Selaku sebuah film comedy-horror melangkahkan kaki ke sebuah sekuel. Muncul sebuah pertanyaan yang menggelayuti pikiran tentang apa lagi yang akan disampaikan, tentu-skeptisme bisa saja muncul. Happy Death Day 2U mungkin mematahkan persepsi demikian, kala menambahkan unsur science-fiction turut membuka sebuah napas baru bagi lajur filmnya, sekaligus memberikan sebuah pengalaman baru hasil perbaikan dari film pertamanya.
Masih mengisahkan Tree (Jessica Rothe) yang mati berulang kali, terjebak lingkaran waktu pada sebuah dimensi yang sama pasca napas lega di film pertamanya ternyata hanya tampil beberapa detik. Kali ini bukan hanya Tree yang masih terbangun di kamar Carter (Israel Broussard) yang diteror, melainkan sang pemilik kamar pula sang teman sekamar, Ryan (Phi Vu) turut diincar. Tree bersama sahabatnya pun harus berkutat dengan waktu lagi sembari mencari jawaban mengapa kondisi tersebut masih saja terjadi.
Masih dinahkodai Christopher B. Landon (Paranormal Activity: The Marked Ones, Happy Death Day) yang kali ini mengambil tampuk penulisan dari Scott Libdell dengan menambahkan unsur fiksi di dalamnya. Awalnya memang tersaji berantakan, saya dan (mungkin) penonton lainnya akan meraba-raba plot pengisahan paruh awal yang terasa membingungkan ini. Meskipun tampil dengan berantakan, Landon masih mempunyai tenaga guna membuat jalinan kisahnya tampil dinamis.
Kala film pertamanya terjebak pada sebuah fase repetitif yang tampil sama, Happy Death Day 2U menghilangkan metode tersebut dengan menampilkan sebuah repetisi yang lebih liar pula gila. Nuansa horornya memang masih belum sempurna-tetapi kesadisan dan kegilaan diterapkan. Ini yang menarik di sini, kala unsur horor yang liar bertemu dengan momen komedik yang mampu membuat kita mengacungkan jari tengah.
Ya, berbicara mengenai Happy Death Day 2U memang harus menghilangkan logika, dan untungnya Landon sedari awal tak memakai logika. Hingga tuturan kegilaan yang tak ada batasnya pun takkan terbentur pemikiran logis guna mencernanya. Kita hanya duduk menikmati beragam kegilaan pula keliaran yang menyenangkan, sembari mengacungkan jari tengah pula senyum yang melebar.
Satu hal yang tak sempat saya bayangkan akan hadir dari film ini adalah ketika Happy Death Day 2U ternyata mempunyai hati lewat sebuah momen napak tilas berharga yang penuh dengan kehangatan kenangan. Dari sini, Landon tampil membumi, membiarkan sang aktris yang penuh talenta melakoni sekuen dramatik yang hasilnya sama baiknya kala dia memerankan sekuen komedik. Kudos Jessica Rothe!
Mengenai sekuen twist nyatanya tersaji sedemikian rapi tanpa harus mengeliminasi film pertamanya. Soal pembunuh bertopeng bayi masih masuk logika mengenai sosok sebenarnya, meski kurang digali kedalaman karakternya. Itu sebuah kewajaran kala sekuel tak sempat menjamah unsur karakterisasi. Setidaknya, Happy Death Day 2U adalah sebuah sekuel yang menjalankan tugasnya dengan baik, menambahkan unsur pula memperbaiki kesalahan. Pun, melihat mid-credit scene-nya, seri Happy Death Day menawarkan sebuah teritori baru yang lebih besar dan gila lagi.
SCORE : 3.5/5
0 Komentar