Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

DISHOOM (2016)


Sebuah film action dengan premis "penyelamatan" memang terkesan sudah biasa dan pasaran. Namun, sebuah premis yang "biasa" tadi jika dirombak dan dimodifikasi sedemikian rupa akan menjadi sebuah premis yang manis dan menarik tentunya dengan eksekusi serta baku hantam yang dalam balutan action yang begitu keren serta dapat mengikat atensi cerita. Dishoom mencoba peruntungannya dengan mengolah premis tadi menjadi sebuah kesatuan dalam sebuah film.

Hilangnya sang pemain kriket yang handal serta profesional Viraaj Sharma (Saqib Saleem) setelah melakukan turnamen kriket di Timur Tengah membuat pemerintah India resah, pasalnya Viraaj Sharma akan melakukan turnamen final mewakili India melawan Pakistan. Untuk menghindari kepanikan dan berita dari media, pemerintah India mengirimkan polisi handal bernama Kabir Shergill (John Abraham) untuk mencari motif dibalik hilangnya Viraaj, serta membawanya pulang. Ia tak sendiri, ia dibantu oleh polisi pecundang dan belum berpangkat bernama Junaid Ansari (Varun Dhawan), mereka mepunyai waktu pencarian selama 36 Jam.

Menemukan Viraaj serta motif hilangnya Viraaj, ternyata tak semudah membalikan telapak tangan. Kabir & Junaid pun melakukan serangkaian introgasi yang tak mudah terkait hilangnya Viraaj, mulai dari mengintrogasi Samira Dalal (Nargis Fakhri) hingga menemui seorang gay bernama Sameer Gazi (Akhsay Kumar). Ditengah perjalana mereka bertemu dengan seorang pencopet wanita bernama Ishika (Jacqueline Fernandez) yang diduga mencuri handphone Viraaj. Selidik demi selidik mereka lakukan, dam belakangan terungkap lewat Ishika yang mempunyai jalur ke si penculik, ternyata yang menculik Viraaj adalah seseorang bernama Wagah (Akhsaye Khanna).

Seandainya belum menonton franchise Dhoom dan Race yang bergenre sama dengan film ini, maka film ini dapat dikatakan sajian yang keren. Namun entah mengapa menonton film ini seolah gabungan antara kedua film itu. DHOOM+RACE = DISHOOM. Memang, dari kedua film sebelumnya, Dishoom adalah yang paling ringan, ya, film ini berjalan sesuai ritme-nya, tanpa ada twist yang berkelok.
Rohit Dhawan sang produser sekaligus penulis naskah, rupanya tak memberikan sebuah loncatan yang besar bagi film ini. Ya interogasi yang dilakukan film ini lebih ringan dan cenderung gampang dan predictable.

 Memang jika ibandingkan Race dan Dhoom film ini masih tertinggal jauh. Walaupun demikian, film ini mungkin lebih stylish dan kekinian, adegan action yang dibuat keren meskipun terkesan lebay dalam penggarapannya.
Terlepas dari itu semua, Dishoom bukan berarti tidak mempunyai atensi, tapi Dishoom lebih cenderung ke jenis film hiburan, tanpa adanya twist atau scene yang membuat kita bertanya-tanya.Bukan begitu juga Dishoom tak mempunyai pamor, Rohit Dhawan tetap membuat Dishoom memiliki ciri khas tersendiri, yaitu penggarapannya yang stylish dan unsur comedy-nya yang khas seperti film comedy garapan Rohit sebelumnya.

Akting para pemain yang sangat disayangkan menurut saya John, Varun, Jacqueline serta Akhsaye Khanna begitu standar. Ya, mungkin ini bukan akting terbaik mereka, tapi terasa hambar juga Rohit Dhawan tak begitu memberikan emosi yang kuat, bahkan Akhsaye Khanna pun seolah mati kutu memainkan peran antagonis.

Meskipun begitu film ini mempunyai soundtrack yang energik dan anak muda banget, sebut saja Toh Dishoom dan Sau Tarah Ke yang upbeat, serta Janeeman Aah yang begitu easy listening. Tak lupa lokasi shooting yang keren yang membuat mata anda betah di depan layar, lokasi full di India dan Abu Dhabi.

Overall, DISHOOM sajian action bollywood yang biasa, namun stylish.


SCORE : 3/5

Posting Komentar

0 Komentar