Memang bukan sebuah trik baru yang digunakan, dimana film hanya
mengagungkan sang karakter sentral utama (baca : womencentric), terlihat
seperti yang dipakai judul oleh film ini. sutradara film Ghajini dan
Holiday mencoba peruntungannya dengan menggunakan tokoh utama sebagai
kelinci percobaan. Akira dari saksi mata, korban rumah sakit jiwa,
buronan jaksa, hingga incaran massa.
Setelah menjadi saksi mata atas kejadian kekerasan terhadap perempuan
hingga membela hak asasi wanita dan mendekam di penjara, Akira (Sonakhsi
Sinha) yang kini sudah beranjak dewasa pindah ke Mumbai karena takut
hal yang sama terulang kembali, ia kemudian mengenyam pendidikan kuliah
dan tinggal di asrama, namun ternyata pilihan Akira salah, ia harus
menghadapi persoalan yang sulit mulai dari korban bullying, masuk rumah
sakit jiwa, sampai menjadi buronan polisi, Dapatkah Akira keluar dari
mulut harimau yang mendekapnya?
Menggunakan trik yang bisa
dibilang bukan baru, rupanya AR Murugadoss cukup cekatan membuat
karakter utama ditimpa masalah, menyiksa karakter dengan cara yang kejam
untuk membuat karakter semakin hidup dan kuat, untungnya premis yang
digunakan tak sia-sia, Murugadoss tetap menjaga potensi karakter,
terlepas dari siksaan yang ia terima, karakter membawa inspirasi untuk
mengatakan bahwa "kebenaran akan menang melawan kejahatan", ya memang
sebuah kata yang simple, bahkan anak kecilpun tahu, tapi lewat karakter,
Murugadoss yang dibantu sokongan dialog oleh Karan Singh Rathore
membawa dampak positif bagi penonton, khususnya kaum Hawa yang sering
dianggap lemah dan jadi bahan kekerasan oleh kaum Adam, Murugadoss
sekali lagi berhasil menyentil para penonton, khususnya kaum Adam untuk
memperlakukan wanita dengan baik, serta menjaganya dan menyetarakan
kedudukan wanita dengan pria.
Sonakhsi Sinha, setelah lepas
dari image wanita yang dijodohkan (lihat film: Tevar, R...rajkumar) ia
rupanya dapat bermain aksi beladiri yang patut diacungi jempol,
bagaimana ia bermain emosi juga keren, Amit Sadh sebagai Sidharth orang
yang menaruh perasaan kepada Akira perannya kecil, tapi lumayanlah,
Anurag Kashyap sutradara film Bombay Velvet bermain sebagai villain
utama, akting doi juga keren, lalu ada Konkona Sen Sharma berperan
sebagai SP Rabiya juga keren, meski perannya tak terlalu besar.
Overall, Akira sebuah womencentric yang berusaha memberi pesan sederhana, namun keren.
0 Komentar