Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

BULAN TERBELAH DI LANGIT AMERIKA 2 (2016)

Film religi balutan sebuah pencarian kebenaran tentang perkembangan dan kemajuan Islam di Eropa serta Amerika yang disadur dari novel gubahan Hanum Salsabila Rais dan Rangga Almahendra memang sudah "rampung" terselesaikan, lalu bagaimana dengan film Bulan Terbelah Di Langit Amerika 2 yang merombak sebuah cerita baru dengan menggunakan objek serta karater yang sama? Apakah akan lebih oke ataukah sebaliknya?

Hanum (Acha Septriasa) dan Rangga (Abimana Aryasatya) berniat untu kembali ke Wina dan berniat untuk mencanangkan sebuah momongan, tiba-tiba sebuah panggilan dari sang boss, Getrude memberikan sebuah misi baru, dimana kali ini mereka harus mengungkap sebuah fakta bahwa penemu Amerika adalah seorang Muslim Tiongkok yang mana melakukan pelayaran sebelum Columbus, di bantu oleh Azima Hussein (Rianti Cartwright) serta sang anak, Sarah Hussein (Hailey Franco) mereka mengungkap satu persatu bukti, salah satunya koin peninggalan masa pelayaran Muslim Tiongkok, yang mana koin itu berada dari tangan seorang pria bernama Peter Cheng (Boy William).

"Apakah muslim penemu Amerika?" memang jelas sebuah taglines yang dapat menarik penonton yang haus akan bukti sejarah serta fakta kebenaran dari Muslim yang memang penemu Amerika, jujur harus sya akui Rizal Mantovani selaku sutradara yang menggarap semua franchise awal dari film ini seperti kehilangan ide untuk membawa kemana sebenarnya waralaba yang memang sudah habis cerita dibalik segi finansial yang memang cukup menjanjikan (Bulan Terbelah Di Langit Amerika mengumpulkan sekitar 900 lebih penonton). Ia kemudian memasang tagline yang berani dan bagaimana hasilnya? jujur yang saya takutkan pada film ini akhirnya terjadi, Rizal seolah keder menentukan arah kemana sebenarnya film ini akan melaju, apakah tetap dengan pakem yang memang sudah ia tulis jelas di taglines ataukah fokus dengan permasalahan Hanum dan Rangga yang harus melewatkan rencana memiliki momongan demi sebuah kebenaran tentang Islam ataukah harus fokus pada kisah Azima Hussein serta sang Ibu (Ira Wibowo) yang memang sangat membenci anaknya setelah menikah dan memutuskan untuk masuk islam, ataukah kisah permasalahan asmara antara Stefan (Nino Fernandez) dengan Jasmine (Hannah Al-Rashid).
Itu yang membuat film ini seolah diambing untuk memilih fokus utama film ini, dan alhasil semuanya tampil berebut dan saling mengurangi porsi masing-masing dan lebih fokus kepada permasalahan sesuai di tagline, Rizal malah memilih untuk menghasilkan sebuah drama yang sarat akan makna yang dangkal dan sudah banyak dipertontonkan oleh film religi lainnya, (SPOILER ALERT : Mengapa untuk membuktikan sebuah kejayaan Muslim dengan bukti sudah ada ditangan tak dijadikan sebagai bukti ke dunia? lalu mengapa Hanum yang menolak ajakan suami, padahal sebelumnya ia sudah mengatakan bahwa menolak dan tak menuruti suami hukumnya dosa besar, serta mengapa sesama muslim saling berebut untuk mendapatkan koin padahal mereka dapat hidup damai tanpa terasingkan lewat koin itu?) Itu yang menjadi pokok permasalahan utama film ini, Rizal hanya mengiming-iming animo penonton lewat tagline yang telah ia panpang di poster tanpa diimbangi sebuah penjelasan serta penguatan bahwa Muslim adalah penemu Amerika dengan jelas, yang ia tampilkan hanyalah sebuah kekosongan belaka dengan menerapkan sebuah pesan yang teramat dangkal dan penonton juga sebenarnya sudah tahu.

SCORE : 1.5/5

Posting Komentar

0 Komentar