Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

THE DIVERGENT SERIES: ALLEGIANT (2016)

Harapan saya di sekuel ketiga ini adalah melihat sebuah sajian young adults dystopian yang membuat betah ditonton dengan sebuah kisah pemberontakan dan kebobrokan yang keren, sesuai ciri khas film dystopian. Ya, memang animo saya berlebihan terhadap film ini, and i hope the dream come true to watching dystopian movie with the real rebellion by this film.

Masyarakat Chichago punya kesempatan untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik setelah muncul "tawaran" untuk dapat melintasi dinding yang selama ini memenjarakan mereka, namun Evelyn (Naomi Watts) menolak hal tersebut yang kemudian menyebabkan kekacauan meledak setelah ia berniat mengeksekusi mantan pimpinan kota dan militer, Johanna (Octavia Spencer). Tris (Shailene Woodley), bersama Four (Theo James), Christina (Zoe Kravitz), Peter (Miles Teller), dan Caleb (Ansel Elgort) memutuskan untuk memilih melarikan diri dari Chichago, masuk ke dalam sebuah gurun dan bertemu dengan biro kesejahteraan genetik dibawah pimpinan David (Jeff Daniels), sosok yang juga memberikan kejutan bagi Tris dan teman-temannya terkait fakta sesungguhnya di balik eksistensi masyarakat berbasis faksi di Chichago.

Berani tapi tak bertanggung jawab adalah kalimat yang tepat untuk film ini, ia mencoba sesuatu yang berbeda namun tak digarap serius. Kesan menampilkan sebuah ledakan kurang menggigit.
Hal positif dari film ini , sang sutradara Robert Schwentke mampu menjaga laju dari konflik yang telah terbentuk di Insurgent dan menampilkan elemen baru di sekotr cerita. Namun, hal itu dengan cepat berubah negatif karena Allegiant mengubah arah dan image Divergent. Terasa aneh, memang karena keputusan Allegiant mengubah arah cerita yang telah di bangun dengan susah payah di Divergent lengkap dengan sistem tatanan kelompok sosial, semua ditinggalkan film ini, dan berubah ke dinamika dari pusat sebelumnya, dan dampaknya film ini mencoba memulai sesuatu yang baru.

Robert Schwentke dengan sangat bangga merubah film ini sesuai ekspetasinya yang diluar nalar novel, ya memang keputusan yang sangat berani, tapi pertanyaannya apakah keputusan Schwentke adalah keputusan yang benar dengan meninggalkan sektor yang telah dibangun oleh film sebelumnya? Rupanya keputusan Schwentke dengan merombak cerita dan mengubah franchise divergent malah menjadi jurang untuk film penutup, Ascendant.

Ya memang seperti yang telah saya utarakan tadi, film ini berani namun tak bertanggung jawab, film ini seolah kehilangan eksistensi dan menjadi sebuah film yang terkesan ambiguitas. Memang siapa yang menanam pasti ia akan menuai nya, film ini menanam sebuah konflik yang terkesan baru dengan hasil tuaian yang memprihatinkan.
Memberikan penonton dengan modifikasi yang berbeda dan melenceng dari buku, adalah keputusan yang berani, tapi Allegiant rupanya sukar untuk bertanggung jawab dengan menampilkan sebuah rebellion yang "boom". Pemberontakan yang dilakukan film ini masih sama seperti film sebelumnya, tak ada kemajuan sama sekali dan seolah-olah berjalan ditempat. Juga kurangnya unsur dramatis menjadikan film ini makin kurang, ditambah kisah cinta Tris dan Four yang lembek.

Kurangnya unsur dramatisasi dan romantisme film ini menjadikan sebuah kesalahan yang menumpuk. Schwentke gagal membuat Tris mampu menjadi sebuah kapten bagi teman-temannya,dan hanya seolah menjadi petak umpet pemberontakan. Elemen action sequences yang ditampilkan cukup efektik, meskipun agak canggung.

Allegiant seharusnya menampilkan sekelompok anak muda yang berbeda dan memiliki semangat tinggi serta tidak takut untub berjuang untuk menciptakan perubahan, tapi film ini mengubahnya menjadi sekelompok anak ayam yang kehilangan induk mereka.


SCORE : 2.5/5

Posting Komentar

0 Komentar