Don't Knock Twice (2017)
Memang sebuah materi yang sudah basi jika dalam sebuah film horor terdapat suatu larangan, tak terkecuali film ini, sudah terpampang jelas di judulnya, Don't Knock Twice (Jangan Ketuk Dua Kali), sebenarnya kita juga sudah mengira sebelum menonton film ini bahwa tokoh utama akan melanggar larangan tersebut, begitupun yang dilakukan oleh Chloe (Lucy Boynton) yang melanggar larangan tersebut dengan mengetuk sebuah pintu dari rumah yang konon angker, dan alhasil akibat larangan tersebut ia mendapatkan teror dari penghuni rumah tersebut, dan kemudian meminta bantuan sang ibu, Jess (Kathee Sackhoff) dan kemudian berjuang bersama melaan makhluk tersebut.
Memang sebuah materi yang sudah basi jika dalam sebuah film horor terdapat suatu larangan, tak terkecuali film ini, sudah terpampang jelas di judulnya, Don't Knock Twice (Jangan Ketuk Dua Kali), sebenarnya kita juga sudah mengira sebelum menonton film ini bahwa tokoh utama akan melanggar larangan tersebut, begitupun yang dilakukan oleh Chloe (Lucy Boynton) yang melanggar larangan tersebut dengan mengetuk sebuah pintu dari rumah yang konon angker, dan alhasil akibat larangan tersebut ia mendapatkan teror dari penghuni rumah tersebut, dan kemudian meminta bantuan sang ibu, Jess (Kathee Sackhoff) dan kemudian berjuang bersama melaan makhluk tersebut.
First of all, Caradog W. James selaku sutradara memang mempunyai trik khusus untuk melontarkan kesan horor yang ia punya di atas naskah cerita yang terbilang sangat kuno ini, ia mampu memberikan jump scare yang lumayan oke, namun akibat lemahnya cerita yang ia punya, ia tak mampu membawa suasana tadi ke dalam film ini, terasa hambar memang jika di tilik dari segi plot sekalipun, begitu pun eksekusi yang ia hasilkan pun demikian, tak memberi kesan wow yang oke akibat tensi cerita yang naik turun dan punya sebuah chalenge yang murahan, nan urung menampilkan sebuah challenging yang oke dan mumpuni, dan alhasil Don't Knock Twice jauh dari kata bagus maupun sempurna.
SCORE : 1/5
Knock Knock (2015)
Apa yang akan kamu lakukan kala tengah kondisi di luar hujan dan kamu sendirian di rumah, dan tiba terdengar suara "knock knock" yang menghampiri telingamu, apa yang akan kamu lakukan ketika kamu mendapati sebuah tamu tak dikenal dua orang wanita sexy dalam keadaan basah kuyup meminta pertolonganmu? Apa yang akan kamu lakukan? membiarkannya masuk atau mengabaikannya? Sutradara The Green Inferno, Eli Roth mencoba peruntungannya dengan memasukan tamu tak dikenal yang kemudian mengetuk pintu dan meminta pertolongan.
Evan Webber (Keanu Reeves) seorang arsitek yang tinggal bersama istrinya, Karen (Ignacia Allamand) beserta dua orang anaknya. Kehidupannya begitu sempurna, meliputi pekerjaan dan kediaman yang bagus dan tentunya pernikahan yang langgeng. Suatu ketika, Karen dan kedua anaknya pergi ke pantai untuk merayakan hari ayah yang mana tak bisa diikuti oleh Evan dengan alasan pekerjaan di rumah. Dalam keadaan sepi di malam hari serta di guyur hujan deras, datanglah dua gadis muda, Genesis (Lorenza Izzo) dan Bel (Ana De Armas). Hal buruk yang tidak pernah di nayangkan oleh Evan sebelumnya lantas mendatanginya.
Seperti yang saya utarakan di atas, film ini mengambil setting dari sebuah "ketukan pintu" yang berujung sebuah bencana, memang sebuah materi yang bisa di bilang simple tapi berani, bayangkan saja semuanya terjadi pada kamu, lantas apa yang akan kamu lakukan? Knock Knock garapan Eli Roth memang mempunyai materi yang berani, namun berbanding terbalik dengan eksekusi yang di hasilkan oleh Eli Roth yang bisa di bilang seadanya, dan hanya mengandalkan sang aktor kenamaan, Keanu Reeves. Knock Knock memang sebuah film bergenre thriller namun film ini kehilangan thrill yang ia punya. Roth memang hanya mengandalkan aktor saja untuk meraup keuntungannya, deksekusi yang ia hasilkan memang seadanya dan terkesan sangat mentah dan jauh dari kesan thriller, performa pemain memang oke, namun sayang tak di tunjang cerita yang mumpuni serta penggarapan yang maksimal. Berbagai adegan yang ia tampilkan hanya sebatas have fun dan sepanjang film juga berbagai dialog kasar digunakan, namun apakah sebuah film thriller dikatakan oke jika tak memiliki thrill?
SCORE : 1.5/5
0 Komentar