Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

SULTAN (2016)

Drama, Roman, Debu dan Gulat, adalah empat elemen penting yang ditampilkan lewat film ini. Ali Abbas Zafar mencoba menyajikan empat elemen itu dalam sebuah film biography sport drama romance khas negeri seribu dewa. Sultan, sebuah paket komplit khas bollywood dengan bahan singkong namun terasa keju.

Sultan Ali Khan (Salman Khan) seorang pemuda yang bekerja serabutan, bertemu dengan seorang gadis bernama Aarfa (Anushka Sharma), perasaan Sultan tak bisa menolak bahwa ia jatuh cinta kepada Aarfa. Namun mencintai Aarfa tak begitu mudah, Sultan harus sejajar dengan Aarfa, yang seorang pegulat. Sultan pun mulai menjadi seorang pegulat. Sultan yang menikah dengan Aarfa berhasil menjadi seorang pegulat yang sukses menjuarai di berbagai olimpiade, hingga suatu hari halangan harus ditempuhnya, suatu hal yang akan membuat bangga sekaligus merenggut kehidupan Sultan.

Formula yang ditawarkan Sultan memang sederhana, seperti film biography sport lainnya tentang sebuah kesuksesan Sultan dan sisi kehidupannya. Memang, Sultan tak memberikan sebuah loncatan yang besar, namun dengan materi klasik yang diusungnya, Sultan dapat berdiri tegak tanpa ada bantuan sana-sini. Ya, memang sebuah film dikatan berhasil jika ia mampu berdiri tegak jika sebuah film ini dapat berhasil menyajikan sebuah cerita yang menarik, terlepas dari materi yang dibawanya, baik itu sesuatu yang baru maupun materi klasik.
Ali Abbas Zafar, selaku penulis naskah dan sutradara, berhasil menyajikan sebuah drama biopic dengan balutan drama romantisme yang begitu menarik, memang jika ditilik dari segi pembawaannya memang terkesan biasa, namun jangan anggap remeh, Ali berhasil mendobraknya dengan memasukan twist yang "boom".

Ali juga berhasil menampilkan sebuah cerita tentang kesuksesan yang terasa mulus tentang mimpi Sultan menjadi pegulat, namun ada halangan yang harus ditempuhnya, yaitu kehidupannya yang begitu keras serta pergolakan batin Sultan berhasil diracik oleh Ali. Tak cuma itu, Ali juga berhasil menambahkan romantisme kaku seorang pegulat dan kerasnya hati perempuan yan menjadi andalan racikan Ali.

Tak cuma itu saja, mengapa saya sebut Sultan adalah paket komplit, Ali juga menyelipkan rasa humor yang acap kali membuat anda tersenyum melihat aksi humor yang Ali selipkan di tokoh Sultan yang berhasil ditampilkan baik oleh Salman Khan, Anushka Sharma yang sukses membuat karakter Aarfa yang keras kepala atas kejadian yang menimpanya. Amit Sadh sebagai seorang yang membawa Sultan ke dunianya kembali dan Randeep Hooda sebagai pelatih Sultan juga tak kalah keren.

Tak cuma itu Sultan juga berhasil menampilkan sebuah soundtrack yang membuat kaki anda menghentak-hentak lewat lagu 440 Volts dan Baby Kos Pasand Hai yang Upbeat dan Jag Ghommeya yang kalem dan easy listening.

Nothing is perfect, begitupun dengan Sultan. Setelah Interval, entah kenapa Ali mulai kedodoran lewat Script-nya, andaikan scene setelah Interval ditambah konflik yang kuat dan padat yang membuat penonton berkoneksi dengan Sultan, maka film ini akan lebih menarik. Sayangnya, Ali terlalu irit untuk menampilkan sebuah sajian ending yang begitu keren, yang membuat penonton terombang-ambing larut dalam perasaan Sultan dan membuat penonton tidak begitu yakin, namun Ali rupanya meraciknya dengan sajian yang biasa dan predictable.


SCORE : 3/5

Posting Komentar

2 Komentar