Bukan
Ra One, Krish ataupun Baalver dan Rani Peri tapi inilah Flying Jatt,
superhero yang lain dari biasanya, superheo yang dijahitkan kostum
superhero oleh ibunya, superhero yang membeli sayur kepasar dan takut
ketinggian, superhero yang mendapat kekuatan akibat sembaran petir dari
pohon keramat atas izin Dewa. Sutradara ABCD 2, Remo D'Souza mencoba
peruntungannya dengan mengawinkan dua
genre yakni comedy dan superhero. A Flying Jatt. a superheroes comedy
movie with a taste of health society advertisment.
Aman (Tiger
Shroff) seorang guru beladiri di sebuah SD bersama rekan sekaligus gadis
pujaannya, Kriti (Jacqueline Fernandez) dan tinggal bersama sang ibu,
Ny Dhillon (Amrita Singh) serta sang kakak, Rohit (Gaurav Pandey). Suatu
hari, pemukiman mereka diincar oleh seorang industrialist kaya bernama
Mr Malhotra (Kay Kay Menon) yang hendak membeli pemukiman tersebut untuk
dijadikan tempat pembuangan limbah, namun rencananya gagal karena Ny
Dhillon tak memberikannya dengan alasan tempai itu adalah peninggalan
mendiang sang suami, Mr Malhotra tak mau kalah, ia mengutus Raka (Nathan
Jones) seorang manusia bertubuh besar, (baca : raksasa) untuk
menghancurkan pemukiman tersebut dan membuat kekacauan, dapatkah Flying
Jatt melawan Raka dan menyelamatkan dunia?
Menggabungkan dua
elemen jelas sebuah langkah yang baik jika eksekusi yang ditampilkan
baik, sebaliknya penggabungan itu bisa menjadi buruk, jika pengkawinan
dua genre tersebut saling bertabrakan dan berebut serta mencuri aksi
layar. Remo D'Souza selaku sutradara yang merangkap sebagai ide cerita
sekaligus penulis naskah yang dibantu oleh sokongan dialog dari Aakash
Kaushik dan Madhur Sharma rupanya memilih opsi kedua yang saya sampaikan
diatas, ia gagal mengawinkan dua genre yakni comedy dan superheroes
menjadi satu film, elemen yang ia gabungkan saling bertabrakan satu sama
lain serta berebut aksi untuk tampil mencuri layar, moment dimana ia
harus tampil keren malah membawa gelak tawa yang anoyying, begitupun
sebaliknya. Melihat A Flying Jatt seperti melihat iklan layanan
kesehatan masyarakat, terutama sabun,dimana sang superhero kuat jika
keadaan bersih dan sejuk dan lemah ketika keadaan kotor, begitupun
sebaliknya dengan villain utama. Nasehat yang bisa dikatakan lemah dan
sudah menjadi kewajiban untuk menjadikan diri kita seta lingkungan
bersih, bahkan anak kecil yang masih ingusan saja paham akan nasehat
yang ingin disampaikan Remo.
Untungnya Sachin-Jigar tak
mengikuti jejak Remo, sebagai Pemusik ia menampilkan music yang begitu
keren, mulai dari lagu yang slow dan easy listening seperti Tootha jo
kabhi tara sampai music yang upbeat yang membuat penonton menghentakan
kaki ketika menonton, Beat Pe Booty yang sempat menjadi viral di sosial
media. Akting Tiger Shroff di film ketiganya tampil prima, begitupun
dengan pemain yang lain, sangat disayangkan Jacqualine Fernandez tampil
over acting ditengah porsi sedikit yang ia tampilkan, film ini juga
minus adegan romance.
Overall A Flying Jatt, sebuagh film
dengan pengkawinan du genre yang saling bertabrakan dan saling berebut
aksi, minus romance, dan juga penyampaian nasehat yang lemah akibat
eksekusi yang kurang maksimal dan naskah yang lemah.
0 Komentar