Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

ME VS MAMI (2016)

Satu dari sekian banyak suguhan dramedi dengan balutan sebuah road movie adalah Me Vs Mami, dimana disini membuktikan bahwa Cut Mini adalah seorang aktris yang sangat piawai bermain kata maupun verbal, lewat garapan sutradara Ody C. Harahap ("Kapan Kawin?", "Skakmat") yang turut dibantu oleh sokongan naskah dari Vera Varidia (Surat Cinta Untuk Kartini) membuktikan bahwa Cut Mini adalah seorang aktris yang piawai bermain dan memberikan magnet bagi penontonnya. Me Vs Mami sebuah gambaran milenial hubungan antara ibu-anak dengan premis yang klasik.

Maudy (Cut Mini) seorang celebrity chef dan putri semata wayangnya, Mira (Irish Bella), selalu bertengkar. Bagi Maudy, Mira adalah anak bandel yang sulit diatur. Sebaliknya, Mira sering terganggu oleh "kegemaran" maminya memberi perintah. Hubungan keduanya memang mulai renggang sejak perceraian Maudy dengan sang suami yang kini telah meninggal, dimana Mira yakin perpisahan itu dipicu oleh kesibukan sang mami. Suatu hari mereka terpaksa melakukan sebuah perjalanan ke Payakumbuh, Sumatera Barat demi nenek buyut Mira yang tengah sekarat dan minta bertemu dengannya. Perjalanan itu kemudian digunaan Maudy untuk kembali memperbaiki hubungannya dengan Mira. Akan tetapi perjalan mereka tak mulus, berbagai aral melintang harus mereka lewati yang tak lain menghambat perjalanan mereka.
Kekuatan utama yang dimiliki oleh "Me Vs Mami" adalah berbagai lontaran konflik sepanjang perjalanan yang dilontarkan oleh para protagonisnya, yang mayoritas memang ditujukan demi menghadirkan tawa dan mengocok perut penonton. Berkonsentrasi pada kekonyolan situasi (menabrak kerbau, melawan jambret, serta "menolong" orang yang bunuh diri) itu semua memang bukanlah sajian humor yang pintar namun Ody disini mampu menanganinya dengan baik, yang menghasilkan sebuah kejadian komikal yang lucu dan tentunya memorable di ingatan penonton jika mendengar judul film "Me Vs Mami).

Semua lakon komikal itu tak berujung pada situasi overkill. Walau berisi situasi absurd, penonton tetap akan merasakan kelucuan sehari-hari tentnya dengan ukuran dramatisasi secukupnya. Sebagaimana ia menangani "Kapan Kawin?'', Ody mengandalkan talenta komedik para cast-nya. Karakterisasi Mami Maudy adalah apa yang kita gambarkan pada "mami-mami modern" yakni cerewet, rempong, dan banyak tingkah. Cut Mini memanfaatkan semua itu, menyulap berbagai dialog sederhana seperti "tidak ada satupun manusia'' menjadi sebuah amunisi yang efektif memancing sebuah tawa, sementara itu Irish Bella tampil natural meski di beberapa adegan terasa lost acting, demikian sama halnya dengan kehdiran Dimas Aditya.
Tatkala suguhan serta gelaran komedinya mendekati sempurna, lain halnya dengan porsi drama. Berisi sebuah pesan tentang perjuangan seorang ibu, transi dari komedi ke momen emosional tak berjalan dengan mulus. Vera Varidia memang menyelipkan berbagai pesan lewat analogi memilih kerbau dengan kasih sayang ibu-anak, atau proses memasak, namun itu hanya semata terasa dipaksakan masuk di tengah gelaran komedi. Perpindahan yang kasar sulit menjadikannya sebaga sebuah sajian dramedi yang klop, memang beberapa adegan tampil dramatis seperti tatkala Mira digendong oleh Mami Maudy, senyum simpulnya mengiringi kalimat "kamu nggak salah, mami yang salah" seketika momen haru itu tampil memuncak dan tak sedikit pula yang meneteskan air mata sembari mengingatkan betapa besar rasa cinta seorang ibu, dan saya pun mengalami kejadian serupa, waktu kecil saya pernah digendong oleh sang bunda, persis seperti di film, kaki saya berdarah dan tak bisa jalan, sudahlah saya ingin nangis mengingatnya.

Ingin rasanya saya menyukai film ini, namun ending film ini merusak tatanan aspek yang telah dibangun sedari awal, bak pepatah, "karena nila setitik, rusak susu sebelanga". Ending yang merusak semuanya, yang meninggalkan beberapa pertanyaan sekaligus meninggalkan sebuah lubang yang besar. Saya hanya bisa diam terpaku. Terpaku mendapati salah satu film favorit saya yang juga layak memuaskan mendadak berujung mengecewakan dalam sekejap.
SCORE ; 3/5

Posting Komentar

0 Komentar