Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

UNDER THE SHADOW (2016)


Pernah nonton film The Babadook karya Jennifer Kent yang menandai ia debut di layar lebar? Berbeda tapi tak sama, Under The Shadow yang juga debut fitur layar lebar dari sutradara asal Iran, Babak Anvari akan mengajak kamu merasakan kembali sensasi The Babadook, yang menggunakan konsep sama yakni menempatkan teror bersama hubungan antara ibu dan anak. Film yang dipilih oleh United Kingdom untuk mewakili mereka pada perhelatan 89th Academy Awards di kategori 'Best Foreign Language Film" ini membuktikan bahwa formula yang klasik dan klise bahkan basi itu selalu dapat dibentuk menjadi sebuah presentasi penuh teror yang fresh and excitement.

Tehran, 1988, ketika perang antara Iran-Irak sedang berlangsung, seorang pria bernama Iraj (Bobby Naderi) terpaksa harus ikut terlibat peperangan dan meninggalkan sang istri, Shideh (Narges Rashidi) serta anak perempuan semata wayangnya Dorsa (Avin Manshadi). Shideh merupakan seorang wanita yang berpendirian teguh, ia menolak untuk mengungsi dan tinggal di apartment mereka. Dengan tidak adanya kegiatan belajar mengajar di sekolah tidak banyak hal yang dapat dilakukan oleh Shideh dan Dorsa, namun ketenangan itu kemudian meledak setelah sebuah misil menghampiri kediaman mereka. Tapi itu bukan masalah besar bagi Shideh, setelah kejadian tersebut hal-hal aneh kerap terjadi, Shideh dan Dorsa mulai dapat melihat penampakan makhluk supranatural yang bernama Jinn.

Banyak cara yang dapat digunakan oleh para filmmaker untuk menciptakan sebuah teror yang menyenangkan, salah satunya menempatkan hubungan antara ibu dan anak, ya mungkin bukan sebuah materi yang bisa di bilang baru memang, terutama di genre horor, ya premis tersebut mungkin kerap kamu temui di film horor, tapi disini, Babak Anvari menebar sebuah teror dengan membuat karakter terjebak di dalam tekanan dan perlahan eneri serta emosi mereka mulai goyah. Yang membedakan Under The Shadow dengan film lainnya yang bergenre sama adalah kejeniusan Babak Anvari yang membuat penonton bukan hanya sekedar mengamati saja, tapi melibatkan penonton untuk menjadi orang ketiga di apartment Shideh dan Dorsa, mungkin tepatnya orang keempat setelah datangnya Jinn.

Ya, memang terdapat hantu dan Jinn, tapi hal itu bukan fokus utama film ini, melainkan sebagai "peruncing" antara Shideh, Dorsa dan penonton. Saya suka cara Babak Anvari menciptakan sebuah intimitas antara karakter dan penonton, membuat mereka terkurung dan membuat tekanan naik-turun layaknya kamu menaiki anak tangga dan dikejutkan dengan sebuah ledakan yang boom. Memang memakan banya waktu untuk menunggu momen itu tiba, tapi untungnya Babak Anvari sangat rapi dalam menggarap, tak hanya sekedar film horor saja, ia juga di dalam momen menunggu itu memasukan masalah yang lain, memang awalnya adalah sebuah peperangan kemudian merangkak ke ranah budaya, pekerjaan, relasi antara ibu dan anak, bahkan agama (penggunaan hijab misalnya) serta digunakan sebagai ajang untuk "menyentil" Iran (Jane Fonda Video). Karakter semakin terisolasi, dan alhasil momen menunggu itu tak berujung sia-sia.

Itu yang saya suka dari Under The Shadow, ia memasang sebuah kecemasan yang tinggi serta kemudian mengupas sedikit demi sedikit 'makhluk aneh' tersebut, tensi yang ia punya juga oke bahkan mampu menyerang karakter sedikit demi sedikit dengan rasa psikologis dan kemudian menyerangnya secara agresif. Tapi ketegangan yang ia miliki juga oke ia mampu menghasilkan sebuah tekanan yang mencekam dengan menarik, menyeret penonton masuk tapi semua itu tak berlebihan. Hasilnya? apa yang dialami oleh Shideh dan Dorsa itu seperti real experience, kondisi "there, not there" semakin kesin semakin oke, yang mampu mengantarkan kamu mengalami sebuah teror klaustrofobik yang oke, sinematografi juga oke tentunya dengan dukungan dari Narges Rashidi yang tampil prima dan sukses membuat karakter Shideh mengalami sebuah guncangan yang oke.

Overall. Under The Shadow adalah sebuah film yang memuaskan, ia mampu mengolah materi klasik terasa modern dan tentunya dengan tensi naik-turun yang oke dan naskah serta akting bahkan jump scare dan sinematografi yang terasa solid, Thank you Mr. Babak Anvari.


SCORE : 4.5/5

Posting Komentar

0 Komentar