Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

IQRO: PETUALANGAN MERAIH BINTANG (2017)

Diposisikan sebagai sebuah film anak, Iqro: Petualangan Meraih Bintang selaku produksi pertama Masjid Salman ITB beserta Salman Film Academy sekaligus debut perdana penyutradaraan Iqbal Alfajri menautkan kalam (firman Allah) dengan alam-yang mana merupakan sebuah premis menjanjikan pula menggiurkan dalam ranah sinema. Saya adalah seorang muslim yang mempercayai bahwa Al-Qur'an menyimpan setumpuk ilmu, termasuk ilmu tata surya di dalamnya. Namun, Iqro: Petualangan Meraih Bintang enggan untuk melakukan sebuah elaborasi terhadapnya, ketimbang memperhatikan kaidah-kaidah sinema, Iqro: Petualangan Meraih Bintang justru sibuk menggaungkan ceramah agama.
 
 
Harus diakui, Iqro: Petualangan Meraih Bintang bukanlah sebuah sajian yang getol menggaungkan ceramah agama secara menggurui, Iqbal Alfajri menyampaikan tuturan tersebut secara lembut alih-alih bawel menceramahi (penyakit kronis sajian religi). Meski tak bisa dihindarkan, kesan ceramah begitu kental yang dimaksudkan memberikan sebuah pelajaran terhadap pangsa utama penontonnya, yakni anak-anak yang masih membutuhkan bimbingan.
 
 
Aqila (Aisha Nurra Datau, anak sulung dari pasangan Sha Ine Febriyanti dan Yudhi Datau) adalah bocah 9 tahun yang gemar terhadap ilmu tata surya, itu yang membuat dirinya bercita-cita menjadi seorang astronot. Pada masa liburan sekolah, Aqila mengunjungi rumah Oma (Neno Warisman) dan Opa (Cok Simbara) di Lembang-guna membuktikan bahwa pluto bukanlah planet-seperti yang tertulis di buku sainsnya. Observatorium Bosscha adalah tujuan utama penelitian tugas sekolahnya yang merupakan tempat sang Opa bekerja. Namun, sebelum mengizinkan sang cucu untuk pergi ke sana, Opa meminta Aqila untuk terlebih dahulu lancar mengaji.
 
 
Akhirnya secara terpaksa Aqila menuruti perkataan sang Opa. Ia kemudian mengikuti pesantren kilat di bawah pimpinan Kak Raudha (Aditya Putri) dan bertemu dengan Faudzi (Raihan Khan) yang kerap mengganggunya. Dari sini, naskah garapan Aisyah Amirah Nasution beserta Tatia bergerak ke ranah kental Petualangan Sherina dengan sisipan pesan terkait mempelajari agama-yang nyatanya tersaji terlampau menggampangkan pula kurang akan kaitan agama dengan alam semesta.
 
 
Padahal, di salah satu adegan, naskahnya sempat menyinggung hal agama dengan sains, seperti kala Oma berbicara kepada Aqila, mengatakan bahwa menjalankan sholat shubuh besar kaitannya dengan prestasi belajar. Pun, Opa juga mengatakan bahwa Al-Qur'an menyimpan setumpuk ilmu alam semesta, mengaitkannya dengan waktu shalat pada zaman Rasullullah. Potensi semacam ini jelas diperlukan-yang enggan dijalankan secara lanjut dan memilih opsi sampingan berupa konflik yang tak seberapa substansial.
 
 
Ya, terdapat konflik berupa penutupan observatorium Bosscha akibat dibangunnya sebuah hotel ilegal yang memancarkan cahaya-yang tampil sebatas memperluas cakupan penceritaan guna menutup sebuah kebingungan penulisnya. Seandainya dilakukan sebuah eksekusi mendalam, tak menjadi sebuah masalah. Namun apa yang dilakukan Iqbal Alfajri adalah merangkul keduanya tanpa memberikan sebuah kedalaman.
 
 
Itu pula yang membuat sebuah resolusi penyelesaiannya tak sampai memakan durasi lima menit. Terlampau singkat memang. Iqro: Petualangan Meraih Bintang bergerak liar, enggan memperhatikan pengadeganan-yang kemudian mengakibatkan sebuah penyuntingan kasar terhadap filmnya. Pun, ketika melalukan sebuah pengakhiran, filmnya keteteran akan menjabarkan. Opsi menggampangkan pun kembali di lakukan.
 
 
Beruntung, Iqro: Petualangan Meraih Bintang mempunyai satu adegan menyentuh pula menggetarkan, ini terjadi Mak (Merriam Bellina) dan Bang Codet (Mike Lucock) menyaksikan lomba baca Al-Qur'an, mendengar lantuanan ayat suci yang dilafalkan Faudzi. Dari sana sensibiltas emosi sang bintang keluar, meski hanya bertindak sebagai pemeran pendukung. Andai keseluruhan Iqro: Petualangan Meraih Bintang memancarkan aura demikian, ia akan tersaji sebagai sebuah tontonan yang memiliki hati pula isi, alih-alih sibuk memasukan pesan dan lupa cara menyampaikan.
 
 
SCORE : 2/5

Posting Komentar

0 Komentar