Salah
satu bagian terpenting dari sebuah film adalah seberapa baik atau
kualitas yang dimiliki dan dihasilkan oleh konflik yang terkandung di
dalamnya, lalu bagaimana filmmaker memainkannya serta mengakhirinya.
Yups, kualitas diatas kuantitas. So, apa yang akan dihasilkan oleh
sebuah film yang mencoba mendeskripsikan
sebuah insiden jatuhnya pesawat terbang yang melakukan pendaratan
darurat diatas sebuah sungai dimana ketika peristiwa berlangsung pesawat
berada di udara hanya dalam waktu 208 detik? Tantangan tersebut
berhasil ditaklukan dan dieksekusi dengan baik oleh sutradara American
Sniper, Clint Eastwood. Sully the art film with the taste of
dramatization.
Tanggal 15 January 2009 pesawat US Airways
Flight 1549 akan menempuh rute dari LaGuardia Airport, New York untuk
melakukan perjalanan menuju Charlotte Douglas International Airport. Di
bawah komando Kapten Chesley "Sully" Sullenberger (Tom Hanks), pilot
veteran dengan jam terbang selama 42 tahun di dunia penerbangan, bersama
dengan co-pilot Jeff Skiles (Aaron Eckhart) pesawat yang membawa 150
penumpang dan tiga awak kabin tersebut telah berhasil lepas landas
dengan baik, namun tak lama berselang celakanya nasib naas menimpa
pesawat tersebut. Tidak sampai tiga menit sejak lepas landas pesawat
Airbus A320-214 itu bertabrakan dengan kawanan burung, beberapa dari
mereka menyebabkan dua mesin jet pesawatnya kehilangan daya.
Sully berhasil melakukan hal yang mustahil dengan melakukan upaya
penyelamatan yang "gila" mendaratkan US Airways Flight 1549 dengan dua
mesin jet yang kehilangan daya tadi diatas sungai Hudson bersama dengan
Jeff dan tiga crew cabin, Sully sukses mengeksekusi tindakan darurat
yang ia ambil, yang membuat ia menjadi sorotan publik dan dianggap
sebagai seorang pahlawan. Namun Transportation Safety Board yang
menyatakan bahwa mesin bagian kiri dari US Airways Flight 1549 tidak
sepenuhnya mati dan dapat digunakan oleh Sully untuk membawa pesawat
kembali ke Airport.
Kisah nyata dari 7 tahun yang lalu jika
dihitung dalam satuan waktu berdasarkan simulasi lintasan terbang hanya
berlangsung 5 menit sejak pesawat lepas landas hingga ketika berhasil
mendarat di sungai Hudson. Hal tersebut secara tidak langsung menunjukan
sebuah "tantangan" apa yang harus dilakukan Eastwood dan screenwriter
Tood Komarnicki untuk mengangkat kisah tersebut.
Dengan materi
yang bisa dibilang mempunyai konflik yang begitu tipis, menghasilkan
sebuah tugas yang semakin tidak mudah dilakukan oleh Eastwood. Bagaimana
cara ia membentuk sebuah insiden yang berlangsung selama 208 detik
menjadi sebuah persentasi berdurasi satu setengah jam serta tetap
mempertahankan,menjaga, dan mengikat atensi penonton yang telah Eastwood
raih dengan kualitas yang begitu manis.
Hal yang menyebabkan
mengapa kisah dari insiden yang disebut dengan "Miracle on the Hudson"
patut diacungi jempol adalah semi dramatisasi yang sangat mumpuni, yang
menunjukan aksi konsekuensi yang nekat dari Sully lalu kita dibawa
menyaksikan proses investigasi dimana karakter dibuat "depresi",
menariknya hal itu dilakukan dengan urgensi yang terus menyala dengan
menggunakan trik pada timeline yang melompat dari suatu ruang waktu ke
ruang waktu yang lain dimana masing-masing mereka berada pada jalur dan
goal yang serupa yang membuat karakter Sully dan penonton mempunyai
koneksi.
Banyak point yang menarik yang disampaikan Eastwood
lewat film ini mulai dari apa yang terjadi, kapan dan bagaimana itu bisa
terjadi serta dalam balutan perang psikologis yang dihadapi Sully yang
membuat post traumatic stress yang mampu menjadi penggerak tensi cerita
akibat upaya yang dilakukan Sully serta rasa bimbang yang acap kali
karakter rasakan yang menimbulkan pertanyaan, apakah aksi heroik itu
adalah sebuah keputusan yang tepat? Sebuah pergolakan batin yang manis
sekaligus tegang ketika Sully berhasil mendaratkan pesawat diatas Sungai
Hudson.
Narasi yang simple berhasil disajikan Clint Eastwood
ke dalam sebuah pergulatan dengan kontek sederhana namun mampu mendorong
bahaya dari konsekuensi yang mungkin dihasilkan, tidak hanya itu,
Eastwood juga berhasil mempermainkan penonton dengan menyajikan
dramatisasi yang padat disetiap lapisan cerita yang terkadang manis
maupun menegangkan dengan berbagai adegan flashback yang mempertambah
dramatisasi dengan punch yang sehat dan efektif. Sully sebuah
rollercoaster emosi dengan tensi yang menawan serta sokongan kinerja
para cast yang mumpuni ditambah sebuah urgensi yang memikat , sebuah
penggambaran heroism.
Overall, SULLY sebuah sajian film dramatisasi heroism yang tak patut di BULLY, yang akan membuat anda merasa PROUDLY.
SCORE : 4.5/5
0 Komentar