Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

LION (2016)

Tahukah kamu bahwa banyak anak kecil di India menghilang setiap tahunnya? tak tanggung-tanggung dalam jumlah yang kecil, melainkan dalam jumlah yang sangat besar sekaligus, yakni mencapai 80.000 per-tahunnya. Tahukah kamu kisah perjalanan Saroo Brierely yang terpisah dari rumah dan keluarga kemudian terus mencari keberadaan mereka meski sudah puluhan tahun? Itulah alasan mengapa film ini terpilih untuk mewakili "The Weinstein Company Film" untuk berbagai awards season. Lion an emotional movie about life and Google Earth.

Lahir di India, dari sebuah keluarga yang tingkat ekonominya lemah, Saroo (Sunny Pawar) hilang ketika ia berusia lima tahun, sebuah kereta membawanya pergi menjauh dari sang kakak, Guddu (Abhishek Bharate) bahkan keluarganya. Saroo yang mempunyai wajah polos seperti kebanyakan anak biasanya, tak tahu bagaimana cara untuk pulang, dan semuanya berakhir di sebuah panti asuhan yang setelah itu mempertemukannya dengan pasangan asal Australia, John Brierley (David Wenham) dan Sue Brierley (Nicole Kidman) yang kemudian mengadopsinya. Selang rentan 20 tahun setelah kejadian tersebut, Saroo (Dev Patel) bercerita mengenai kisahnya kepada teman-temannya yang kemudian menyarankan Saroo untuk menemukan posisi sang orang tua di India, salah satu cara yang mereka sampaikan adalah dengan menggunakan Google Earth.

Kisah yang di sadur daro sebuah buku berjudul" A Long Way Home" karya Saroo Brierly ini pada awalnya sejak pertama ia tampil memang tampak sederhana dan kamu juga akan merasakan sebuah tahapan yang strong and charming. Proses perpisahan Saroo kecil dengan sang kakak bahkan keluarganya di India berhasil di tampilkan dengan baik oleh Garth Davis, dalam sebuah debutaannya ini, terasa solid memang dalam menceritakan sebuah "proses" yang di alami oleh Saroo, ketika ia bersama sang kakak dan keluarganya, terutama sang ibu, hingga ketika ia akhirnya masuk ke dalam sebuah "mimpi buruk" yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.Fokus Garth Davis memang tak ingin mengjak kamu untuk berneko-neko, ia ingin menyampaikan sebuah lontaran pertanyaan "bagaimana jika kejadian itu menimpa dirimu atau sosok yang kamu sayangi?".

Premis di atas adalah modal yang sangat baik untuk "Lion" sebagai usaha untuk how to find home bagi Saroo yang kemudian ia lakukan ketika dewasa. Lion sebenarnya terbagi atas dua babak, babak pertama adalah sebuah suguhan aksi panggung dari Saroo kecil yang sangat menawan di tampilkan oleh Sunny Pawar dan sekaligus menjadi tonggak bagaimana ia bisa tersesat, dan di babak kedua menceritakan bagaimana kehdupan Saroo dewasa dengan segala "kenyamanan" yang ia peroleh, mulai dari fasilitas, orang tua yang baik, bahkan memiliki seorang kekasih yang sangat care dan perhatian terhadapnya, Lucy (Rooney Mara) dan munculnya ide pencarian siapa sebenarnya orang tua asli dari Saroo, semua itu di garap dengan mumpuni dan baik oleh Garth Davis serta Luke Davis yang mampu menopang dengan script-nya yang ia tulis yang bersifat progresif terutama ketika ia berhasil memadukan sebuah kombinasi dimana cerita, teknologi, dan emosi menjadi satu paduan yang padat yang berhasil memberikan sebuah guncangan yang Saroo hadapi yang tak se sederhana apa yang kamu kira, dan semua berhasil memberikan sebuah "concince" sekaligus "experience" yang dapat menimbulkan sebuah tarikan emosi yang muncul, terlebih di dalam penempatan sebuah alur flashback antara past and present.

Memang "Lion" tak terasa terlalu sentimental tapi sukses menampilkan sebuah emotional punch yang oke, tak menampilkan sebuah manipulasi emosi secara berlebihan tapi menunjukan kontras antara dua sisi kehidupan Saroo, that's why kisah yang sebenarnya simple ini justru tampil kompleks dan terasa rumit. tema serta isu yang ia bawa sejak awal tampil keren hingga akhir. Jangan terkejut, jika tanpa sadar kamu merasakan ada air mata yang keluar deras dari matamu (that's too i'm feel when watching this movie) terutama pada saat moment yang kamu tunggu-tunggu hadir menjelang ending. Sebuah premis yang memang terasa importance tentang mengetahui who you are serta where you come from yang di garap Garth Davis begitu oke membentuk sebuah paket berisikan emosi. Harus diakui memang terasa sedikit sappy tatkala momen ketika Saroo berada di layar memang semuanya tak terkesan aktif secara fisik, namun tanpa anda sadari terdapat sebuah emosi yang bermain di sana lewat teknologi dan tentunya sorot mata Saroo.

Bagian teknis pun tak kalah oke, terutama Cinematoghrapy karya Greig Fraser (Rogue One : A Stars Wars Story) yang berhasil memadukan unsur tradisional dan modern serta sisi dramatis yang oke dan mampu menjadi core bagi sebuah emosi yang oke bagi Volker Bertelmann dan Dustin O'Halloran di bagian scoring. Performa cast tak usah di ragukan kembali, mereka tampil all out dan stand out dengan karakternya, baik itu Rooney Mara, Nicole Kidman, David Wenham, Dev Patel bahkan Sunny Pawar sekalipun. Overall. "Lion" memang merupakan sebuah "Oscar bait" tapi jika kita lihat secara mendalam kenapa film ini terpilih sebagai The Weinsteina Company sebagai jagoannya untuk awards season di tahun lalu. Lion adalah sebuah debut yang oke dan mumpuni dari seorang Garth Davis yang menampilkan sisi suka dan duka dari sebuah kehidupan yang mungkin tidak akan terlihat secara gambaran yang besar, tetapi jika dinikmati secara lebih mendalam ini adalah sebuah drama yang terasa emotional.


SCORE : 4.5/5

Posting Komentar

0 Komentar