Sebagi penutup, How to Train Your Dragon: The Hidden World menyentuh teritori baru-mendalami karakter utama kita, Hiccup (Jay Baruchel) yang kini merupakan pemimpin bangsa Viking di Berk, pasca film pertamanya yang merupakan sebuah pengenalan, sekuelnya yang unjuk gifi melipatgandakan gelaran aksi, menuju film ketiga, adalah perihal isi hati. Hiccup kini bukanlah anak maupun remaja yang perlu bimbingan dan dukungan dari orang sekitar maupuan sang naga kesayangan, Toothless, ini adalah perihal mengambil sebuah keputusan dan bertingkah layaknya orang dewasa.
Masih disutradarai dan ditulis naskahnya oleh Dean DeBlois, The Hidden World menjamah soal studi karakter-yang kentara mengisi first-act-nya. Meski tak sepenuhnya berjalan mulus, sebuah pengertian dan pemahaman tentu di dapat. Persoalan utama How to Train Your Dragon: The Hidden World ialah perihal eksistensi naga yang kini telah mengalami overpopulasi di Berk, membuat tempat para manusia dari klan Viking kian menyempit-yang mana seiring bertambah berkat jenis naga baru yang berhasil diselamatkan. Kondisi ini membuat Hiccup gamang-yang pada saat bersamaan hadir sebuah ancaman.
Berk adalah mangsa empuk bagi pemburu seperti Grimell (F. Murray Abraham) yang mengabdikan dirinya untuk memburu dan membunuh naga, terutama jenis night fury-yang menurutnya mengganggu stabilitas kehidupan manusia. Incaran utamanya ialah Toothless-yang merupakan satu-satunya jenis night fury yang tersisa. Apalagi ia mempunyai sebuah umpan empuk guna melancarkan misinya, yakni dengan membawa naga betina jenis night fury yang berwarna putih-yang kemudian diberinama Light Fury.
Guna mengakali anacaman dan serangan Grimmel, Hiccup teringat pesan mendiang sang ayah, Stoick (Gerard Butler) yang memberitakan bahwa ada suatu tempat tinggal bagi para naga yang belum terjamah bernama "The Hidden World" yang kini coba ia temukan sebagai sebuah solusi atas apa yang terjadi.
Sebelumnya, seri How to Train Your Dragon adalah sebuah usaha memberikan hiburan-di samping menampilkan sebuah proses pendewasaan. Anggapan ini kian ditekankan pada The Hidden World sebagai sebuah salam perpisahan. Meski harapan untuk sepenuhnya bermain emosi terbantahkan-DeBlois rupanya ingin membuat keseimbangan atas asas hiburan dan perasaan-yang mana menghasilkan sebuah akhiran yang sama berimbang-meski acap kali tampil kurang mulus. Pergolakan emosi yang dialami Hiccup tak sepenuhnya tergali-yang mana di satu sisi membuatnya untuk terlibat dalam sekuen aksi. Pun, kala DeBlois memainkan aspek tersebut, pengakhiran atas dampak yang dihasilkan berujung terlalu dini.
Meski tak sepenuhnya tampil berantakan, The Hidden World masih efektif meniptakan sebuah hiburan-terlebih lewat interaksi menggemaskan Toothless dengan Light Fury-yang pada sebuah adegan melakukan sebuah proses pendekatang untuk sebuah perkawinan. Siapa sangka, sikap dan perilaku salah tingkah yang menjangkit pada diri Toothless menghadirkan dosis tawa atas sisi natural seekor naga-yang bahkan lebih lucu dari kebanyakan tingkah yang dimainkan oleh karakter manusia.
Pun, sebagaimana bahwa DeBlois telah menguasai formula utama, The Hidden World adalah puncak keindahan atas dua film sebelumnya-yang mana menghasilkan sebuah pemandangan yang memanjakan mata, terutama kala kita diajak terbang tinggi bersama para naga melintasi awan bahkan ikut menelusuri keindahan "dunia tersembunyi" lewat kemerlap cahaya yang saling betaburan.
Setelahnya, The Hidden World pun memasuki sebuah proses "menjadi dewasa" yang berarti harus siap untuk merelakan. DeBlois merangkum pesan tersebut lewat sekuen yang tampil mengharukan-tanpa disis dramatisasi berlebih-yang ampuh mengundang air mata terjatuh. The Hidden World memandang sebuah perpisahan sebagai perayaan mengihlaskan atas persahabatan. Karena, pada dasarnya, sahabat sejati adalah sahabat yang saling membebaskan tanpa ada rasa saling mengekang.
Pun, The Hidden World adalah bentuk dukungan yang di dasari atas cinta, cinta seorang manusia terhadap naga, cinta seorang ibu (Valka - Cate Blanchett) terhadap seorang anak, cinta seorang anak terhadap lawan sesama (Astrid - American Ferrera). Jika semua sudah tercipta, maka timbulah sebuah perasaan bahagia-yang ditampilkan oleh 15 menit terakhirnya yang melukiskan perasaan itu semua.
SCORE : 3.5/5
0 Komentar