Rasa
kaget dan cemas hadir tatkala film adaptasi dari video game ini memasang
subtema "The Final Chapter" yang membahas kisah Alice yang dalam
kehidupannya berisikan sebuah pelarian dan pembunuhan, di seri keenam
ini rasa cemas yang saya utarakan tadi bukan hadir karena film ini akan
dirilis, melainkan secara kualitas yang dimiliki belum menunjukan
sebuah perubahan ke arah positif untuk saga penutup, dan dua film
sebelumnya meraup untung box office sebesar $200 juta. Final? Really?
Terbangun di Washington D.C., Alice (Mila Jovovich) kemudian ditemukan oleh The Red Queen (Ever Anderson) yang menjalankan tugas dari The Umbrella Corporation. Diminta untuk kembali ke The Hive, Alice mendapat tawaran dari The Red Queen terkait lokasi antivirus untuk T-Virus yang dapat menghentikan wabah zombie. Alice menerima tawaran tersebut dengan konsekuensi ia menjadi target dari Dr. Isaacs (Iain Glen) yang berencana untuk membawa para zombie ke dalam Raccoon City. Dibantu oleh Claire (Ali Larter), Abigail (Ruby Rose), Doc (Eoin Macken) dan Christian (William Levy), Alice bersiap untuk bertarung dengan batas waktu sempit yang ia miliki.
Setelah kamu membaca sinopsis diatas, mungkin akan terdengar celetukan dari mulut kamu bahwa film ini mempunyai script yang klise! Disini Paul W.S Anderson masih bermain dengan formula klasik yang telah ia terapkan di seri film ini sebelumnya. Namun terdapat dua sisi positif yang ia miliki di film ini, pertama, ia mempunyai suguhan action yang bisa di bilang the best dari seri sebelumnya, dan yang kedua, bagi kamu penggemar saga film ini bersiaplah untuk bersorak-sorai karena apa yang belum kamu ketahui di film sebelumnya terjawab di film ini. Suguhan kedua sisi positif itu terasa rapi dan oke, meskipun potensi yang film ini punya harus di tenggelamkan oleh Anderson.
Menariknya, meskipun film ini membolak-balikan formula yang telah ia terapkan di film sebelumnya, namun semua itu berjalan pada jalur yang oke, mulai dari aksi kejar-kejaran, combat dan tentunya baku tembak dan hantam yang ia lakukan terasa menarik sedari awal ia buka film ini. Memang jika berbicara mengenai script yang ia punya memang terkesan kacau dan rancu, tapi Anderson cukup lihai menata semua aksi itu, dan sekaligus sebagai pembuktian karakter Alice yang terlihat "cool" dan menawan beserta kemampuan yang ia miliki di film ini memang sebagai ajang panggung bagi Anderson untuk menampilkan sang istri berlaga layaknya ia adalah kekuatan utama film ini.
Dibalik sisi action yang ia punya sangat mumpuni, film ini mempunyai sisi di segi visual yang cukup keren namun terkesan berantakan, tak ayal jika kamu setelah menonton film ini merasakan headache yang cukup memusingkan karena menyaksikan susunan dan tatanan atmosfir yang didominasi warna dark yang tak terata rapi. Meskipun film ini punya action yang oke, andai saja akan lebih baik jika ia mempunyai sisi naskah yang mumpuni dan juga visual yang tak mengganggu, andaikan saja ia punya itu, maka akan lebih memantapkan sebuah pembuktian bahwa film adaptasi video game tak selamanya fail. So, are this movie is the final chapter?
SCORE : 3/5
0 Komentar