Terlepas
dari tujuan utamanya sebagai sebuah sarana hiburan, sebuah film acap
kali sering memasukan berbagai value lewat cerita yang hendak
diangkatnya, baik itu mengenai lingkungan sekitar, kehidupan, percintaan
maupun kesan lainnya. 20th Century Women adalah satu dari sekian banyak
yang menggunakan sebuah lesson terkait
kehidupan, feminisme, humanity dan tentunya liberty and diversity. Please Welcome, Mike Mills who made a beautiful movie with the great
value about life, and especially human being.
Pada tahun
1979, Santa Barbara, seorang single mother bernama Dorothea (Annette
Bening) hidup bersama putra tunggalnya, Jamie (Lucas Jade Zumann)
ditengah segala kegundahannya, Dorothea tinggal bersama William (Billy
Crudup) seorang mekanik dan tukang kayu, juga tinggal juga disana Abbie
(Greta Gerwig), seorang photographer yang ber-style punk, juga hadir pula
teman Jamie bernama Julie (Elle Fanning) yang juga telah 'akrab' dengan
rumah tersebut. Suatu ketika Jamie mulaI mempertanyakan perihal sang
ayah, hal yang terus "mengganggu" dirinya. Dorothea memutuskan untuk
meminta bantuan kepada William, Abbie dan juga Julie untuk membantunya
memberikan 'jawaban" kepada Jamie.
Mike Mills yang bertindak
sebagai sutradara yang kemudian merangkap sebagai penulis naskah yang
mengatakan bahwa filmnya ini adalah bak semi-autobiografi bagi dirinya,
sehingga tak heran jika kamu menonton film ini memang meninggalkan
sebuah kesan personal tersendiri. Karakter Dorothea disini terinspirasi
dari sang ibu dari Mills. sedangkan karakter Abbie dan Julie
terinspirasi dari kehidupannya yang tinggal bersama saudara-saudara
perempuannya. Seperti yang telah saya singgung dari awal tadi, 20th
Century Women adalah sebuah ode for time, people, youth, and also human
spirit. Sedari awal kita sudah tahu karakter Dorothea disini adalah
seorang single mother yang divonis akan meninggal pada usia 74 tahun
akibat penyakit kanker yang terus menggerogotinya, sedari awal kita
sudah tahu juga apa yang menarik dari film ini, Mills memang tak mau
membuat sebuah film yang berlarut-larut dalam kesedihan, ia lebih
menekankan pada sisi personal karakter dengan setumpuk pertanyaan yang
memaksa untuk menemukan sebuah jawaban, misalnya bagaimana cara Dorothea
menghadapi semuanya, yang disamping juga ia punya sebuah kewajiban
besar untuk membesarkan Jamie ditengah perubahan zaman yang berbeda.
Setelah itu kita punya 3 karakter lain yang memang ditugaskan untuk
membantu Jamie atas permintaan Dorothea, momen dimana mereka turut serta
mengabulkan permintaan Dorothea tak langsung dalam skala waktu sekejap
saja, melainkan kita aan dibawa untuk mencoba mendekatkan Jamie dengan
ketiga karakter ini, dan momen itu berlangsung dengan meaningfull. Bukan
hanya fokus pada karakter Jamie saja, Mills juga mengajak kita untuk
mencoba mengeksplorasi ketiga karakter yang hendak membantu Jamie dengan
latar belakang yang berbeda pula, dan disitu pula scipt garapan Mills
mulai naik level kesebuah konflik personal yang penuh dengan gesekan
namun tampil secara intim. Meskipun ceria ini adalah sebuah coming of
age story, ia tak hanya tampil sebatas untuk memberikan penonton dengan
value secara menceramahi namun mengajak penonton untuk berdampingan
dengan karakter sembari merenungkan apa yang akan mereka lakukan, sebuah
pembelajaran yang bersifat episodik ini nantinya perlahan akan membuat
kamu menemukan benang merahnya.
Dengan mengambil setting
70an film ini akan membuat kamu bernostalgia sembari ,dijejali akan
ribuan pembelajaran yang dapat kamu petik, misalnya isu terkait
feminisme, keluarga, pertemanan hingga sebuah human spirit yang ental
akan sebuah esensi hidup. Semua itu tentunya tak lepas dari kinerja
karakter yang memikat sedari awal, semua bermain dengan baik dalam
balutan nuansa yang mampu klop dengan cerita. Namun, terlepas dari semua
aspek yang tampil memikat Mills mungkin kurang untuk meninggalkan
sebuah kesan yang menggigit dalam balutan impresi yang kuat di ending,
cerita mungkin minim akan konflik yang nendang dan berjalan secara
datar, namun 20th Century Women adalah sebuah sajian film yang kaya akan
pembelajaran yang berarti untuk kehidupan.
SCORE : 4.5/5
0 Komentar