Sebuah film yang mengusung genre horor acap kali terjebak dalam
situasi dimana "pembangunan" cerita di mulai, yang nantinya akan menjadi
fokus utama serta ulikan sang director guna menakut-nakuti penonton,
banyak yang berhasil melewati fase ini dan menghasilkan sebuah film yang
bermutu, namun tak sedikit pula yang mendapat predikat gagal. Saansein :
The Last Breath adalah salah satu dari film horor yang mendapat gelar "failed".
Shirin (Sonarika Bhadoria) adalah seorang wanita yang berprofesi
sebagai penyanyi cafe, paras cantiknya acap kali membuat para laki-laki
tertarik, namun naas, ketika para lelaki hendak mendekatinya akan
berujung pada sebuah bencana. Lalu, hadirlah Abhay (Rajneesh Duggal)
seorang lelaki mapan yang jatuh cinta pada pandangan pertama pada
Shirin, namun seperti yang telah diketahui, Shirin seolah dijaga seorang
makhluk yang menuntut dendam di masa lalu.
First of all,
setelah kamu membaca sinopsis diatas pasti akan mempertanyakan apa
sebenarnya yang terjadi pada Shirin yang nantinya akan jadi fokus utama
film ini? ya, benar itu adalah kajian inti Rajiv S. Ruia dibawah
sokongan naskah dari Ram Patil dan Shiraz Ahmad. Lalu bagaimana
hasilnya? seperti yang saya bilang di atas, film ini terjeba pada sebuah
situasi "pembangunan awal" cerita sebagai kajian selanjutnya, apa yang
di bangun oleh Rajiv disini terasa kurang untuk mewakili tensi cerita
dan kemudian menuntut sebuah konflik, terasa konyol memang, sebuah media
"cermin" digunakan sebagai media bersarangnya "hantu" sah-sah saja jika
itu digarap dengan mumpuni, namun apa yang dibangun oleh Rajiv disini
terasa datar dan dangkal untuk menghasilkan sebuah rentetan yang
berujung konflik.
Ini film horor? ya, memang namun disini
aura yang ia miliki tak berasa layaknya menonton film horor, awal hingga
pertengahan diisi dengan drama yang terlalu berkepanjangan dan kemudian
menyeruak masuk untuk mendorong penonton menebak apa yang terjadi pada
karakter? oke, trik yang cukup lihai namun berujung gagal karena Rajiv
sendiri tak memberikan power yang kuat pada cerita maupun karakter,
cerita lambat laun semakin menipis dan akhirnya hilang performa,
begitupun sama demikian dengan pemain yang turut tenggelam oleh
pesonanya. Saansein : The Last Breath jika digarap dengan performa
naskah dan pemain yang solid akan menjadikan film ini memiliki sebuah
power yang kuat, yang mampu menjaga tensi penonton dan tak membuat ketus
penonton. Namun apa daya, ia hanyalah sebuah film yng digarap unripe
dengan sentuhan kelas teri yang mencoba tampil oke bamun gagal karena
performa dan jalinan cerita yang terasa kurang sana-sini yang kemudian
mendapat gelar sebagai film horor dengan kualitas "failed". Satu-satunya
yang layak diacungi jempol adalah musik gubahan Vivek Kar lewat
lantunan Lagu dari Arijit Singh, Aarman Malik dan yang lainnya.
0 Komentar