Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

NERVE (2016)


Pernah bermain game Pokemon Go? Sebuah permainan AR dengan sistem location based dimana para pemainnya harus bergerak cepat untuk menemukan kemudian menangkap Pokemon. Nerve, mencoba menggabungkan konsep Pokemon Go bersama sentuhan Periscope dan juga beberapa isu sosial dalam sebuah petualangan action techno thriller.

Venus "vee" Delmonico (Emma Roberts) merupakan seorang wanita pemalu dan penakut, sehingga jadi terasa aneh ketika ia memilih bergabumg dengan online reality video game 'Nerve' sebagai pemain ketimbang jadi penonton. Nerve merupakan fenomena online dimana para pemain melakukan apa yang diminta penonton dan jika berhasil mendapat hadiah berupa uang dari penonton.

Tantangan pertama Vee adalah untuk mencium orang asing bernama Ian (Dave Franco) player level advanced di Nerve, dan dari sana Vee merasakan excitement dan membentuk partnership dengan Ian. Vee bersama mereka mencoba menyelesaikan berbagai tantangan menggiurkan yang celakanya membawa mereka masuk ke dalam situasi bahaya.

Sudah banyak film yang mengangkat isu tentang sisi negatif teknologi, sebut saja Chappie dan Real Stell, dan sejauh ini Nerve adalah yang paling fresh. Nerve di set sebagai sebuah tantangan namun disisi lain mempunyai taruhan berbahaya, seperti yang dilakukan player. Ya, kondisi tersebut menciptakan tensi yang begitu memikat dibagian awal cerita. Berbagai isu dari internet dan online society berhasil ditampilkan oleh duet dari sutradara Henry Joost & Ariel Schulman dengan sokongan script dari Jessica Sharzer yang mengambil dasar dari novel karya Jeanne Ryan.

Sayangnya, eksekusi dimana seharusnya Nerve tempati tidak berakhir dengan baik, seharusnya dimana privacy player sebagai alat tukar dapat dimanfaatkan lebih tinggi untuk membuat isu yang lebih nonjok, Sayangnya Nerve enggan membuatnya secara detail.

Memang, hasil yang didapatkan kita mendapat petualangan yan bergerak cepat dari New York, juga pemanfaatan dunia internet yang mempunyai bahaya seolah membuat penonton berada di samping karakter. Namun itu tak sampai akhir, Nerve mulai kehilangan keberaniannya dan bergeser dari action techno thriller dengan drama rasa disney.

Juga terlalu berekspetasi jauh pada elemen "truth or dare" yang lalu lalang tampil menghiasi layar, pesona film ini mulai terganggu oleh hubungan Vee dan Ian mulai dari mencuri, semi-nude, hingga berkendara dengan motor yang memberikan near-death experience, tetapi rasa peduli pada karakter mulai pudar. Harus di akui, memang Nerve mempunyai akting yang oke, namun seandainya karakter lebih menarik sehingga dapat bertemu dengan sedikit emosi yang menyebabkan berbagai potensi serta isu diawal dapat berdiri tegap di akhir.

Nerve mencoba menyampaikan kritik halus terhadap salah satu budaya sana sini dengan inhumanity, namun penyampaian yang diberikan film ini kurang maksimal dan kurang nonjok. Nerve juga mengingatkan saya pada film The Purge, membawa isu menarik dalam social science fiction action horror, namun berakhir dengan power yang tanggung.

Overall, Nerve sebuah sajian film dengan rasa fresh dan isu menarik, namun terasa hampa dengan power yang nanggung. So, ada yang sudah dapat Pikachu dan Monster air???


SCORE : 2.5/5

Posting Komentar

0 Komentar