Sambut
short movie Jurig garapan Aria Gardhadipura (turut merangkap sebagai
penulis naskah) yang telah turut serta dalam berbagai festival baik
dalam maupun luar negeri. Jurig sendiri dalam bahasa sunda berarti hantu
atau setan, dan yang menarik disini adalah esensi atau makna dari
"Jurig" itu sendiri yang begitu relatable bagi masa sekarang dan bahkan
mungkin melekat pada diri anda.
Jurig sendiri terdiri dari empat chapter, mengikuti kisah seorang
pemuda bernama Indra (Indra S. Mi'raj) ketika di Chapter 1 bertajuk
"Mantra oh Mantan?" tengah melantunkan sebuah cerita pantun Sunda Buhun
yang diyakini dapat berkomunikasi dengan hantu. Seperti kebanyakan
orang, Indra menganggap hal itu sebuah takhayul hingga pertemuannya
dengan sosok wanita kala tengah berbincang bersama sang rekan mengubah
persepsi itu.
Disinilah makna mengenai "Jurig" itu sendiri
mulai diracik oleh Aria yang turut membawa penonton menyaksikan Chapter 2
bertajuk "Room With (i)" melanjutkan perbincangan mengenai bangku di
bioskop yang tak ada "row I" secara tak langsung perbincangan mengenai
hal itu turut sumbangsih terhadap makana "Jurig" itu sendiri. Tak hanya
itu saja, segmen ini pun turut melibatkan seorang pria yang meminta
shadaqah secara paksa, turut juga Aria selipkan black comedy dalam kotak
amal pembangunan mesjid itu.
Melanjutkan perjalanan Indra
sekaligus membuka Chapter 3 bertajuk "The Long Walk" yang mana elemen
horor adalah yang paling kental disini, meski dengan riasan seadanya
sosok hantu bisa dibilang ukup menakutkan bagi sebuah short movie, di
segmen ini juga menjadi titik balik dari kisahnya sendiri lewat seorang
driver online yang menanyakan makna "apologize" untuk mengisi TTSnya
kepada Indra. Konklusi kemudian membuka Chapter 4 bertajuk "OUTRO" yang
hanya berjalan beberapa detik saja, diciptakan oleh Aria guna membuka
persepsi penonton terhadap karyanya yang luar biasa ini.
Dengan durasi 21 menit yang mana adalah sebuah wadah yang pas bagi
ukuran short movie, kepiawaian Aria adalah bagaimana ia membuat keempat
chapter saling mengisi satu sama lain ketimbang tambal sulam. Dengan tak
mengurangi rasa serta kesan horor serta sentuhan black comedy yang
mampu terpaparkan dengan baik Jurig sendiri menurut saya pribadi mampu
menampar bahkan menonjok para penontonnya lewat pesan yang ia sampaikan.
Bahwa sejatinya Jurig bisa saja berada pada sifat manusia yang enggan
disebut Jurig namun memilik sifat dan kelakuan layaknya "Jurig" itu
sendiri dan satu hal yang pasti semuanya tersusun rapi. Scene favorit
saya adalah ketika Indra bertemu dengan sosok hantu perempuan yang
berteriak "SETAAAN..." Silahkan simpulkan sendiri oleh anda.
SCORE: 5/5
Note:
Short movie "Jurig" bisa anda saksikan di kanal YouTube 345! Films
Short movie "Jurig" bisa anda saksikan di kanal YouTube 345! Films
0 Komentar