I
really like heist movie. Untuk ukuran film Indonesia, sajian sebuah
heist movie bisa dibilang jarang, heist movie adalah salah satu genre
favorit saya, dimana pada filmnya sendiri menciptakan sebuah gelaran
taktik yang memukau yang mampu membuat saya menghela nafas sembari
berujar "wow, crazy, what i have seen". "The Professionals" mungkin tak
seperti judulnya, garapan sutradara
"Negeri 5 Menara" dan "The Perfect House", Affandi Abdul Rachman gagal
tatkala mencerminkan sebuah aksi taktis para profesional terlampau
sederhana. Walau penggarapannya tergolong baik, terdapat kekurangan yang
cukup fatal.
Abi (Fachri Albar) harus mendekam di penjara,
kehilangan perusahaan dan ditinggalkan keluarganya setelah dijebak oleh
rekan bisnisnya, Reza (Arifin Putra). Begitu bebas, ia segera membentuk
sebuah tim beranggotakan Cokro (Lukman Sardi) seorang ahli mekanika
analog, Ferry (Cornelio Sunny) sang hacker, Jo (Richard Kyle) yang jago
bertarung, dan Sophie (Melayu Nicole) selaku getaway driver. Mereka
semua punya satu kesamaan, yakni pernah dikhianati oleh Reza. Misinya
yakni mencuri seluruh rahasia Reza, membongkar segala kekurangan guna
menjatuhkannya.
Struktur yang dimiliki "The Professionals"
mengikuti pola film heist berupa pengenalan karakter serta perekrutan,
persentasi rencana, hingga penjalanan eksekusi yang kemudian ditutup
dengan sebuah kejutan. Komposisi para karakter pun sama, terdiri dari
protagonis yang keluarganya bermasalah (Abi) kanan tangannya (Cokro),
ahli teknologi sekaligus sang comic relief (Ferry), otot dari tim (Joe)
dan seprang female fatale (Sophie). Melayu Nicole sebenarnya punya
potensi tersendiri, walau ia mesti belajar banyak dari Imelda Thertine
supaya memiliki charm bukan hanya sebatas eye candy belaka. Sementara
itu Cornelio Sunny tampil sebagai comic relief untuk pertama kalinya dan
itu sukses mencuri spotlight, Lukman Sardi menyuntikkan bobot di
dialognya sembari sekali bermain aksi komedi, menegaskan bahwa
karakternya tak ingin tampil secara serius, Richard Kylie mungkin tak
terlalu mendominas, tapi cukup berada pada perannya, sementara itu
Arifin Putra mampu menjadi sosok yang menjengkelkan yang turut diperkuat
engan visualisasi dari mimik mukanya, dan yang sangat disayangkan
disini adalah kehadiran Fachri Albar yang terasa kurang mempesona untuk
ukuran lead charachter of team, Fachri memang bukanlah aktor yang buruk,
melainkan ia sendiri seperti seolah kekurangan charm. Naskah garapan
Baskoro Adi Wuryanto dan Stella Gunawan memang tak memberi kesempatan
yang cukup bagi Abi untuk bersinar, aktivitasnya hanyalah melihat layar
laptop dan memainkan zippo miliknya, sesekali ia turut serta bersama
team-nya melakukan sebuah aksi yang menawan, misalnya pembicaraan empat
mata dengan Reza, namun charm yang ia punya tadi seolah dibatasi dan
alhasil ia hanya bermain aman bak seorang raja yang hanya duduk dan
memerintahkan para team-nya.
Kekurangan terbesar yang
dimiliki oleh "The Professionals" sendiri ialah terletak pada misinya,
kita selaku penonton tak pernah tahu detail terkait misinya selain atas
alasan balas dendam, beberapa misi juga mampu dilewati bahkan tiga kali
misi pun berjalan sesuai rencana dan brankas sendiri yang mempunyai
tingkat kesulitan mampu dilewati, kurangnya perlawanan atas pihak dari
Reza terasa minim, dan hanya bermain lewat sebuah misi yang sederhana
namun terasa lacks selama 95 menit durasi bergulir, keberadaa twist
diakhir memang ditujukan untuk mengikat penonton namun itu sendiri
tampak tak signifikansi. Affandi memang menjalankannya cukup baik, ia
pun tahu cara membuatnya semakin sulit, namun itu, film ini has a plot
is less tricky and twisty.
Sesungguhnya "The Professionals''
layak diganjar sebagai film heist yang oke kalau bukan karena kurangnya
signifikansi plot dan beberapa adegan yang terasa dumd and dumber
misalnya terkait barang bukti berupa CCTV, serta tingkah kedua tim yang
bertingkah bodoh yang membuatnya seperti lalai dalam berlogika sederhana
yang juga turut menggelayuti sinema Indonesia dalam menghasilkan
karyanya.
SCORE : 2.5/5
0 Komentar