Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

A MONSTER CALLS (2016)

Salah satu dari sekian banyak alasan mengapa hidup ini indah adalah karena kehidupan merupakan sebuah petualangan penuh warna, tidak hanya sebatas hitam dan putih saja, ia memiliki berbagai misteri dan tentu saja kejutan, terkadang itu menyenangkan namun tak sedikit pula yang terasa menyakitkan. Selalu ada hal yang menjadi "bumbu" dalam kehidupan manusia, dari yang positif, negatif, maupun yang terdapat diantara keduanya, mereka merupakan sesuatu yang harus manusia hadapi dan lalui untuk merasakan hal tadi, a beautiful life. Hal tersebut yang coba digambarkan oleh film yang bertajuk A Monster Calls sebuah kisah coming-of-age, family, dan juga fantasy.

Ketika berada di sekolah remaja bernams Connor O'Malley (Lewis MacDougall) seperti tidak memiliki semangat yang besar, tampak selalu sulit fokus bahkan bersikap pasrah ketika ia di bully oleh teman-temannya. Remaja yang telah terbiasa hidup mandii itu memiliki semacam tekanan batin yang selalu menggelayuti pikirannya, kondisi kesehatan sang ibu (Felicity Jones) yang kini hanya dapat menjalani hari-harinya di rumah, karena akibat mengidap sebuah penyakit kanker yang mematikan. Karena sang ayah (Toby Kebbell) kini telah menjalani kehidupan baru di LA, Connor telah dipersiapkan sang ibu untuk tinggal bersama sang nenek (Sigourney Weaver) jika suatu saat penyakitnya semakin memburuk. Namun tak seperti ibunya, Connor percaya bahwa sang ibu dapat sembuh dari penyakitnya.

Kemudian sesuatu yang luar biasa muncul di hadapan Connor. Suatu malam pada pukul 12 lewat, tepatnya tengah malam ketika sedang mengerjakan karya seni ia menyasikan sebuah monster (Liam Neeson) muncul dari sebuah pohon Yew. Makhluk tersebut kemudian datang menghampiri Connor dan mengatakan bahwa a dapat menyembuhkan sang ibu dari penyakit mematikan tadi, namun dengan syarat yang harus Connor penuhi. Sang monster meminta Connor untuk mendengarkan ia tentang 3 cerita berbeda, masing-masing satu di setiap pertemuan, dan setelah itu Connor harus menceritakan sebuah kisah pada sang monster. Cerita dari monster tersebut ternyata membawa Connor belajar bagaimana cara menguasai emosi dan menghadapi situasi sulit yang kini sedang ia hadapi.

Jika menilik dari sinopsis di atas, A Monster Calls telah menunjukan bahwa ia merupakan sebuah film fantasy dengan sentuhan coming-of-age serta studi karakter, dan pkombinasi tersebut mempunya Connor yang ia miliki, remaja langsung terasa menarik, pasalnya kondisi yang ia derita sangat lengkap dan penuh dengan eksistensi, mulai dari kondisi "too old to be a kid, too young to be a man" serta permasalahan terkait kondisi sang ibu dan juga emosi yang ia terima tatkala ia menjadi korban bullying. Sang Sutradara J. A. Bayona berhasil membuat karakter takut krtika ia takut, dan cemas ketika ia cemas dan semua itu ditampilkan dengan natural, tentunya dengan bantuan dari sang penulis novel langsung, Patrick Ness.

A Monster Calls punya sesuatu yang sangat manis yang ia sampaikaan kepada penonton seperti yang saya tulis di awal tadi, bahwa kehidupan itu indah, nah disini kita dibawa ke dalam kehidupan seorang remaja yang penuh dengan tekanan dan emosi yang bergejolak, memadukannya dengan fairy tale dengan fokus utama bertemu pada sebuah realita. Dan kemudian tumbuh ke dalam sebuah topik yang bisa di bilang tak mudah, jika mengingat film ini tidak sepenuhnya di khususkan untuk penonton dewasa. Namun di tangan J. A. Bayona meskipun memiliki konflik yang kelam sepanjang durasi 108 menit terkesan depresif dan tidak pernah menimbulan annoying dan pendekatan yang ia gunakan terasa real.

Namun sayangnya, moment itu tak terus menerus berlanjut, memang adakalanya kita terjerat dengan situasi yang di alami karakter, namun adakalanya juga kita terasa dingin dengn apa yang karakter tampilkan, Bayona patut berterima kasih atas para kinerja tim yang begitu membuat vissual effect film ini terasa menawan, mulai dari effect klasik bahkan efect monster yang begitu real. Ya, meskipun eksekusi tak selamanya bergerak dan stuck di beberapa bagian, tapi A Monster Calls punya pesan yang kuat, dan semua itu telah ia sampsikan lewat deskripsi film ini.
Overall, A Monster Calls sebuah film yang cukup memuaskan, sebuah kisah coming-of-age dengan pendewasaan diri karakter serta dengan balutan fantasy yang bermain dengan sikap berani dan takut, dan menyampaikan pesan indah tentang kehidupan, kualitas dan performa pemain yang oke, namun sayangnya ia tak memiliki hal akhir dan sifat konsisten yang maksimal di balik potensi yang ia punya yang dapat membuatnya shine bright like a diamond.


SCORE : 3.5/5

Posting Komentar

0 Komentar