Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

MOAMMAR EMKA'S: JAKARTA UNDERCOVER (2016)


Dibalik hingar bingar serta penuh sesaknya ibukota, ternyata tersimpan topeng-topeng palsu para penduduk ibukota, menjadikan malam sebagai proses mencari nafkah yang juga dibarengi dengan kesenangan batin yang tiada tara lewat terpuaskannya nafsu birahi dan siang beristirahat dan melakukan aktivitas layaknya manusia biasa. Everything in this world has a dark side. Itulah yang coba dieksplorasi oleh sutradara Fajar Nugros disini, membawa penonton untuk melihat sisi gelap nan palsu dibalik ibukota yang kita kenal dengan dunia malam.

Demi mengejar mimpinya, seorang pemuda asal Jombang, Pras (Oka Antara) pergi ke Jakarta dengan harapan menjadi seorang jurnalis di bawah pimpinan Djarwo (Lukman Sardi), pimpinan redaksi suatu majalah. Perkenalannya dengan seorang waria dan juga berprofesi sebagai seorang penari striptease bernama Awink (Ganindra Bimo) membawa Pras memasuki dunia gelap Jakarta yang berisi aneka macam party, prostitusi sistematis, sashimi girl dan lain sebagainya, yang juga mempertemukannya dengan Yoga (Baim Wong) sang raja pesta serta Laura (Tiara Eve) seorang model yang merangkap sebagai seorang pelacur milik Mama San (Agus Kuncoro) kejadian itu diam-diam dimanfaatkan oleh Pras sebagai bahan tulisan artikelnya.

Sesuai penggambarannya terkait dunia malam, Fajar Nugros bisa dibilang berhasil membuat sebuah sajian euforia terkait pesta dunia malam yang penuh dengan hingar bingar nan menyilaukan mata, visualisasi itu digarap sedemikian rapi dengan turut pula dengan peran yang bekerja di dunia yang penuh dengan sisi gelap, pesta, naroba serta prostitusi bahkan sashimi girl (sebuah keadaan dimana sajian makan sushi dengan perempuan bertelanjang sebagai wadah makana) mampu mewakili semua yang digambarkan oleh film ini. Namun bukannya menjadikannya sebuah eksplorasi yang tampil fokus dengan penceritaan yang runut ia sendiri lebih mengajak penonton untuk bagaimana menyaksikan petualangan demi petualangan Pras untuk mengetahui dunia malam ketimbang fokus ke ranah yang lebih serius, acap kali juga tampil lontaran comedy dari Awink serta romansa antara Pras dengan Laura, tanpa adanya sebuah pondasi yang cukup kuat.
Ya, alasannya adalah simple menurut saya, tak lain dan tak bukan ialah demi menghindari gunting sensor, yang membuat Fajar sendiri disini terlihat nanggung dalam menampilkan adegan yang berani sesuai tuntutan naskah. Dialoh dangkal nan chessy kerap mewarnai guliran kisah demi kisah serta perasaan orang yang terkait yang memang melakukannya secara terpaksa, yakni demi keluarga dan sesuap nasi. Moammar Emka's Jakarta Undercover memang mampu tampil menawan dengan segala potensi yang ia miliki, namun permasalahannya adalah Fajar Nugros sendiri tak mau membawanya ke ranah yang serius, ia hanya menempatkan karakter pada situasi yang memang masih berada pada batas wajar, ketidakberanian Fajar sendiri selain menjauhi gunting sensor yang ganas ialah ia enggan filmnya nanti di cap sebagai film esek-esek yang tak bermoral dengan menampilkan sisi gelapnya, namun sejatinya menurut saya sah-sah saja tampil vulgar toh itu memang keperluan cerita. Sehingga semua itu pun harus berakibat pada konklusi akhir yang memaksakan untuk tampil "aman" dengan teriakan "Kangeeeen" dari Oka Antara yang membuat film ini sendiri tak lebih dari upaya menemukan sebuah cinta, ya, cinta seorang pemuda terhadap wanita.

Selain visualisasi yang tampil memikat arahan dari sinematografi Padri Nadeak yang mampu mengajak penonton untuk sedikit melupakan realita dengan kilauan cahayanya, ensemble cast juga turut berperan terutama bagi Ganindra Bimo yang mampu memerankan karakter waria yang komikal plus mempunyai hati yang tinggi, Oka Antara berperan cukup baik meski harus diakui memang bukan akting terbaiknya, Baim Wong sebagai raja pesta menurut saya tampil hit and miss, begitupun dengan Tiara Eve, Nikita Mirzani serta Richard Kylie yang cukup bermain oke meski tak sampai masuk hati. Moammar Emka's Jakarta Undercover memang bukanlah sebuah sajian yang memikat, beberapa memang masih terkesan ragu dibalik beberapa adegan yang tampil berani (adegan seks Nikita Mirzani dan Vicky Burki tanpa busana, Tiara Eve melakukan adegan ranjang and shasimi girl), namun sulit juga untuk meletakkan karya Fajar Nugros ini menjadi sebuah sajian yang rendah, beberapa drama mampu menarik penonton meski tak semuanya berhasil.



SCORE : 3/5

Posting Komentar

0 Komentar