Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

MISS SLOANE (2016)

Menaruh harap bahwa politik itu dapat 100% bersih dan pro-rakyat itu ibarat mencari sebuah jarum di dalam tumpukan jerami, mungkin suatu saat dapat ketemu tapi memang sulit, Mengapa? karena politik tak hanya berisikan sebuah panggung sandiwara saja tapi berisikan sebuah permainan dengan banyak peserta yang masing-masing membawa agenda yang tentu berbeda-beda. Politik lebih sering dipenuhi usaha untuk saling menjatuhkan dengan melakukan berbagai cara salah satunya seperti sabotase, hasilnya? pihak yang baik bisa kalah dan mereka yang "kurang baik" bisa tampil sebagai pemenang. Hal tersebut yang mendasari film ini, sebuah dasar permainan antara politik, agenda, and lobbyists berjudul Miss Sloane.

Elizabeth Sloane (Jessica Chastain) meupakan seorang lobbyist handal dan tangguh, status yang ia punya adalah "most wanted" karena meskipun mempunyai high priced ia merupakan master di bidang yang ia geluti itu dan menjadi sosok yang ditakuti oleh lawan-lawannya. Suatu ketika Elizabeth Sloane membuat sebuah kejutan, dia memilih mundur dari tempat ia bekerja dan memilih berbagung dengan seorang philantropist bernama Rodolfo Schmidt (Mark Strong). Celakanya kasus yang harus ia tangani adalah masalah terkait penjualan dan kepemilikan senjata (tepatnya di Indonesia), hal yang menciptakan kontras karena sebelumnya Elizabeth Sloane pernah berada di sisi sebaliknya.

First of all, skenario yang ditorehkan oleh Jonathan Perera, seperti tema yang diusungnya membawa penonton untuk menyaksikan sebuah drama yang dipenuhi manuver politik di dalamnya, dan tentunya kental dengan teknik manipulasi dari kedua belah pihak yang sedang bertarung. Terdapat berbagai macam debat di dalamya yang membuat arena bermain menjadi semakin panas dan kian memanas, masalah politik yang berawal dari "gun rights" kemudian kian melebar ke ranah taktik manipulasi "sabotase" yang justru membuat film ini semakin memanas untuk menampilkan sebuah aksi adu teknis tentunya dengan tambahan aksi kekuasaan serta penyalahgunaan kekuasaan di dalam politik, dan itu kemudian berlanjut membangun sebuah medan sekaligus "kekuatan" film ini. Sutradara John Madden membuat semua itu lewat seskripsi perjuangan seorang Miss Sloane yang terlihat realistis, tentunya dengan bantuan menawan dari seorang Chastain.
Hasilnya apa yang telah dibangun tadi bersifat positif, apa yang dibangun oleh Perera dan Madden dalam membuat sebuah debat dan taktik manipulasi itu kemudian berjalan dengan baik tatkala penonton diikut sertakan dalam sebuah permainan dengan dialog yang penuh akan sebuah orasi untuk menang dan membela kebenaran, ya seperti yang telah saya singgung tadi politik itu tumpul ke atas dan runcing ke bawah, berbagai permainan pun kian berada naik level, terlebih dengan ribuan pertanyaan terkait siapa sebenarnya Miss Sloane apakah ia orang baik atau sebaliknya? apa tujuan dari semua itu? pertanyaan itu mungkin sedikit memberikan sebuah asumsi tentang apa yang akan dilakukan oleh Madden disini.

Memang semua aspek terkait hitam putih politik berhasil di kupas oleh Madden disini, namun dibalik itu semua Miss Sloane mungkon bisa dibilang predictable, tapi untungnya trik yang dilakukan oleh Madden tadi untuk membuat sebuah political thriller terasa chilling and enaging, meski memang harus diaui ending akan sedikit membelah opini penonton, but at least meskipun mempunyai sedikit kerapuhan di akhir tak membuat Miss Sloane rapuh begitu saja, apa yang telah dicapai tadi terasa cukup menghibur, terlebih tatkala melihat Jessica Chastain yang standout sebagai Miss Sloane.



SCORE : 4/5




































































Posting Komentar

0 Komentar