Sebuah film dikatakan berhasil jika sebuah film mampu memberikan sebuah
cerita yang baru, mampu mengikat atensi penonton di balik sebuah premis
nya yang sederhana. Lalu bagaimanakah jika sebuah film yang
menggambarkan sebuah penyelamatan "nyawa" di balik macetnya lalu lintas?
Rajesh Pillai mencoba kemampuannya dengan memanfaatkan ruang lingkup
sempit nan simple di sebuah jalan raya
menuju rumah sakit menjadi sebuah neraka yang mematikan. Traffic, the
road trip thriller with the simple taste but has a hardest way.
Seorang superstar, Dev Kapoor (Prosenjit Chatterjee) mendapati sebuah
masalah besar ketika anak semata wayangnya mengalami sakit keras dan
membutuhkan transplantasi jantung, di lai pihak terjadi sebuah insiden
kecelakaan yang menimpa seorang jurnalis bernama Reyhan (Vishal Singh)
yang menyebabkan dirinya meninggal dan orang tuanya menyetujui untuk
mendonorkan jantung sang anak, sayangnya kendala jarak antara
Pune-Mumbai yang jauh dan transplantasi harus segera dilakukan dalam
waktu 150 menit. Akhirnya jantung pun dikirim lewat jalur darat karna
jalur udara mengalami masalah. Dibawah komando kepala polisi lalu lintas
Mumbai, Garbir Singh (Jimmy Shergill) misipun dimulai dan akhirnya
Godbole (Manoj Bajpayee) seorang polisi lalu lintas yang diskors karna
kasus suap menerimanya demi membersihkan nama baiknya. Dapatkah misi itu
berhasil dibalik Jarak antara Pune-Mumbai 15Km dengan kondisi lalu lintas yang macet dan penuh kendala? Akankah nyawa seorang anak superstar itu terselamatkan?
Memang tak mudah membuat sajian road trip thriller yang nyatanya
mempunyai waktu yang singkat (baca : 150 menit) digarap dalam sebuah
film, sang sutradara harus mampu memanfaatkan sektor tadi menjadi sebuah
film yang menarik serta dapat mengikat atensi penonton di tengah ruang
lingkup yang sempit. Untungnya Rajesh Pillai berhasil menggarapnya
menjadi sebuah perjalanan yang menegangkan dalam balutan "now or never"
atau "dead or alive".
Pillai berhasil membuat sebuah road trip
thriller yang mampu mengikat atensi penonton dengan memberi penonton
koneksi dengan pemain, penonton seolah-olah terlibat dalam situasi yang
menegangkan, dan memberi ruang untuk penonton bagaimana jika penonton
merasakan apa yang karakter rasakan.
Selain itu film ini
mempunyai karakter yang cukup banyak, karakter mempunyai peran
masing-masing dan akan bertemu pada satu dimensi penting yang
mengakibatkan semua karakter ikut andil. Yang saya suka adalah Pillai
mampu memanfaatkan karakter sesuai porsinya tanpa ada tabrakan ataupun
kurangnya porsi dari masing-masing penonton.
Pillai juga tak
lupa menyelipkan sebuah pesan tersendiri bagi film yang dapat membangun
dan membangkitkan semangat penonton. Pillai menerangkan bahwa setiap
masalah pasti akan ada jalan keluarnya serta menuntut kita bahwa
kesempatan kedua itu ada, jika kita ingin memperbaikinya.Begitu sulitnya
menegakkan kebenaran, se-sulit apapun yang namanya kebenaran, pasti
yang namanya kebenaran akan menang.
Film yang diadaptasi dari
film malayalam dan terinspirasi oleh kehidupan nyata ini adalah salah
satu masterpiece yang pernah di buat negeri seribu dewa ini, sebuah
sajian road trip thriller yang mampu mengikat atensi penonton di balik
premis yang sederhana. Sebuah sajian terbaik yang di buat bollywood.
0 Komentar