Ketika
berbicara tentang sebuah zombie movies yang kini lebih popular dan
familiar dibandingkan dengan vampire movies, yang harus diperhatikan
adalah formula mereka yang memang serupa tapi tak sama, manusia terjebak
dalam sebuah wabah zombie dan mencoba menyelamatkan diri dari wabah
tersebut, dan kemudian manusia berlari dan masuk kedalam sebuah aksi kejar-kejaran
layaknya tom and jerry dimana satu persatu karakter mulai tumbang. The
Girl With All The Gifts juga menggunakan dasar demikian, namun ia
mempunyai dasar yang menarik dan terasa intens.
Sepuluh tahun
berlalu pasca serangan zombie apocalypse, wanita bernama Helen Justineau
(Gemma Arterton) bersama beberapa manusia lain seperti scientist Dr.
Caroline Caldwell (Glenn Close) dan Sergeant Eddie Parks (Paddy
Considine) hidup di dalam sebuah pangkalan militer yang terisolasi. Di
sana mereka mencoba menemukan cara untuk menyelamatkan dunia dari
bencana tersebut, dari mencoba berusaha menciptakan vasin yang
melibatkan para tahanan muda. Salah satu dari tahanan tersebut adalah
Melanie (Sennia Nanua), remaja yang tampak bersahabat dan normal dan
memiliki "keistimewaan" yang diyakini dapat digunakan untuk
menyelamatkan dunia.
Setelah kamu membaca sinopsis di atas,
muncul dalam benak kamu sebuah pertanyaan sederhana "so, jadi film ini
tentang seorang anak yang dapat menyelamatkan dunia?", perlahan tapi
pasti setelah setengah durasi film berjalan, mungkin pertanyaan simple
itu juga akan hilang di dalam pikiran kamu karena sutradara Colm
McCarthy terampil dalam menciptakan kesan misterius baik dari karakter
maupun cerita, script yang di tulis langsung oleh sang penulis novel
yang menjadi dasar cerita film ini, M.R. Carey, berhasil dimanfaatkan
oleh McCarthy untuk membuat penonton terus penasaran dengan cerita serta
menaruh rasa curiga pada mereka. Hal tersebut terjadi karena narasi
film ini sendiri yang mengambil setting setelah kejadian wabah zombie,
dan kemudian membesar menjadi sebuah pertanyaan apakah mereka dapat
bertahan hidup atau sebaliknya?
Itu sebuah setting yang baik
yang dilakukan oleh McCarthy yang perlahan menjadi sebuah sajian yang
kompleks. Karakter Melanie disini bak kotak Pandora yang berisikan
berbagai misteri dan bisa saja berbahaya, ia juga tak lupa memungut soal
zombie apocalypse tadi sebagai dasar cerita untuk menghadirkan berbagai
moment yang terasa cukup intens ketika dinding pembatas antara aman dan
tidak aman itu di buka, ditunjang juga kemudian dengan elemen drama
yang ia punya, dari permainan science, myth, hingga interaksi antar
karakter, terutama antara sang dokter dengan Melanie. Karena sejak
awal tidak hadir sepenuhnya interaksi terjadi pada masing-masing karakter
sehingga kerap terjadi sebuah "gesekan" yang menarik, terutama saat
menebak apa yang terjadi pada mereka selanjutnya dan siapa yang akan
mati dan hidup, itu semua berada pada daya cengkram yang oke diitambah
dengan performa pemain yang memang sangat lihai dalam bermain peran.
Namun masalahnya, punch akhir yang dihadirkan film ini terasa biasa, tak
ada yang spesial dan jauh dari kata wow.
SCORE : 3/5
0 Komentar