Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

THE GREAT WALL (2016)

Mengangkat sebuah objek yang sudah familiar, yakni mengangkat sebuah objek dengan menggunakan 'embel-embel' Tembok Besar China dan mengubahnya menjadi sebuah film dengan membelokkan fakta sejarah, yakni menambahkan sebuah penyerangan makhluk mythologi China yang datang selama 16 tahun sekali, memang bisa dibilang premis yang bisa menjanjikan jika sebuah pembelokkan sejarah (baca : fiksi) menghasilkan sebuah eksekusi yang manis serta mampu membuat enjoy dengan cerita, namun sebaliknya pembelokkan ini juga bisa bersifat hanya seolah dongkrak tenar lewat embel-embel yang diangkat tadi. The Great Wall when World War Z change to be a mythologi chinese attack.

Bersetting abad ke-15, berpusat pada kejadian sebuah misteri di sekitar sebuah pembangunan Great Wall, sepanjang 5500 mil seorang prajurit yang juga seorang tentara bayaran, William (Matt Damon) dikirim ke China untuk mengambil mesiu ke Eropa, alih-alih berhasil ia malah tertangkap bersama sang teman, Pero Tovar (Pedro Pascal). Ketika disekap, terjadi sebuah penyerangan oleh sekelompok binatang mythologi bernama Taotie, para prajurit menyelamatkan diri dibawah komando Lin Mei (Tian Jing) bersama Strategis Wang (Andy Lau) juga dibantu oleh William.

Setelah anda membaca sinopsis diatas mungkin terbesit dalam benak anda 'kok singkat ?' memang itulah inti yang hendak disampaikan oleh film ini. Manusia melawan hantu, manusia melawan zombie, manusia melawan alien, dan kini manusia melawan binatang mythologi. Memang bukan sebuah trik yang bisa dibilang baru, trik ini sudah dipakai bahkan setiap tahunnya pasti selalu ada di daftar list fIlm yang akan tayang, Zhang Yimou sutradara asal negeri tirai bambu dibantu oleh sokongan naskah dari Tony Gilroy, Carlo Bernard, serta Doug Miro rupanya tak memberi sebuah loncatan yang baru untuk film ini, film ini masih sama seperti film yang juga mengangkat genre yang sama sebelumnya, menggabungkan unsur serangan monster mythologi sekaligus istana sentris, dimana orang-orang berusaha menyelamatkan diri masing-masing serta berusaha membunuh sang monster ditambah cerita has kerajaan, mulai dari matinya sang raja, dan tahta serta tanggung jawab diturunkan kepada sang bawahan atau anaknya yang dipercaya serta menambahkan konflik kerajaan misalnya pengkhianatan serta perebutan kekuasaan. Memang sebuah eksekusi yang lumrah digunakan, Zhang Yimou tak menawarkan sebuah eksekusi serta naskah yang menawan, ia malah terjebak ditengah-tengah "Great Wall" yang hanya digunakan sebagai background belaka dan dobrak tenar, tak ada yang baru yang ditawarkan film ini, hanya sebuah vissual effect yang cukup menawan serta akting pemain yang sudah tak diragukan lagi.
Minimnya sektor eksekusi rupanya menjadi faktor kurangnya lahan yang akan dieksekusi, Yimou hanya bermain petak umpet di Great Wall, tanpa menambahkan sebuah cerita serta eksekusi yang mampu menarik penonton, padahal film ini dapat berpotensi menjadi sebuah film dengan serangan eksekusi yang keren ditengah minimnya ruang, namun sekali lagi semua itu hanya angan-angan belaka, film ini tak mampu memberikan sebuah something different.

Overall, The Great Wall sebuah film yang membelokkan fakta sehingga berspekulasi dengan eksekusi yang mencoba born to be hero, namun hasilnya born to be zero.


SCORE : 2/5

Posting Komentar

0 Komentar