Berkisah
tentang sebuah games yang diadakan di Panem, negeri yang terbentuk dari
sisa-sisa dari Amerika Utara, yang beribu kota di Capitol dan
dikelilingi 12 Distrik. Setiap tahun, dua belas anak usia 12-18 tahun,
masing-masing dipilih melalui pengundian serta disiarkan secara live di
televisi, laki-laki dan perempuan, termasuk Katniss Everdeen (Jennifer
Lawrence) yang menjadi relawan untuk sang adik, Primrose Everdeen
(Willow Shields), dan Peeta Mellark (Josh Hutcherson) dari distrik 12
yang mengikuti The Hunger Games. Masing -masing relawan itu dikumpulkan
dalam satu arena, untuk saling membunuh, dan peserta terakhir yang hidup
akan menjadi pemenang. Tujuan dari permainan ini mengingatkan semua
distrik bahwa mereka dibawah kekuasan Capitol, tepatnya dibawah kekuasan
Presiden Snow (Donald Sutherland) serta memperingati perjuangan rakyat
Capitol. Namun, diluar perkiraan The Hunger Games ke-74 ini memicu
terjadinya pemberontakan diseluruh negeri.
Meskipun sedikit ada
perbedaan dengan novelnya, The Hunger Games menurut saya adalah sajian
dystopian yang keren. Ya, mungkin pendapat saya berlebihan, tapi setiap
orang mempunyai pendapat masing-masing.
Gary Ross berhasil
memberikan sajian dystopian yang begitu ciamik dan tentunya membuat
penonton betah duduk di depan layar, ya, memang film ini mampu mengambil
hati penonton seolah-olah penonton mempunyai koneksi dengan Katniss
Everdeen. Ya, semua itu adalah berkat tangan dingin Gary Ross, Suzanne
Collins, dan Billy Ray dalam membuat skenario yang membuat penonton
betah di buatnya. Ya, The Hunger Games memang pantas mendapatkan semua
ini, that's is a triple treat..
Awal film ini sudah menampilkan
sesuatu yang luar biasa dan langsung membuka konflik yang akan terjadi.
Semua itu tak lepas dari peran aktor dan aktris yang bermain keren dan
berhasil menghidupkan karakternya masing-masing. Terutama Jennifer
Lawrance sebagai Katniss Everdeen yang membuat film ini semakin hidup.
Ya, Lawrance membuktikan lewat film ini bahwa ia adalah aktris berbakat
dan multitalented. Yakin dia akan bertahan lama di hollywood, juga aktor
yang terkenal lewat film Zathura dan Journey to the center of the
earth, Josh Hutcherson yang dapat menandingi Lawrence dalam bermain.
Script yang keren, penggarapan yang oke, rupanya film ini mempunyai
kekurangan. Ya, terutama disegi kesadisan. Memang sepertinya Gary Ross
membuat film ini untuk PG-13 bukan R, ya mungkin Ross ingin disaksikan
filmnya agar tak terbatas umur. Ya, saya maklumi itu.
Overall, The Hunger Games, sajian dystopian yang keren, ciamik, dan tentunya entertaining.
SCORE : 4/5
0 Komentar