Mendeskripsikan
sebuah film adaptasi dari sebuah Novel yang menyandang status "best
selling" memang bisa menjadi sebuah sajian yang tinggi maupun tenggelam,
bagaimana sang sutradara mencoba mendeskripsikan sebuah novel tadi
dalam suguhan yang sesuai dengan novel dan pembacanya, bagaimana sang
sutradara mampu berhasil membuat para pembaca sreg dengan pendeskripsian
yang dilakukan dan bagaimana hasil eksekusi yang dihasilkan, sebaliknya
jika hal diatas failed, maka film ini akan tenggelam begitu saja, film
yang menyandang predikat sebagai "the next gone girl" yang juga
berisikan yang berisikan sex and violence serta permainan atmosfir dan
paranoia yang begitu tebal. The Girl on the Train when a women first
time to be a passenger train.
Dua kali sehari dengan
menggunakan sebuah commutter train wanita bernama Rachel Watson (Emily
Blunt) melintasi rumah lamanya yang kini ditempati mantan suaminya, Tom
Watson (Justin Theroux) bersama Anna Watson (Rebecca Ferguson). Pasangan
tersebut bukan satu-satunya fokus Rachel, dia juga tertarik pada
pasangan Megan Hipwell (Haley Bennett) dan Scott Hipwell (Luke Evans)
merasa iri dia berharap agar hal buruk terjadi pada mereka dengan
melibatkan Dr. Kamal Abdic (Edgar Ramirez). Setiap hari menyaksikan
menyaksikan mereka di jendela kereta kehidupan Rachel yang menyedihkan
itu berubah ketika Megan dinyatakan menghilang, Rachel berusaha
menemukan pelaku, karena merasa bersalah telah memutuskan untuk
melancarkan konfrontasi pada Megan, namun masalahnya Rachel tidak ingat
apa yang ia lakukan ketika peristiwa itu terjadi.
Menyandang
predikat "the next gone girl" rupanya sangat berpengruh pada Tate Taylor
sang sutradara dan sang screenwriter Erin Cressida Wilson untuk membuat
film ini sebagus predikat yang disandang tadi, ya memang film yang
diadaptasi dari sebuah torehan serta coretan best selling karya Paula
Hawkins ini bermain lewat sudut pandang seoang wanita bernama Rachel
yang terjebak oleh obsesi dibalik rutinitas yang ia punya, jelas sebuah
premis yang begitu menggoda penonton dimana disini ia menjual sebuah
misteri yang begitu berani dengan rasa yang mampu menggoda dan membuat
rasa penasaran yang begitu berlanjut lewat tampilan yang seduktif.
Tak butuh waktu lama pikiran penonton langsung ditempatkan ditengah
kehidupan Rachel yang begitu suram, her daily life yang depresif juga
berteman dengan alkohol serta obsesi yang begitu memuncak, dan mengajak
penonton untuk memberikan sebuah rasa empati kepada karakter, ya memang
acapkali penonton mampu mempunyai sebuah koneksi dengan karakter yang
begitu memprihatinkan, Tate Taylor berhasil menampilkan sebuah
ambiguitas pada karakter dengan setumpuk masalah yang ia hadapi, ya, itu
juga peran Rachel begitu lekat ditangan Emily Blunt sang aktris yang
memainkannya secara piawai dan begitu tersiksa. Paruh awal yang Taylor
tampilkan begitu gemuk dengan berbagai permasalahan serta sebuah
pertanyaan yang haus akan sebuah jawaban, Taylor berhasil membawa
penonton sreg dengan permasalahan yang ia tampilkan, mampu menjaga
atensi penonton dengan berbagai urgensi yang hendak ditampilkan.
Namun semua paruh awal tadi tak semulus hasil awal yang ia tampilkan,
perlahan Tate Taylor linglung dengan apa yang ia tawarkan tadi hendak
menampilkan sebuah jawaban yang berurgensi ternyata hanya sekedar
bullshit yang ia iming-iming kepada penonton, berbagai jawaban dari
sebuah pertanyaan berurgensi lewat jawaban flashback dari karakter
terasa hambar dan predictable, memang ia mampu membuat karakter utama
begitu tersiksa ia juga mampu membuateksekusi serta pertanyaan
berurgensi tadi tersiksa karena aksi manipulatif yang begitu besar,
sebuah aksi petak umpet dari sebuah permasalahan yang gampang menjadi
rumit. Berbagai karakter yang ia tampilkan juga terasa manipulatif.
Ingin rasanya saya menyukai film ini, tapi susah karena sebuah
pertimbangan yang membuat saya dilanda kebingungan.
Overall,
The Girl on the Train layaknya seseorang penumpang kereta yang pertama
kali naik kereta dengan rasa ketidaktahuan dan rasa takut yang
mengiringi tiap perjalanan, namun ia kemudian sadar bahwa ia naik kereta
untuk sampai tujuan.
SCORE : 3/5
0 Komentar