Teenlit.
Ada beberapa alasan mengapa jenis literatur ini sangat digemari dan
dibenci secara bersamaan. Digemari karena ceritanya yang ringan dan tak
perlu menguras pikiran, biasanya bertemakan tentang cinta, persahabatan
dan pencarian jati diri. Dibenci karena memang teenlit selain mempunyai
cerita yang ringan dan tipis, kadang kala juga ia bertindak seenaknya
dan berlaku bodoh. Ya, memang teenlit diciptakan hanya untuk menarik
pangsa para remaja yang haus akan tontonan yang pas serta glamour. Namun
bukan berarti mengesampingkan kualitas, coba lihat AADC yang memang
bisa dikatakan teenlit tapi mampu menunjukan sebuah kualitas yang memang
diatas rata-rata. Beauty and the Best, sebuah gambaran remaja masa kini
dengan mimpi mempercantik wajah dan penampilan tanpa selaras dengan
otak.
Ira (Andania Suri) adalah siswi yang populer di
sekolahnya. Selain memiliki paras cantik, ia juga mempunyai karir yang
cemerlang sebagai model. Namun justru karena kelebihan fisiknya itu Ira
kerap dipandang sebelah mata untuk urusan akademis. Sehingga tatkala ia
mendapat nilai tinggi pada sebuah ujian mengalahkan Kelly (Chelsea
Sania) sang murid berprestasi, banyak pihak menuduh Ira telah mencontek.
Merasa tersaingi, Kelly menantang Ira berlomba mendapat nilai lebih
tinggi saat Ujian. Jikakalah ia harus menuruti permintaan Kelly. Demi
memenangkan taruhan itu, Ira meminta bantuan seorang siswa cerdas
bernama Aldo (Maxime Bouttier) untuk memberinya les privat. Namun Aldo
yang terkenal freak tak segampang dan semudah itu untuk didekati.
Merupakan adaptasi novel berjudul sama karya Luna Torashyngu, Beauty
and the Best sukses mewakili keinginan para remaja, pertama ia tampil
imut, ya remaja mana yang tak suka dengan seorang siswa yang memang
berparas cantik dan rupawan, dan disini sutradara Andri Sofyansyah mampu
mewujudkan keinginan yang pertama. Kedua, labil, remaja memang acap
kali bersikap labil, tak pelak jika kamu mendapati remaja yang memang
labil akan masalah urusan wajah dan mengesampingkan pelajaran, dan
disini semua ergambaran oleh karakter Ira yang memang bisa dibilang
punya paras cantik dan glamour, yang mana ini adalah impian para remaja,
disisi lain ada juga karakter Kelly yang memang digambarkan berkacamata
tebal, kutu buku, dan punya problem yang cukup besar dibanding Ira,
sikap kekurangan dan kelebihan yang dimanfaatkan oleh Sofyansyah disini,
mencoba mengangkat kultur remaja masa kini dengan selipan pesan
sederhana, memang di segi tampilan ia berhasil menggambarkan sosok para
remaja jaman milenial, namun untuk masalah penceritaan, seperti
karakter kebanyakan para remaja, ia masih bersifat labil.
Naskah garapan Hanan Novianti dan Luna Torashyngu ini seperti yang saya
bilang tadi memang tampil labil, pertama ia memang fokus pada hal
terkait akademis dan persaingan, namun setelah paruh kedua berpindah ke
sebuah pesan terkait "be yourself" dan tambahan masalah terkait jati
diri. Memang saya tak harus berharap banyak pada suguhan teenlit yang
memang bisa berubah labil kapan saja. Lagian ini bukanlah film yang
mampu meraup pangsa orang dewasa, terkadang rengekan para karakter serta
tingkah konyol mereka terasa menjengkelkan, terlebih tatkala saya harus
melihat rengekan dari seorang remaja yang terkesan lebay. Ini memang
bukan film yang mampu bereksplorasi, saya maklumi itu, tapi setidaknya
menyandang gelar "teenlit" tak harus juga terjebak pada sebuah adegan
yang repetitif dan labil, masalah sepele memang terasa dibesar-besarkan
disini, oke memang berlomba demi endapatkan nilai bagus memang sebuah
cara yang dapat memacu semangat, tapi jika dengan tujuan menjatuhkan
teman sendiri lantas apakah itu adalah perbuatan terpuji? saya harap
para remaja tak bertingkah seperti di karakter film ini.
Cukup saya membahas kelabilan yang terjadi pada film ini, masih banyak
sekai plot hole yang tampil lalu lalang yang jika saya sebutkan satu
persatu mungkin tak akan ada habisnya dan review ini akan berubah
menjadi sebuah artikel terkait kelabilan para remaja, ensamble cast
memang tak menampilkan akting kelas wahid, tapi mereka pas melakono
karakter khas remaja masing-masing. Dengan segala setumpuk kekurangan,
setidaknya ada satu kenyamanan yang saya dapatkan setelah menonton film
ini, yakni melihat paras cantik dan menawan dari seorang Andania Suri
*eh).
SCORE : 1.5/5
0 Komentar