Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

CIPALI KM 182 (2016)

Mengangkat sebuah true story ke dalam sebuah layar memang jelas masih menjadi trik yang sering di eksplorasi dan menjadi pilihan para filmmaker, tak tahu apa tujuan tersebut, entah hanya ingin meraup pangsa pasar ataupun hendak memberikan sebuah value yang dapat diambil dari kejadian tersebut. Sutradara debutan, Eka Katili berada di bawah naungan bendera K2K Productions yang telah insyaf pada genre horor erotis dan esek-esek kembali memberikan sebuah karyanya yang bertajuk Cipali KM 182 yang mengangkat kembali sebuah insiden yang telah terjadi di tol Cipali (Cikopo-Palimanan) yang terkenal angker dan disana terdapat batu besar yang diberi nama Batu Bleneng.

Pasca insiden yang meraut nyawa sang istri di daerah Batu Bleneng, Adit (Iqbal Perdana) yang tak percaya dengan hal yang berbau mistis kemudian mulai mencari tahu keberadaan dan kebenaran makhluk ghaib, mulai dari bertanya pada masyarakat setempat hingga dukun, Mbah Mijan (Mbah Mijan) dan Ustad (Asep), dibantu oleh Jojo (Ricky Cuaca) yang merekam setiap kejadian, perlahan tapi pasti, Adit mulai dihantui oleh makhluk ghaib yang kemudian mulai membahayakan nyawanya serta sang anak. Amara (Tasya Carla) dan adiknya Tasya (Annisa Rahma).

Cipali KM 97, Tumbal 97, Arwah Penasaran Duyung adalah beberapa dari gelintir film yang membawa sebuah jalan dengan nomor angker sebagai materi, dan kini hadir Cipali KM 182 yang mengikuti jejak tersebut, K2K Productions selaku production house yang menaungi film ini terlebih dahulu telah berpengalaman menggarap film horor dengan genre esek-esek yang menjual tubuh serta paha dan dada para aktris dengan desahan dan pesona menggoda (mau tak mau harus saya bahas) dan meninggalkan film tersebut dengan judul yang aneh, sebut saja Dendam Pocong Mupeng, Pocong Mandi Goyang Pinggul, Mr. Bean Kesurupan Depe, Pacar Hantu Perawan dan banyak lagi, yang menjadi pencemar film horor Indonesia dan juga berakibat fatal pada cap film Indonesia ditengah bagusnya kualitas film negeri yang baik. Kali ini ia mengambil sub judul yang cukup oke, namun seperti yag saya bilang tadi, K2K selalu salah dalam memilih jalur yang kemudian membuat jalur film serta judul terkesan tak nyambung.
Bukan hanya dalam judul saja, Eka Katili selaku sutradara dengan sokongan naskah dari Ariestho alih-alih membawa tragedi tentang Cipali KM 182, ia hanya bisa berkutak pada study character yang serasa dipaksakan, terlebih dengan menggabungkan unsur dukun dan ustad yang kemudian ditutup dengan aksi nekat kesurupan yang kemudian berakhir dengan aksi mengemis atensi penonton, ditambah akting para cast yang sangat jauh dari kata mumpuni dan terkesan masih mentah. Niat untuk membawa kengerian dan teknik menakut-nakuti penonton berujung hambar tatkala ia mulai mengambil jalur yang lebih beda lagi dan hal ini berakibat fatal pada sub judul dan meninggalkan kesan seram ciri khas film horor. Tata make up kesurupan memang alakadarnya, sangat murah dan meninggalkan kesan bahwa Cipali KM 92 mendapat fim dengan gelar SAMPAH.

SCORE : 0.5/5

Posting Komentar

0 Komentar