Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

YOU WERE NEVER REALLY HERE (2017)

You Were Never Really Here garapan Lynne Ramsay (Ratcatcher, Morvern Callar, We Need to Talk About Kevin) berbicara mengenai hantu tak kasat mata bernama trauma. Protagonis utama kita bernama Joe (Joaquin Phoenix) lelaki paruh baya mantan anggota militer dan FBI sekaligus korban kekerasan sang ayah semasa kecil. Guna lepas dari trauma tersebut, Joe melakukan sebuah keadilan dengan menjadi seorang pembunuh bayaran brutal-yang menjadi sasaran kekesalannya.
 
 
Tugas Joe sekarang adalah menyelamatkan Nina (Ekaterina Samsonov) anak perempuan dari senator Albert Votto (Alex Manette) dari tempat prostitusi anak. Dalam misinya, Joe kerap dibayangi pemandangan mengerikan yang pernah terjadi dalam hidupnya, bahkan percobaan bunuh diri pun sempat ia lakukan demi membebaskan dirinya dari semua ketakutan. Dari sini, misi menyelamatkan nyawa manusia berdistraksi dengan pekerjaan menyiksa pikiran dan perasaan.
 
 
Dalam eksekusinya, Lynne Ramsay yang turut merangkap sebagai penulis naskah berdasar novel berjudul sama karya Jonathan Ames menyusun sebuah simbol mengerikan berupa pemandangan tak mengenakan. Mulai dari gambaran percobaan bunuh diri yang turut melibatkan kantong plastik, rel kereta api hingga pisau. Pun gambaran korban yang tersimpan di pikiran Joe divisualisaikan secara eksplisit. Bayangkan bagaimana seramnya terkurung dalam ruangan kedap udara atau tertembak pistol di depan mata.
 
 
You Were Never Really Here memang berbicara dalam mode depresif beserta pengalaman kelam yang suram. Ramsay lantas menjadikan karyanya sebagai sebuah thriller psikologis penyiksa mata dan pikiran-yang tersalurkan dan kemudian mengendap dalam ingatan. Penggunaan flashback jelas mempengaruhi adegan-yang untungnya tersusun rapi seiring degradasi adegan ditampilkan.
 
 
Meskipun tampil depresif, tak lantas menjadikan You Were Never Really Here sebagai sebuah sajian yang kelam sepanjang durasi. Ramsay merangkai sebuah momen sarat kehangatan keluarga kala Joe bernyanyi di rumah bersama sang ibu (Judith Roberts) yang sudah pikun dan renta. Lagu 'A' You're Adorable milik Perry Come menciptakan sebuah kebersamaan perekat sebuah ikatan. Di samping Joe yang sejenak melupakan pikiran yang mengganggu ingatan.
 
 
Tampil dalam tempo lambat, Ramsay menjadikan tiap durasi sebagai sebuah pelajaran yang hendak menghantarkan ke sebuah proses perdamaian seorang Joe. Misi menyelamatkan Nina adalah jalan bagi Joe untuk sembuh dalam menghilangkan trauma. You Were Never Really Here tampil pasti, ketika dua orang manusia bernasib sama saling mengisi dan menghargai, tercipta sebuah relasi pemberdayaan diri di samping rasa senasib sepenanggungan yang sama-sama mereka miliki.
 
 
Alhasil, durasi sepanjang 90 menit memberikan sebuah dampak signifikan bagi karakternya. Terlebih bagi Joaquin Phoenix yang memberikan sebuah performa kaya rasa nan subtil sisi psikologis seorang Joe, sementara  Ekaterina Samsonov sebagai sosok pemilik luka yang tak mempunyai pilihan selain pasrah, berhitung adalah proses perayaan dari impian kebebasan.
 
 
Meskipun di kategorikan sebagai film festival, You Were Never Really Here masih memberikan sebuah kesenangan dalam sebuah aksi pembataian yang dilakukan Joe berbekal palu yang ia jadikan senjata kebanggaan. Meskipun tak tampil dalam momen masif, You Were Never Really Here adalah sebuah tontonan depresif yang menghadirkan sebuah pesan positif.
 
 
SCORE : 4/5

Posting Komentar

0 Komentar