Paul
Verhoeven sutradara yang khas dengan sebuah erotisme dan thriller serta
mystery, memang karya yang ia tampilkan tak lepas dari hal itu, itu
kemudian kembali ia gunakan di Elle, sebuah pshychological thriller yang
bisa dibilang hmmm......
Michele Leblanc (Isabelle Huppert)
merupakan seorang businesswoman dan videogame entrepreneur yang tinggal
di Paris. Suatu etika saat ia sedang
sendirian di rumah, Michele diserang oleh seorang penyusup bertopeng, ia
kemudian disiksa dan diperkosa. Tapi, tak seperti para korban umumnya,
Michele tidak "jatuh", ia justru berusaha untuk menemukan sosok asing
yang menyiksanya tadi tanpa bantuan pihak berwajib, Michele yakin bahwa
ia dapat menyelesaikan masalah itu seorang diri hingga ketika penyusup
itu tadi "menyerang" Michele kembali, membuatnya terperangkap didalam
sebuah permainan aneh a la tikus dan kucing, di mana semua orang is a
suspect.
Hal yang menjadi ciri khas seperti yang telah saya
sebutkan tadi kembali Verhoven gunakan, memang Elle kaya akan unsur
mystery dan erotism yang kental serta dengan tambahan unsur satirical.
Elle merupakan kombinasi antara drama dan thriller yang digarap secara
serius, mengangkat topik terkait rape dan dibentuk oleh Verhoeven dengan
storytelling yang terasa stylish. Film ini dibuka dengan unsur gelap
dan brutal dan kemudian menjadi masalah utama untuk film ini dan juga
Michele. Normalnya, tak seperti kebanyakan para korban lain, disini
Michele justru berjuang untuk menemukan pelakunya sendiri, dan tak ada
rasa sakit sedikitpun, disini kejelian Verhoeven mulai digunakan, ia
melontarkan sebuah pertanyaan terkait siapa sebenarnya Michele ini, dan
dari lontaran itu kita akan mengetahui bahwa Michele bukanlah sosok
wanita biasa, melainkan ia adalah seorang "monster" yang melekat pada
diri manusia konvensional.
Memiliki trauma pada masa lalu
Michele merupakan seorang wanita dengan inner control yang menawan,
keputusannya untuk menyelesaikan kasus tersebut seorang diri menjadi
tampak normal ketika kamu mulai ditunjukkan bagaimana dia mengendalikan
orang-orang disekitarnya, mulai dari anaknya, Vincent (Jonas Bloquet),
temannya Josie (Alice Isaaz), hingga mantan suaminya Richard (Charles
Berling). Kasus pemerkosaan itu dianggap "nothing" oleh Michele sehingga
kamu akan mulai bertanya "What's wrong with this woman?" Ketika
pertanyaan itu muncul, Michele mulai mencoba menemukan orang yang
menyerangnya dengan berbagai cara mulai dari membeli alat perkakas,
belajar menembak hingga tatapan dingin dari matanya. Narasi cerita
kemudian berjalalan sesuai ritmik bagaimana cara Michele menemukan orang
yang menyerangnya itu.
Screenplay yang ditulis oleh David Birke
dari novel berjudul "Oh.." karya Philippe Djian itu berhasil mengemas
materi dengan baik serta tematis yang berusaha membuat karakter sentral
terasa aneh, kita kemudian akan mulai menerkanya siapakah dia? apakah
dia sosiopat atau psikopat? pertanyaan itu terus bergulir dan mengiringi
kita ketika menyaksikan film ini, film ini mengingatkan saya pada film
Nocturnal Animals yang mempunya beragam karakter misterius dan kita akan
dibawa terombang ambing oleh karakter itu, begitupun dengan karakter
lainnya. Hal tersebut berhasil dipoles dengan baik oleh Paul Verhoeven
dan kemudian memadukannya dengan unsur black comedy namun tetap
mempertahankan thrill dan drama yang oke.
Verhoeven disini
mencoba mengobrak-abrik daya pikir kamu dengan tampilan cerita dan
karakter yang bisa dibilang absurd, mencoba memprovokasi pikiran tapi
tak sampai kamu meluapkan emosi didalamnya, sangat kental dengan mystery
serta erotism yang berawal dari rasa BDSM untuk mencapai drama yang
konsisten. Elle seperti panggung pertunujkan untuk memperkenalkan
Huppert, disini ia tampil dengan begitu prima mulai dari sosok wanita
biasa, timbul rasa yang aneh, bahkan menjadi sosok wanita yang lain dari
biasanya.
Ketika saya selesai menyaksikan film ini timbul
perasaan yang aneh dari mulai erotism, drama, psychological thriller dan
juga komedi. Paul Verhoeven rupanya menampilkan sebuah ambiguitas dan
juga material yang tak nyaman, yang mungkin akan membuat sebagian
penonton bingung dengan film ini, but that's the point of view in this movie.
SCORE : 4.5/5
0 Komentar