Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

PACARKU ANAK KORUPTOR (2016)

Menurut saya pribadi modal terpenting dari sebuah film yang menjadi tugas seorang sutradara adalah bagaimana ia menentukan alur, pengadeganan, tone, penyampaian pesan dan yang lainnya, bukan hanya seekedar pemahaman visi belaka, karena jika hanya mengandalkan sebuah pemahaman visi tanpa bagian hal yang paling penting dari sebuah film akan menjadikan filmnya gagal akibat tak tentunya arah suatu film. Pacarku Anak Koruptor trying to be a good movies, but the final is to be public advertisement an extended version.

Sayanda (Jessica Mila) seorang aktivis sekaligus ketua GANK (Gerakan Anti Narkoba dan Korupsi), ia dan anggota lainnya kini tengah mengusut kasus korupsi yang melibatkan seorang bussinessman bernama Maruk Bangetan (Ray Sahetapy) dimana sejauh ini Maruk selalu lolos dari jerat hukum berkat uang miliknya. Ironisnya, saat itu Sayanda tengah menjalin hubungan asmara dengan Gerhana (Sabda Ahessa), putera Maruk Bangetan. Mengetahui hubungan mereka berdua, Maruk menolak tinggal diam untuk menghancurkan asmara anaknya, sekaligus menghancurkan para anggota GANK lainnya yang selama ini menghalangi aksinya.

Setelah kamu melihat sub judul dan membaca sinopsis diatas memang pasti dipikiran kamu terlintas dapat menebak bahwa film ini adalah film kelas FTV dengan sebuah embel-embel "cinta beda dunia"dan "ayo tegakkan keadilan". Film yang diangkat dari sebuah pop opera berjudul "Kisah Cinta Anak Koruptor dan Pacarnya" yang dipentaskan pada enam tahun silam yang tak lain adalah hasil karya Sys NS yang kemudian kini mencoba peruntungannya membuat versi layar dan juga memiliki kenakalan aneh seperti di pentas yang bisa di bilang sangat wajar, misalnya nama Maruk Bangetan hingga nama-nama geng seperti Blujin Belel, Selendank hingga Cepak Ngehek, kesan slengean kerap tampil dan unjuk gigi disini terlebih ritme film yang mulai merangkak maju ke scene selanjutnya.
Awalnya Pacarku Anak Koruptor bagaikan sebuah satir berbagai tokoh komikal yang berfungsi sebagai tujuan, lalu mulai maju ke romansa "beda dunia", politichal thriller dan kemudian ditutup dengan aksi musikal. Memasukan berbagai genre sah-sah saja yang penting sutradara mampu mengolah dan membagi berbagai genre tersebut untuk tak saling bertabrakan. Namun Sys NS rupanya kewalahan dengan berbagai genre tersebut, dan alhasil semuanya berujung berantakan, aneh memang tatkala sebuah film dengan sub judul kentara dengan sebuah romansa justru urung menghasilkan sebuah romansa, karena minimnya adegan ketika Sayanda dan Gerhana memadu kasih dan yang ada hanyalah setumpuk genre berserakan yang saling berebut mencuri layar guna mencuri perhatian penonton.

Bertebarannya genre menghadiran bertebarannya kekonyolan demi kekonyolan akibat jamaknya genre yang diusung untuk saling tampil, andai saja kekonyolan itu pas pada ritmik maka akan menjadikan film ini sebuah sajian yang menghibur, namun berbeda dengan Sys NS yang terus memaksanya pada jalur yang lurus dan kemudian stampil secara alakadarnya, berbagai momen ketika "orasi" juga terlihat biasa layaknya ngobrol banyak orang tanpa adanya sikap yang kuat akan kebencian dan yang lebih parah lagi adalah pengulangan dialog yang mencoba tampil puitis namun berujung kritis dan terlalu dangkal misalnya pada sebuah dialog "aku memang cinta mati kepadamu, tapi aku jauh mencintai negeri ini dari pada kamu" kesan menggurui yang berujung sering membuat film ini menguatkan bahwa film ini memang kekurangan modal. Sayangnya aktor kelas watak Ray Sahetapy dan juga aktris watak Jajang C. Noer serta aktris muda berbakat Jessica Mila salah film lagi.


SCORE : 1/5

Posting Komentar

0 Komentar