Apa
yang akan coba dilakukan oleh seorang fashion designer yang kemudian
merangkap menjadi seorang director? apakah ia hanya akan mengandalkan
tata busana yang di gunakan para cast untuk memikat penonton tanpa di
tunjangi sebuah eksekusi yang mumpuni? Eiiitsss jangan di anggap sebelah
mata, setelah sukses dengan A Single Man yang mengantarkan Collin
Ferrel masuk nominasi di ajang bergengsi
Oscar, kini ia kembali lewat karya teranyarnya, Nocturnal Animals,
sebuah film yang bermain dengan alegori karakter.
Seorang
wanita pemilik art gallery bernama Susan Morrow (Amy Adams) kini hidup
dengan seorang pria yang sukses dan tampan bernama Hutton Morrow (Armie
Hammer), sebuah pernikahan yang dingin terasa dari ekspresi tenang namun
kaku yang Susan tunjukkan. Tidak bahagia dengan karir dan
pernikahannya, dan suatu keitika Susan menerima sebuah unpublished
manuscript dari novel karya sang mantan suami, Edward Sheffield (Jake
Gyllenhaal) . Novel itu berjudul Nocturnal Animals dan di dedikasikan
khusus untuk Susan, bercerita tentang sebuah keluarga yang terjebak di
tengah jalan pada malam hari, dan akhirnya menelan korban jiwa dan
ekerasan terhadap anggota keluarga, Susan perlahan terjebak di dalam
cerita, dari ancaman dan aksi balas dendam, Susan mulai merasa d hantui
oleh sebuah cerita dari manuscript tersebut.
Yang membuat
Nocturnal Animals terasa istimewa adalah film ini berisikan sebuah
permainan emosi sederhana, namun kompleks. Nocturnal Animals seperti
mengajak kamu untuk bermain dengan emosi dan pertanyaan yang haus akan
sebuah jawaban serta kejelasan yang begitu jelas, Tom Ford selaku
sutradara mengajak kamu untuk mengamati berbagai hal pedih di dalam
kehidupan, dari kelemahan hingga kondisi bingung yang kerap melanda
karakter serta dengan balutan aksi balas dendam penuh kebencian dengan
suspense yang cukup oke serta dikemas dengan balutan visualisasi yang
stylish. Tak hanya itu saja, Ford juga memasang koneksi yang begitu kuat
lewat daya tarik karakter terhadap penonton yang membuat penonton untuk
mengamati karakter dan akhirnya penonton mulai perlahan demi perlahan
tertarik.
Ford rupanya membekali karakter dengan bekal yang
begitu banyak, sejak awal hadir ia langsung memasang karakter dengan
lesu dan memiliki kesan sensual yang sukses menarik atensi. Terdapat
sedikit unsur fantasy di dalam cerita, sehingga tak heran meskipun
bermain di dunia nyata imajinasi penonton kerap kali dimainkan oleh
Ford.Memang pendekatan Ford memang tak selalu kokoh sejak awal hingga
akhir tapi dia mampu membuat karakter punya pesona yang hypnotic
sehingga membuat cerita terasa haunting. Excitement yang dihasilkan
terasa cukup stabil, perspektif dari karakter yang tidak begitu beragam
membuat terdapat kesan misterius pada karakter juga cerita, menimbulkan
sebuah pertanyaan yang menarik, di mulai dari kondisi terganggu ketika
membawa script tersebut. Dan menimbulkan pertanyaan yang menarik disini
adalah di mana Susan dan Edward dalam posisi masalah tersebut? Siapa
yang menjadi korban dan siapa yang menjadi pelaku?
Disanalah
cara yang menarik yang dihasilkan oleh film ini cara Tom Ford yang
berhasil memanipilasi cerita yang di dasari dari novel karya Austin
Wright yang berjudul "Tony and Susan" serta tak lupa tunjangan performa
pemain yang prima dan bermain dengan emosi yang kuat. Namun terlepas
dari itu semua, Nocturnal Animals yang sejak awal bermain dengan
karakter dan emosinya serta memasukan unsur balas dendam, nah
permasalahannya adalah unsur balas dendam tadi terasa dangkal dan
tergesa-gesa sehingga menimbulkan sebuah kekecewaan tersendiri untuk
film ini. Overall, Nocturnal Animals adalah sebuah film yang cukup
memuaskan dimana penonton diajak untuk bermain lewat emosi dan
pertanyaan meski punch yang di hasilkan terasa tanggung.
SCORE : 4/5
0 Komentar