Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

SILENCE (2016)

Digarap oleh Martin Scorsese, salah satu sutradara yang layak mendapat gelar "Master" ia mempunyai sebuah keahlian menggarap sebuah film terasa substansional, meskipun mendapati naskah yang sederhana sekalipun. Dari mulai Ragging Bull, Goodfellas hingga The Wolf of Wall Street, Scorsese menggarapnya sdemikian detail dan mumpuni, kali ini ia kembali dengan karya ter-anyarnya bertajuk "Silence" yang mengambil materi tentang agama. So, bagaimana hasilnya?

Pada abad ke 17 dua Jesuit priests bernama Sebastião Rodrigues (Andrew Garfield) dan Francisco Garrpe (Adam Driver) melakukan perjalanan ke Jepang. Misi mereka tidak hanya untuk menyebarkan agama Katolik saja namun juga untuk mencari mentor mereka, Father Cristóvão Ferreira (Liam Neeson), seorang imam yang dikabarkan telah murtad setelah disiksa. Rodrigues dan Garrpe sadar bahwa misi yang mereka lakukan berbahaya karena pada saat itu Jepang sedang gencar menyiksa orang-orang Katolik. 

Memang materi yang ia angkat berdasarkan sebuah novel berjudul sama karangan Shūsaku Endō itu mengambil plot utama tentang agama, namun tak berarti film ini tak menarik untuk disimak, naskah garapan Scorsese bersama Jay Cocks ini lebih ke proses memaknai, mengulik arti iman ditataran substansi. Sepanjang film kita melihat karakter yang memang tengah dilanda keraguan akan iman mereka, dan kemudian munculah pertanyaan yang didominasi oleh kata "kenapa dan mengapa". Scorsese menggarap semua itu dengan begitu mumpuni, meski kita tahu materi yang ia bawakan terasa provokatif tentang soal agama, tapi disini ia mencoba tampil dengan mengulik sisi iman kita, Dapat kita lihat diberbagai adegan film ini ketika para pemuka agama termasuk Father Ferreira dilanda dilematis, ia dihadapkan pada sebuah pilihan yang memang sulit untuk dipilih dan alih-alih harus memakan buah simalakama, ia dihadapkan pada sebuah gambar Yesus untuk ia injak atau jika ia melanggar maka nyawa taruhannya.
Masuk ke adegan selanjutnya kejadian serupa pun terulang, siapa saja yang menyebarkan agama Katholik ataupun penganutnya harus dibunuh atau tidak meninggalkan agama tersebut dengan cara menginjak gambar Yesus maupun meludahi simbol salib. Ini yang saya suka dengan Scorsese disini, ia seperti tak mau memberi karakter untuk bernafas lega serta dirundung ketidaknyamanan. Silence mencuatkan soal simbol secara universal, bergerak kemudian menuju pemahaman yang berpotensi memancing kontroversi di beberapa kalangan bahwa sejatinya iman merupakan dialog personal kepada Tuhan, kita lihat disini ketika para tokoh menginjak gambar Yesus serta meludahi simbol salib timbullah suatu perenungan apakah mereka sudah tak beriman? Scorsese tidak menawarkan jawaban yang mudah, ia memilih mendekatkan penonton disisi karakternya, menciptakan sebuah dialetika pada karakter dan juga pada diri penonton yang dipenuhi keraguan.

Silence mengajak kita untuk menyaksikan sembari merenungi pada diri kita, meski disini yang ditampilkan adalah agama Katholik tapi kita harus ingat bahwa perbedaan bukan membuat kita semakin jauh, agama yang baik pasti akan mengajarkan sesuatu yang baik juga pada penganutnya. Scorsese disini sesuai judulnya "SIlence" ia lebih memberikan penonton dengan sebuah keheningan, suara jangkrik serta asap yang tebal dan melihat keraguan karakter akan sebuah iman, ia memilih menampilkan gambar verbal ketimbang berdialog serta memberikan beberapa pertanyaan tentang iman, saya suka bagaimana Scorsese disini menampilkan sebuah mimik muka yang dipenuhi dengan rasa ragu, ia melontarkan beberapa pertanyaan dan untuk menjawabnya pun tak segampang membalikan telapak tangan. Ia mencoba menuntun karakter untuk menemukan jawabannya serta penonton juga ikut terlibatkan. Apakah jika kita ingin mempertahankan iman apakah kita harus tersiksa? Sejatinya iman memang tak perlu dipamerkan, diteriakan maupun ditunujkan, definisi iman sebenarnya ada pada diri kita sendiri denngan Sang Maha Pencipta, itu yang ingin disampaikan oleh Scorsese disini yang memang tampil apik dan mampu membawa penonton bersama karakter, melontaran berbagai pertanyaan, dan ikut mempertanyakan pada diri kita tentang iman lewat sebuah keheningan.


SCORE : 5/5

Posting Komentar

0 Komentar