Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

PATERSON (2016)

Setiap kehidupan seseorang jelas memiliki perbedaan yang signifikan, tak ayal jika tingkat pendapatan, kebutuhan, dan keinginan seseorang akan suatu hal ikut berjalan sejajar. Bagaimana cara untuk membuat kebahagiaan ditengah minimnya kompleksitas akan keadaan serta keinginan? Itu yang hendak disulut oleh Jim Jarmusch sebagai sang nahkoda film sekaligus merangkap sebagai penulis naskah. Paterson, it's like you made a film with your life story.

Seorang supir bus di sebuah kota bernama Paterson (Adam Driver) yang melakukan rutnitas yang selalu sama, baik itu pada saat sedang bekerja lalu kembali pulang untuk bertemu sang isteri, Laura (Golshifteh Farahani) serta anjing kesayangannya, Marvin. Selain bekerja sebagai supir bus, rutinitas Paterson yang lain adalah sesekali mengunjungi bir caffe, lalu kembali pulang untuk beristirahat, dan kemudian kembali bekerja dan sesekali menorehkan untaian puisi yang dibuatnya lewat buku yang sering ia bawa.

Apa yang menarik setelah kamu membaca sinopsis diatas? kamu hanya membaca tentang kehidupan seorang Paterson bersama kegiatannya, tapi dibalik semua itu terdapat sisi positif yang hendak disampaikan oleh Jarmusch, ya, semangat akan sebuah kehidupan. Bayangkan saja, jika cerita kehidupan kamu dibuat dalam sebuah medium film, lantas apa yang akan kamu tampilkan? Mungkin keseharian serta rutinitas kamu seperti bangun tidur, bekerja, tidur dan kemudian mengulangi rutinitas yang biasa kamu lakukan. Itulah apa yang coba ditampilkan Paterson, Jarmusch membuat sebuah film dengan pendekatan surealis, minim akan konflik, tapi kaya akan letupan ekspresi, baik itu dari sorot mata maupun gestur sang tokoh.

Memang cerita yang ditawarkan oleh Jarmusch terlampau sederhana, dimana ia hanya bermain dengan tokohnya tanpa adanya sebuah konflik yang mampu membuat sebuah sekuen yang menggelegar, ia hanya melontarkan sebuah repetisi tentang "ordinary life from ordinary man" dimana kita lihat seorang ordinary man bernama Paterson lengkap dengan segala rutinitasnya bahkan keinginannya serta wajah "lempeng" nya, mungkin sedikit dari beberapa orang yang akan menyukai film ini, dengan durasi sekitar dua jam kamu hanya akan melihat rutinitas karakter bernama Paterson.

Dibalik kesederhanaan cerita, Jarmusch piawai merangkap bagaimana membuat Paterson mempunyai passion tersendiri, ya ia memang terlihat 'kesepian" apalagi kota yang ia tinggali bernama sama, Paterson. Paterson memang "ordinary man" tetapi apa yang dideskripsikan oleh Jarmusch lewat sudut pandang Paterson, mewakili semua orang di dunia, termasuk saya, dia dan tentunya kamu. Jarmusch membawa penoton lewat kesan yang mungkin bisa dibilang tipis namun berbobot, ia seperti melontarkan sebuah kata "bahwa sejatinya kebahagiaan itu tak perlu dengan sebuah barang mewah, uang yang melimpah, melainkan dapat kamu temukan dari mana saja, termasuk hal remeh dan sepele yang sering kamu anggap.

Selain punya naskah simple namun kuat, penggarapan yang mumpuni serta pesan yang memang ordinary but looklike extra ordinary in the practice, Paterson didukung oleh performa yang memikat dari Adam Driver, ia piawai sekali memainkan apa yang Paterson miliki,mulai dari rasa "lonely" bahkan wajah "lempeng" nya sendiri, begitupun dengan Golshifteh Farahani, dapat mengimbangi performa dari Driver. So, are you believe with a quotes "Beauty is often found, in the smallest details"?.


SCORE : 4.5/5

Posting Komentar

0 Komentar