Anya Taylor-Joy) yang tidak memiliki tumpangan untuk
pulang. Bersama sang ayah dan juga Marcia (Jessica Sula) Claire
mengantar Casey pulang, namun kemudian mereka diculik oleh seorang pria
bernama Kevin Wendell Crumb (James McAvoy) yang kemudian mengunci mereka
di sebuah basement yang tentunya tanpa jendela, Seorang pria yang aneh
itu memiliki seorang therapist bernama Dr. Fletcher (Betty Buckley),
sosok yang selama ini mencoba berbicara dengan 23 kepribadian yang Kevin
punya serta mendengar peringatan dari Kevin perihal kedatangan seorang
monster yang ia sebut "the Beast".
Setelah kamu membaca sinopsis
diatas, memang sangat mudah untuk kamu membentuk plot selanjutnya, ya,
pertanyaan yang akan kamu lontarkan tentu saja mengenai siapa Kevin
sebenarnya dan apa tujuan ia menculik 3 gadis tersebut, plot yang kamu
susun dari sebuah pertanyaan itu kemudian akan menjadi sasaran utama
untuk Shyamalan sebagai pintu gerbang selanjutnya, dan disini Shyamalan
berhasil membangun sebuah plot yang kamu susun itu menjadi sebuah sajian
yang padu dan tentunya sangat menarik untuk disimak. Bukan dengan cara
modern yang Shyamalan kemas disini, melainkan sebuah ara tradisional a
la " hide and seek" dimana seorang pemburu akan menjadi taget yang
diburu dan seorang yang diburu bisa saja menjadi pemburu. Itu yang
dilakukan oleh dua karakter utama film ini.
Selain itu, film
ini juga mempunyai sebuah keunikan meski sulit untuk di bilang baru,
karena karakter utama dengan kelainan jiwa memang sudah lazim digunakan
oleh para filmmaker, dan begitupun disini, karakter utama mempunyai
kelainan DID (Dissociative Identity Disorder) atau bisa disebut
kepribadian ganda, ya memang Karakter Kevin disini bisa saja menjadi
Dennis yang dingin lengkap dengan kelainan COD-nya, ia juga bisa jadi
Hedwig, bocah 9 tahun penggemar Kanye West, Barry si perancang busana,
Jade si pengidap diabetes, Patricia yang anggun dan.......ah, sudahlah,
ya mungkin memang saya tidak akan menjelaskan teori kedokterannya yang
sempat menjadi kontroversi, dan baik disini saya aan menjelaskan apa
yang dibangun oleh dunia Shyamalan.
Memang pada dasarnya ini
kisah tentang 'good' melawan 'evil', tapi disini selain ia mempunyai
pondasi cerita yang kuat dan oke serta dengan balutan cinematography
ruang sempit yang menawan serta gore yang dihasilkan memang oke, disini
juga Shyamalan mampu "mencengkram" penonton lewat atensi karakter yang
memang kuat, seperti karakter Kevin aka "The Horde" yang mempunyai
kelainan mental serta seorang remaja yang dalam keadaan loonlines yang
tengah mencari jati dirinya, Casey. Dua karakter itu mampu mengikat
penonton lewat pesonanya yang memang makin kesini makin meningkat,
ditambah dengan penjabaran materi tentang siapa sebenarnya "the beast"
itu dalam sebuah balutan studi karakter yang oke dan tentunya sebuah
aksi yang simple, namun prima.
Itu yang membuat Split makin
kesini makin meningkat, ditambah dengan segala rasa "penasaran" dan juga
gore yang memikat menjadikan Split memang patut untuk disimak dan
diikuti dan semua itu berada pada level yang memuaskan lewat racikan
cerdas M. Night Shyamalan.
SCORE : 4/5
0 Komentar