Rasa kaget dan cemas campur riang dan gembira ketika mendengar kabar
bahwa film fenomenal Ghostbusters akan di remake kembali, kaget dan
cemas ketika mendengar bahwa film ini akan dirombak dengan menambahkan
banyak payudara dan lisptik serta style yang berbeda pula, riang dan
gembira karna kita (saya gak termasuk) yang merasa tuwirr (Merapattt)
bisa kembali menikmati aksi kocak nan
gokil dari para pengusir hantu ini. So, apakah film remake dengan bumbu
keju ini dapat kembali menampilkan aksi kocak nan menawan serta dengan
tunjangan script yang mumpuni? Let's this check out...
Berawal dari usaha untuk menarik buku terkait fenomena paranormal yang
pernah ia publikasikan dan kini mengancam reputasinya, Erin Gilbert
(Kristen Wiig) bersedia untuk membantu sahabat lamanya Abby Yates
(Melissa McCarthy) yang kini sedang melakukan investigasi paranormal
bersama Jillian Holtzman (Kate McKinnon). Investigasi tersebut ternyata
membawa Erin Gilbert kembali tertarik pada dunia paranormal dan untuk
melanjutkan penelitian bersama Abby dan Jillian mendirikan "Departmen of
the Metaphysical Examination" yang berawal dari pekerja subway Patty
Tolan (Leslie Jones) yang melihat hantu di jalur kereta. Pertempuran
diantara Girls Vs Ghost pun dimulai.
Ghostbusters versi
remake kali ini tetap mempertahankan eksistensinya, ciri khas yang
dimiliki ghostbusters tetap berdiri kokoh meskipun versi remake ini
dibuat hampir satu dekade, misalnya kata 'WHO YOU GONNA CALL?' serta
alat penghisap hantu masih tetap melambung dan berdiri dengan percaya
diri. Ya, meskipun film ini dirombak di segi pemain dengan menambahkan
payudara dan lipstik oleh Paul Feig tapi film ini tetap memberikan nafas
segar sama seperti film pendahulunya.
Tak lupa dengan balutan
aksi kocak nan menawan dari para pemaim yang ditampilkan oleh Mellisa
McCarthy yang dapat membuat anda setidaknya menyunggingkan bibir, ya,
meskipun aksi humor tak selamanya menggelak tawa, tapi untuk performa
mereka dapat diacungi jempol serta tak lupa akting keren nan macho dari
sang sekretaris (Chris Hemsworth) yang membuat penonton wanita
klepek-klepek. Balutan atmosfir yang kocak serta sedikit ngawur sukses
ditampilkan film ini.
Namun terlepas dari itu semua pada paruh
awal, Ghostbusters terlalu sibuk membangun konflik (sekitar satu jam)
sehingga menyebabkan porsi aksi pengusiran hantu terkuras oleh
pembangunan konflik yang bertele-tele, serta pengenalan kembali karakter
baru yang terlalu sibuk memperkenalkan karakter tanpa ada kepastian
yang jelas. Ya memang, Feig mungkin masih kurang percaya diri dengan
menampilkan karakter baru yang pada dasarnya hampir sama dengan film
pendahulunya. Terlalu sibuk di paruh awal, mungkin sebagian orang akan
kesal karna terlalu lama menunggu "waktu yang ditunggu-tunggu" datang.
Ya memang, remake ghostbusters mungkin tak se-special versi originalnya,
namun film ini memiliki ciri khas tersendiri yang tak bisa diungkapkan
dibalik script yang masih sama seperti originalnya.
Overall,
Ghostbusters sebuah remake dengan rasa yang sama serta script yang sama,
namun terasa biasa, karna rapuh di paruh awal.
SCORE : 3/5
0 Komentar