Mamma
Mia! Here We Go Again bukan hanya sebatas kunjungan untuk menikmati
keindahan pulau Kalokairi, melainkan turut pula mengenang beragam momen
yang membentuk sebagai kenangan di sana. Ya, kita pernah diajak untuk
memecahkan sebuah permasalahan keluarga di Mamma Mia! The Movie (2008), dan
kali ini Ol Parker (Imagine Me & You, Now Is Good) yang mengambil tampuk
penyutradaraan dari Phyllida Lloyd kembali membungkus momen tersebut
lebih meriah, lebih bertenaga dan tentunya lebih kompleks. Inilah yang
kita sebut sebagai proses saling melengkapi.
Penceritaannya sendiri bergerak maju-mundur namun tetap berjalan rapi, mengambil selang lima tahun pasca film pertama, Sophie (Amanda Seyfried) kembali mewujudkan mimpi sang ibu, Donna (Meryl Streep) yakni dengan membangun ulang hotel Bella Donna sekaligus mengenang perjuangan sang ibu. Sophie masih di bantu oleh sahabat sang ibu, Tanya (Christine Baranski) dan Rosie (Julie Walters), yang bersedia menemani sekaligus membantu Sophie mempersiapkan pesta. Dari merekalah kita diajak untuk kembali melihat perjuangan Donna muda (Lily James) dalam mencari jati diri, menjalani kehidupan penuh spontanitas juga perihal kisah cintanya dengan tiga pria: Harry (Hugh Skinner), Bill (Josh Dylan) dan Sam (Jeremy Irvine).
Tentu, pertanyaan terkait siapa ayah Sophie sudah di bahaas di Mamma Mia! The Movie (2008), yang seperti kita tahu Bill (Stellan Skarsgard), Harry (Colin Firth) dan juga Sam (Pierce Brosnan) bertanggung jawab atas ayah Sophie. Ol Parker memang hanya sebatas mengenang ulang perjalanan Donna dan mengaplikasikannya lewat dua puluh lima tahun selanjutnya, siapa sangka kenangan itulah yang membuat film ini semakin bersinar, merekah dan tentunya saling mengisi satu sama lain. Naskah yang ditulis oleh Parker pun bersinergi, melengkapi lubang demi lubang yang timbul dan kemudian menutupnya dengan begitu rapi.
Tentu bicara mengenai Mamma Mia! barang tentu kita juga refleks mengenang lagu hits milik ABBA yang kini ditampilkan ulang, lagu I Have a Dream, Dancing Queen, dan (tentunya) Mamma Mia kini ditampilkan kembali dengan pengadeganan yang tak hanya memunculkan semangat kembali, melainkan turut memberikan rasa nostalgia bagi anda sang penggemar. Saya belum menyebut kemeriahan Waterloo yang mempunyai variasi mise-en-scène juga koreografi luar biasa. Bersama mereka saya gembira, bersama mereka pula saya menitikan air mata. Air mata bahagia.
Meskipun mempunyai banyak karakter, Mamma Mia1 Here We Go Again tetap mampu memaksimalkan karakter mereka meskipun tampil dalam jatah yang tak banyak. Seperti romantika Sophie dan Sky (Dominic Cooper) atau peralihan dari masa muda mereka dengan tampilan masa sekarang. Kita tahu Jeremy Irvine akan tumbuh dengan penuh kharisma seperti Brosnan, kecanggungan Josh Dylan yang melekat dengan Skarsgard pula kekakuan Hugh Skinner selaras dengan Firth. Transisi karakter mereka jelas sangat dekat dan tentunya konsisten.
Seperti yang telah saya singgung di atas, Mamma Mia! Here We Go Again bukan hanya sebatas melanjutkan namun kian memperjelas pula memperkuat. Dari sini pula kita akan mengetahui alasan mengapa Donna menikahi Sam pula Rosie yang menjalin hubungan dengan Bill. Sebuah kejelasan yang tampil singkat namun dengan cepat penonton akan mengerti. Kala pengadeganan Parker kian rapi, beliau juga mampu menyulap nomor macam I’ve Been Waiting for You hingga My Love, My Life yang sejatinya membicarakan cinta romantis disulap jadi cinta ibu-anak, menghasilkan sebuah kadar emosi yang semakin kuat pula berlipat ganda. Tentunya dengan kehadiran singkat Streep yang begitu berkesan dengan senyum simpulnya yang mampu mengundang air mata untuk jatuh.
Selain sekuen dramatis yang tak berujung menye-menye, Parker pun mampu menghasilkan sebuah kemeriahan yang tercipta begitu indah selain gelaran koreografer mumpuni, mata pun turut dimanjakan oleh pemandangan serta penangkapan kamera yang tersaji begitu indah pula manis kala bersamaan. Memang guliran ceritanya terlampau cheesy dan lurus-lurus saja khas film drama. Hal itu terjadi kala sang nenek dari Sophie sekaligus ibu dari Donna yang diperankan oleh Cher mengambil alih panggung, menyanyikan lagu Fernando bersama Andy Garcia. Untungnya sekuen ini tersaji dinamis, jauh dari alur yang sengaja dipaksakan demi mengisi slot durasi.
Lily James menghadirkan sebuah performa yang bersinergi dengan semangat pula kemandirian yang dimiliki oleh Donna. Tak ayal, ditangannya masa muda Donna tampil begitu lovable dan meyakinkan. Sementara Amanda Seyfried memberikan suntikan nyawa di tataran rasa seorang Sophie yang begitu rindu dengan sang ibu. Baramg tentu nama besar lain tak perlu lagi untuk diragukan performanya yang mampu tersaji begitu kuat pula tepat. Ditutup oleh nomor Super Trouper yang memadukan para pemeran lintas generasi, Mamma Mia! Here We Go Again mengukuhkan dirinya sebagai film yang mampu menampilkan kebahagiaan serta perayaan atas dasar sebuah kenangan.
SCORE : 4.5/5
0 Komentar