Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

LIGHTS OUT (2016)


Apa yang terlintas dipikiranmu jika mendengar kata gelap? Banyak memang, salah satunya adalah hantu. Bayangkan kalian berjalan disebuah jalan yang sepi dimalam hari dan melewati tempat gelap dan tiba-tiba kamu merasakan sesuatu yang mengikutimu, dan kamu mencoba menyalakan senter di handphone mu, namun tidak apapun dibelakangmu. Namun saat kamu kembali berjalan, perasaan sedang diikuti itu pun muncul kembali. Lights Out berhasil mengolah kegelapan menjadi sajian yang menyeramkan.

Rebecca (Teresa Palmer) yang merasa khawatir dengan adik tirinya, Martin (Gabriel Bateman). Martin yang tinggal bersama ibu Rebecca, Sophie (Maria Bello) mengatakan bahwa ia kini merasa tidak nyaman dan diganggu oleh roh jahat bernama Diana (Alicia Vela Railey), roh jahat itu hanya muncul dalam kegelapan. Rebecca tahu siapa sebenarnya Diana, namun ketika ia bersama sang pacar, Bret (Alexander Dipersia) mencoba untuk mengalahkan Diana, ia harus menghadapi rintangan karena sang ibu yang memiliki kesehatan mental menganggap Diana sebagai teman baiknya, begitupun sebaliknya.

Hal terbaik dari "Lights Out" yang menjadi alasan film ini berjalan dengan baik adalah karena sang sutradara, David F. Sandberg yang berpegang teguh pada prinsipnya, yaitu dimana ada hantu, matikan lampu, hidupkan lampu, matikan lampu, dan boom!!!. Ya, film imi membuat batasan bahwa roh jahat tersebut hanya muncul dalam kegelapan, yang merupakan setting yang baik yang mempermainkan adrenalin penonton yang membuat denyut nadi naik turun, membuat bulu kuduk berdiri, dan melempar masuk kedalam kepanikan. Ya, kita memang tidak diberi tahu siapa sebenarnya Diana, namun setiap kali kondisi gelap muncul paranoia penonton mulai muncul kembali, Salut kepada Sandberg, yang menampilkannya secara periodik tanpa terasa monoton.

Sandberg juga mampu menjaga tensi cerita dan atmosfer yang oke, yang membuat penonton merasa waspada dan seolah-olah mempunyai koneksi dengan film ini. Ya, memang simple, situasi yang dialami karakter mungkin acap kali sering terasa di keseharianmu.
Kombinasi tadi bekerja dengan baik, Sandberg berhasil menciptakan variasi dramatisasi dan scare sequences yang membuat rasa ketakutan enggan berkurang. Sandberg juga memasukan trik horor klasik, seperti childood fears dan haunted house yang digarap dengan paduan visual yang kreatif dan gimmick yang begitu pas.

Lalu apa kekurangan film ini? Film ini terlalu "menjengkelkan"dengan adanya momen-momen yang memaksa film ini untuk tertawa pada saat momen menegangkan berlalu.
Jajaran cast bermain maksimal, terutama Maria Bello yang bermain sebagai ibu yang mentalnya tidak stabil, dan Gabriel Bateman yang mempunyai potensi besar di film horor lewat karakternya yang tereksplor. Teresa Palmer sebagai bintang utama yang mempunyai pusat emosi rasa sakit yang terpancar dari kepanikan yang ia almai. That's a merit performance with the great heart-breaking.

Lights Out mampu memanfaatkan kesederhanaan dengan trik horor klasik yang membuat paranoia penoton dengan memainkan manipulasi kegelapan yang membuat penonton waspada, menahan nafas, dan berteriak. Debut pertama bagi sang sutradara yang akan menggarap Annabelle 2, yang berhasil menantang kegelisahan dan adrenalin penonton dengan memainkan sistem "manipulasi" serta fokus untuk menciptakan sentakan yang menggigit lewat film ini.


SCORE : 3.5/5

Posting Komentar

0 Komentar