Cerita
diawali pada tahun 3600 SM di Mesir Kuno mutan tertua sekaligus terkuat
di dunia, En Sabah Nur/Apocalypse (Oscar Isaac), yang sedang melakukan
ritual di sebuah piramida untuk menjadikannya tetap hidup. Ditengah
ritual itu, para pengikutnya melakukan pemberontakan. Sehingga membuat
piramida tersebut hancur berkeping-keping. En Sabah Nur tertidur di
bawah reruntuhan, hingga akhirnya dibangkitan kembali setelah sebuah
penelitian terhadap mutan, membawa Moira Mac Taggert (Rose Byrne) yang
mantan kekasih Profesor Charles Xavier (James McAvoy) kedalam
persemayaman En Sabah Nur.
Pada tahun 1980, Kebangkitan En Sabah Nur
membawa malapetaka bagi kehidupan umat manusia. Ia mengumpulkan Empat
mutan yang dikenal dengan FOUR HORSEMEN untuk membantunya menguasai
dunia. Mereka adalah Erik Lehnsherr/Magneto (Michael Fassbender), Storm
(Alexandra Shipp), Psylocke (Olivia Muna) dan Angel (Ben Hardy).
Demi menghadang keinginan Apocalypse menguasai bumi, Raven/Mystique
(Jennifer Lawrance) mengumpulkan para mutan muda dari sekolah Professor X
untuk menyelamatkan bumi, Beast (Nicholas Hoult), Peter (Evan Peters),
Jean (Sophie Turner), Cyclops (Tye Sheridan) dan Nightcrawler (Kodi
Smit-McPhee) akhirnya bersedia untuk membantu Raven. Mereka bahu-membahu
mencoba menyelamatkan bumi dari serangan Apocalypse dan Four Horsemen.
Mampukah team X-MEN menghentikan serangan dari mutan terkuat untuk
menghancurkan bumi?
Film ini menawarkan pertarungan sengit antara
dua kubu, dengan mengandalkan kemampuan masing-masing setiap mutan
berhasil memberikan suguhan menarik bagi para penikmat film, khususnya
penggemar franchise X-MEN. Terlebih visual effect CGI nya yang sangat
mengagumkan.
Bryan Singer selaku sutradara, dan tentunya yang sudah
menyutradarai franchise X-MEN sebelumnya terlihat sudah lihai dan
tentunya menyajikan sajian yang berbeda setiap filmnya, film ini juga
menyelipkan sedikit humor ditengah ketegangan dan sengitnya pertarungan
melalui karakter Peter & Nightcrawler yang pastinya mencegah namanya
BORING.
Film ini juga menampilkan para pemain X-MEN First Class dan
Days of the Future Past, seperti Wolverine (Hugh Jackman) yang
mengobati kerinduan para penggemar X-MEN, ditengah para penerus generasi
X-MEN yang ditampilkan di film ini.
Jujur, film ini lebih berbobot
ke SCRIPT ketimbang aksi para mutan. Penonton diajak untuk mengerti
latar belakang para mutan, termasuk The Four Horsemen yang menjadi anak
buah Apocalypse, juga penceritaan latar belakang yang terlalu singkat
dan terburu-buru.
Juga Apocalypse yang seorang mutan terkuat tidak
diperlihatkan secara destruktif yang dilakukan En Sabah Nur, hanya
pertarungan alam sadar bersama Charles Xavier.
Konflik yang
ditimbulkan dalam film ini juga bisa dikatakan kuat, bisa dikatakan
lemah, misalnya Para X-MEN yang diculik dan dikurung oleh sebuah kapal,
juga penculikan Professor Charles Xavier oleh Apocalypse.
Overall
X-MEN Apocalypse sangat bagus di segi Script dan CGI, tapi kurang dalam
aksi dan konflik, tapi film inh juga menghibur, khusnya bagi pecinta
franchise X-MEN.
SCORE : 3/5
0 Komentar