Ada begitu banyak alasan mengapa film ini begitu ditunggu, yups benar
salah satunya adalah sang dalang dibalik suksesnya film fenomenal
Kuch-Kuch Hota Hai, Karan Johar, sang sutradara kondang yang mampu
menyuntikkan berbagai elemen yang mampu membuat penonton betah duduk
didepan layar, salah satunya elemen melodramatis yang begitu kental sekaligus
sebagai ciri khas dari sutradara yang kerap disapa Karjo ini. Alasan
kedua yakni disatukannya pasangan yang berbakat yang ingin membuktikan
kepada penonton setelah kegagalannya di film Bombay Velvet, ya Ranbir
Kapoor dan Anushka Sharma serta dengan menambahkan sang diva bollywood,
Aishwarya Rai Bachchan serta menambahkan berbagai cameo yang tak
tanggung-tanggung, seperti Shah Rukh Khan, Lisa Haydon, Imraan
Abbas,Fawad Khan dan Alia Bhatt. Lantas apakah kaya terbaru dari sang
sutradara kondang ini akan bisa sefenomenal kaya Karjo sebelumnya?
Pertemuan Ayan Senger (Ranbir Kapoor) seorang musisi dengan Alizeh Khan
(Anushka Sharma) disebuah diskotik yang juga turut membawa pacar mereka
masing-masing, Lisa D'Souza (Lisa Haydon) dan Faisal Khan (Imran Abbas)
membuat kedua insan manusia itu menjadi dekat dan saling menaruh
perasaan satu sama lain. Suatu hari setelah melewati perjalanan dan kena
gan yang begitu manis, Alizeh memutuskan untuk pergi dengan alasan
memperbaiki hubungannya dengan calon suaminya kelak, DJ Ali (Fawad
Khan). Ayan sakit hati hingga ia menemukan Saba (Aishwarya Rai Bachchan)
seorang Janda nan cantik yang membuat Ayan tergila-gila. Namun semuanya
tak berjalan dengan lama, lantas bagaimana perjalanan cinta Ayan?
Mengangkat sebuah materi yang cukup usang rupanya berhasil dibawakan
oleh Karan Johar dengan begitu mumpuni, ia tetap mempertahankan ciri
khasnya yang membuat penonton acap kali teruras emosi, larut dalam
kesedihan dan mempunyai koneksi dengan karakter. Adegan peradegan mampu
membuat penonton betah duduk didepan layar, tentunya dengan tunjangan
akting pemain yang begitu prima dan matang serta chemistry antara
Ranbir-Anushka begitu pas. Naskah yang ditulis oleh Karjo dengan bantuan
sokongan dialog yang dibantu oleh Niranjar Iyengar serta sentuhan music
yang dibawakan Pritam begitu indah menemani adegan. Serta yang patut
diacungi jempol adalah Karjo diam-diam menambahkan karakter antagonis
yang tak terlihat, yang menjadi sebuah hukum kaukalitas yang begitu
penting, ia tak terlihat, diam-diam dan boooooooom memberikan sebuah
rasa sakit yang begitu menyayat karakter serta penonton. Sebuah point
tersendiri dan begitu penting dibalik materi usang yang diangkatnya.
Dibalik semua itu ternyata film ini mempunyai kekurangan yang bisa
dibilang sedikit mengganggu. Karjo ternyata melupakan budaya timur dan
beralih mengambil budaya barat dimana sex bebas dan kumpul kebo serta
bercinta tanpa melalui status pernikahan sudah dihalalkan. Memang tidak
begitu mengganggu tapi saya selaku penikmat film bollywood merasa
sedikit miris melihat adegan itu, dimana film bollywood yang terkenal
dengan adegan kejar-kejaran dibalik pohon serta sambil diguyur air hujan
sudah jarang nampak terlihat.
Overall, Ae dil hai mushkil
sebuah romance yang menggunakan trik usang tapi digarap cukup baik oleh
sang sutradara yang mampu menyuntikkan elemen melodramatis yang tak
menye-menye yang mampu membuat penonton larut dalam emosi serta
mempunyai koneksi dengan karakter.
0 Komentar