Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

ATHIRAH (2016)


Film bertema biography asal Indonesia memang sering terjebak dan didominasi dalam sebuah keadaan dimana karakternya terlalu mengkultuskan serta berbagai keunggulan sang tokoh. Memang banyak yang berhasil, tapi tidak sedikit pula yang harus menelan kegagalan. Sutradara Ada Apa dengan Cinta? 2 dibantu oleh sokongan penulis naskah dari film Mencari Hilal dan Sang Penari mengangkat sebuah biopic yang memang semua orang tak terlalu familiar dengan tokoh ini. Kita memang mengenal Jusuf Kalla selaku Wakil Presiden RI sekarang, lalu bagaimana dengan sang Ibunda? Apakah kamu mengenalnya? Riri Riza mencoba membawa kamu untuk kenal lebih dekat dengan sosok seorang wanita yang patut diberi gelar terbaik.

Bersetting awal 1950-an yang kemudian perlahan bergulir pada tahun berikutnya, Athirah (Cut Mini) beserta sang Suami, Puang Ajji (Arman Dewarti) pindah dari Bone ke Makassar untuk membuka usaha disana, semua berjalan dengan lancar yang kemudian menghantarkan Puang Ajji di atas daun kesuksesan, Athirah seorang wanita sosok yang selalu berada di belakang Puang Ajji kemudian hamil dan mereka hidup bahagia dengan anak mereka, salah satunya adalah Ucu (panggilan kecil Jusuf Kalla) (Christoffer Nelwan, saat dewasa diperankan oleh Nino Prabowo). Tabir onflik mulai hadir tatkala Puang Ajji mulai tertarik dengan wanita lain selain Athirah.

Athirah hadir dan dikemas sebagai biopic yang terasa arthouse berhiaskan tempo alur lambat serta pengungkapan poin-poin melalui visual tanpa penuturan verbal (lihat adegan tatkala Puang Ajji mulai tertarik kepada wanita lain di suaru pesta dengan memberikan senyuman manis tanpa kita ketahui wajah sang wanita). Athirah memang sebuah film yang enggan menyuapi penonton dengan apa yang akan ia tampilkan, Athirah mengajak penonton untuk fokus dan menemukan titik temu serta bagaimana tindakan Athirah tatkala mengetahui sang suami mulai berpaling darinya, semua itu tak digambarkan secara mudah, Riri Riza hanya menampilkan siluet semua jawaban pada mimik muka sang karakter dibalik semua ketegaran serta kelembutan yang ia miliki dan menemaninya dengan scoring garapan Juang Manyala dengan lantunan musik tradisional Sulawesi yang ikut menopang situasi dalam diri dan luar Athirah.

Saya suka bagaimana cara Riri Riza dan Salman Aristo merangkum adegan per adegan Athirah menjadi sebuah kesatuan yang utuh ketimbang menggarapnya segmen demi segmen, tak lupa pula moment antara Athirah dengan sang anak Ucu yang selalu tampil bersama tanpa mengurangi porsi esensial dari sang tokoh utama. Riri Riza ta hanya fokus pada kisah Athirah saja, ia juga turut menyelipkan adegan tatkala Ucu yang mencoba mendekati Ida (Indah Permatasari, dewasa diperankan oleh Tika Bravani) serta bagaimana Athirah dengan segala kekuatan dibalik kelembutan layaknya wanita biasa harus dihadapkan pada situasi yang sulit, Riri mengajak penonton serta memberikan koneksi bagaimana Athirah menghadapinya, apakah dengan cara keji ataupun tetap bertahan dalam ketegaran, semua itu tampil cantik dan oke selama durasi bergulir.

Bukan Riri Riza jika tak menempatkn kritikan pada filmnya, serupa dengan sosok Athirah Riri menyelipkan berbagai kritikan yang mungkin sampai saat ini sering terjadi, itu semua tak digambarkan secara jelas dengan kritikan yang tajam, tapi seperti film dan sosok Ahirah disini, ia memberikan sebuah kritikan yang lembut namun pasti. Cut Mini disini ia tampil sangat oke tak hanya bermain peran dan meneriakan "emosi" saja ia mampu menjelma menjadi sosok Athirah yang sesungguhnya, laut dalam berbagai tatapan yang menggambarkan perasaan dari dalam dirinya begitupun dengan Christoffer Nelwan serta pemeran lainnya yang bisa menyeimangi Cut Mini.

Athirah adalah sosok wanita yang hebat dan kuat, yang mampu menjadi inspirasi bagi wanit saa ini yang tergolong jarang seperti Athirah, ia mampu menyukupi kebutuhan finansial keluaga ditengah kondisi batinnya yang tengah carut marut seperti kondisi masyarakat disini, ia mampu menjadi wanita yang kuat dan tegar ditengah berbagai masalah yang menimpanya termasuk menjadi wanita yang kuat tatkala dihadapkan pada keadaan yang mampu menamparnya dengan membalasnya dengan kebaikan. Thanks Mr. Riri Riza and Mr. Salman Aristo and don't forget for Cut Mini.


SCORE : 4.5/5

Posting Komentar

0 Komentar