Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

REVIEW : LITTLE BIG MASTER (2015)


Pemain :
Miriam Yeung, Louis Koo, Fu Shan-Ying, Ho Yun-Ying, Keira Wong, Khan Nayab, Zana Fatima,
Genre :
Drama
Sutradara :
Adrian Kwan
Produser :
Benny Chan, Alvin Lam, Stanley Tong
Produksi :
Universe Entertainment
Rilis :
19 Maret 2015
Durasi :
112 Menit
Rating :
4,5/5

WARNING :
HARAP SIAPKAN TISSUE SEBELUM MENONTON

Setiap orang berhak mendapatkan apa yang harus ia dapatkan dan apa yang harus ia miliki, termasuk Pendidikan. Pendidikan adalah hal mutlak yang harus dimiliki setiap orang, karena dengan pendidikan seseorang akan lebih berwarna dan terbang melesat menuju masa depan yang ia impikan.
Film di buka dengan wajah polos dan tanpa dosa seorang anak yang kehilangan semangat hidupnya, ia terbebani dengan beban belajarnya yang berat, sang kepala sekolah, Liu Wai Hung (Miriam Yeung) merasa gagal mendidik seorang bocah didikannya, dan akhirnya ia pun mengundurkan diri.
Lain cerita dengan Dong (Louis Koo) suami Hung, yang baru saja mengundurkan diri sebagai kurator Museum, mimpi mereka berdua mengelilingi dunia akan segera tercapai, Hung pun menunggu sisa masa kerja sang suami selama 6 bulan.

Takdir pun membuat cerita baru bagi Hung, saat ia berolahraga di gym, ia melihat tayangan televisi yang memberitakan TK disebuah pegunungan Hongkong. Hati kecil Hung berniat membantu sebuah TK yang akan digusur menjadi sebuah tekad bulat, ia pun menerima pekerjaan sebagai kepala sekolah, pengajar, sekaligus petugas pembersih sekolah meskipun di gaji seadannya, kebetulan ia dalam masa menunggu masa kerja sang suami.

Pertemuan pertama Hung di TK Yuen Tien sangat berkesan bagi Hung, ia dengan tulus mengajar, menyemangati mereka agar tetap sekolah, ditengah himpitan dan situasi ekonomi keluarga mereka, hingga Hung menjadi supir antar jemput bagi anak-anak.

Sosok anak-anak murid TK sangat unik dan mempunyai permasalahan masing-masing, mulai dari Lou Ka Ka (Fu Shan-Ying), Siu Suet (Ho Yun-Ying), Chu Chu (Keira Wong), Jenny Fatima (Khan Nayab) dan Kitty Fatima (Zana Fatima) mereka semua memiliki permasalahan yang pelik, yang umumnya tak dimiliki anak seusia mereka.
 

Cibiran dan ancaman warga silih datang berganti kepada Hung. Namun Hung tidak pernah gentar dan menyerah, hingga ia lupa kontrol tumor ke dokter pasca pengangkatan tumor.
Tantangan paling besar sekaligus paling berat bagi Hung adalah sekolah membutuhkan satu murid agar tidak ditutup, Hung bahu membahu mencari bantuan kepada perusahaan, namun malah perusahaan memanfaatkannyauntuk tujuan komersil. Hingga Hung membuat sebuah pementasan drama musikal bagi sang murid agar dapat perhatian dari orang-orang supaya sekolah mereka tak ditutup.

Adrian Kwan adalah orang di balik pembuatan film yang mengharu biru ini, tangan dingin sang sutradara mampu membuat sajian film yang "bergizi dan inspiratif" yang membuat banyak orang tertegun dan tersentuh melihat perjuangan anak-anak demi mendapatkan pendidikan, begitu pun dengan saya, saya sampai tak bisa berkata apa-apa setelah menonton film ini, dan tak kuasa air mata saya pun jatuh.
Ya, kisah inspiratif ini mampu membuat semua orang terbawa perasaan, penonton dan para pelaku di dalam film seolah-olah mempunyai koneksi.

Mimpi sederhana sang kepala sekolah, ia berkata impiannya adalah melihat anak-anak datang kesekolah setiap pagi. Bagi anak TK Yuen Tien, pergi kesekolah adalah perjuangan tersendiri ditengah problematika keluarga dan himpitan ekonomi. Pergi ke sekolah berarti harus ada biaya yang dikeluarkan, seperti ongkos transportasi dan uang makan. Kesabaran, ketulusan, keikhlasan, kegigihan dan kerja keras Ibu Hung patut dicontoh.
 

Masalah kemiskinan masih menjadi problem bagi negara-negara seperti di Indonesia. Kemiskinan erat kaitannya dengan kebodohan. Siapa yang mau lepas dari "kemiskinan" maka ia harus memiliki pendidikan yang baik agar kemampuan dan keahliannya semakin bertambah.
Saya harap lewat tulisan curat-coret saya ini, siswa makin rajin dalam belajar dan mengejar impiannya setinggi langit, ditengah problematika dan himpitan ekonomi yang dihadapi, dan saya harap pemerintah dapat memberikan uluran tangan dan kepedulian saat ini. Lewat film inspiratif ini, semoga banyak melahirkan Hung-Hung lainnya. Amiin.

HIKMAH YAN DAPAT DIPETIK :

"Dalam hidupmu, pasti kamu pernah memiliki seorang guru yang akan mengubah hidupmu"
Terima kasih Ibu dan Bapak Guru, atas ilmu dan kasih sayang yang kau berikan kepada kami, jasamu tak kan pernah terbalaskan.

THANKS MR AND MRS, FOR BEING PART OF OUR LIFE.....NOW AND FOREVER...

Posting Komentar

0 Komentar