Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

KAMPUNG ZOMBIE (2015)


Kampung Zombie garapan sutradara Billy Christian jelas patut di apresiasi berkat keberaniannya mengangkat "zombie" yang notabene-nya bukan hantu asli asal Indonesia. Namun di balik itu semua, tersimpan sebuah rasa kurangnya eksplorasi mengenai isu "zombie" tersebut di balik film yang mulanya berjudul Mati 1/2 Hidup ini. Di isi oleh para bintang muda yang akan menghadapi teror zombie itu, yakni debut perdana putera kedua musisi Ahmad Dhani, El Jalaludin Rumi dan debut putera Jeremy Thomas, Axel Matthew Thomas (ya, yang terjerat kasus narkoba itu). Kampung Zombie sebuah suguhan baru yang menggunakan pola lama.

Ceritanya sendiri mengenai sekelompok anak muda yang tengah berkemah di sebuah hutan, mereka adalah Budi (El Jalaludin Rumi), Via (Kia Poetri), Rico (Axel Matthew Thomas), Julie (Luthya Sury) dan Joni (Ali Mensan), liburan itu berubah menjadi bencana tatkala munculnya seseorang aneh yang kemudian mereka sebut zombie setelah datang sekawanan orang lainnya yang berperilaku serupa, yakni mengejar mereka dan kemudian berusaha untuk menggigit mereka.
Opening-nya memang cukup menjanjikan, dimana memberikan sebuah nuansa yang cukup mencekam, terlebih dengan penampilan tata make up para zombie dari Reza Parmez dan Pryanto yang merupakan SFX make-up artist untuk komunitas IZOC (Indonesia Zombie Club). Itu yang membuat tampilan para zombie terlihat menyeramkan dan semua itu patut untuk di apresiasi. Menuju paruh kedua, "Kampung Zombie" begerak ke ranah "survival" mengenai tokohnya, dan kemudian menit durasi bergulir yang kita liht hanyalah sebuah pengulangan akan aksi survival mereka.

Zombie disini di gambarkan layaknya manusia, ada yang bertani, ada yang mengurus rumah bahkan ada yang haus akan nafsu birahi sekalipun. Memang terbilang menarik, namun Billy Christian sendiri tak menekankan sebuah experience yang menyenangkan di balik semua itu,kita hanya akan menyaksikan para zombie mengejar target mereka etimbang asal-usul terkait "Wedus Gombel" yang mana penyebab seisi kampung menjadi zombie, kurangnya paparan serta penjelasan terkait kronologis para zombie serta wedus gombel itu sendiri urung terlaksana secara eksplisit.
Alhasil apa yang akan kamu saksikan hanyalah perasaan hampa, belum lagi munculnya beberapa adegan yang bisa dibilang klise menghiasi film ini, beberapa keahlian serta senjata yang mendadak pun tampil secara instan dan tersedia. Kurangnya paparan hal terkait logika pun menjadi masalah film ini, seperti yang telah saya snggung di atas. Belum lagi performa para cast yang urung untuk mendukung. Sejauh ini yang cukup mencuri perhatian adalah Luthya Sury lewat perannya sebagai "Archer Girl" serta Ali Mensan sebagai comic relief di tengah ketegangan situasi. El Jalaludin Rumi lacks of charisma in this movie as role actor.

Meskipun demkian, saya selalu menantikan Billy Christian dan bahkan percaya bahwa ia dapat membuat suguhan film yang berada pada level atas di atas karya sebelumnya, dia adalah sutradara film horor yang selalu membawa nuansa fresh lewat ceritanya, meski sayang itu semua urung berimbang dengan pencapaian yang di hasilkan. Kampung Zombie sekalipun terasa kurang berhak di apresiasi berkat tata make up yang bisa di bilang sangat jempolan, juga setting hutan yang mendukung pergerakan gambar.

SCORE : 2.5/5

Posting Komentar

0 Komentar