"World War" memang masih menjadi andalan sebuah premis untuk kian
dieksploitasi dan dieksplorasi. Entah kenapa usungan premis yang satu
ini masih sering menjadi magnet tersendiri untuk membuat sebuah film
yang nantinya akan disadurkan dengan berbagai macam genre, sebut saja
triangle love story. Vishal Bhardwaj mencoba menggunakan premis itu guna
menampilkan sebuah film yang mampu membuat kesuksesan secara finansial dengan memasukan tiga pemain bertitel "beken". Please Welcome,,,,, Rangoon.
Ditengah Perang Dunia II yang sedang berkecamuk, Rusi Billimoria (Saif
Ali Khan) masih saja bekerja untuk membuat sebuah karya lewat filmnya,
dengan menggandeng aktris cantik sekaligus sang kekasih simpanan, Miss
Julia (Kangana Ranaut). Suatu hari, Julia ditugaskan secara paksa untuk
menghibur para tentara di Rangoon, Burma oleh sang produser sekaligus
sang kekasih, disana ia dikawal oleh seorang tentara India bernama
Jamadar Nawab Malik (Shahid Kapoor), perlahan hubungan mereka mulai
tumbuh dan menimbulkan rasa cinta satu sama lain, sadar akan bahaya yang
mengancam, mereka menjalin hubungan secara diam-diam ditengah riuhnya
perang yang akan membahayakan nyawa mereka kapan saja, sekaligus peran
masing-masing yang memang tak sama.
Simple? That's right. This
is a story about triangle love story in the middle of World War II, ya,
premis yang sering dibolak-balik oleh para filmmaker, tentunya dengan
peran yang berbeda. Dan disini yang dilakukan Vishal Bhardwaj dengan
bantuan sokongan naskah yang dikerjakan secara keroyokan olehnya,
Matthew Robbins serta Sabrina Dhawan cukup oke untuk standar film, namun
yang perlu dan menjadi pertanyaan tersendiri adalah sejauh mana film
yang sering dieksploitasi dan dieksplorasi ini berkembang? Oke, disini
kita punya tiga aktor dan aktris beken yang mampu meraup pundi-pundi
blockbuster, ya, Shahid Kapoor, Kangana Ranaut dan Saif Ali Khan, mereka
tampil all out disini sesuai dengan peran masing-masing, secara kinerja
memang sudah tak perlu diragukan lagi kreativitasnya. Namun sayangnya
sejak opening awal tampil saya sudah mencium aroma ketidak beresan. dan
ketakutan saya pun terjadi.
Vishal Bhardwaj, memang cukup oke
dalam pembangunan tensi latar 1943, dimana film ini akan membawa kamu
mengenal sebuah kelompok bernama British Indian Army, Imperial Japanese
Army yang satu sama lain memang bertentangan dalam kejadian terkait
wilayah Indo-China, dan disisi lain kita punya kisah triangle love
story, dua sub plot yang menghiasi Rangoon memang saling berkontribusi,
dimana kita akan mengenal kisah karakter beserta medan perang, dan yang
dilakukan Bhardwaj disini adalah dengan menggabungkannya supaya tercipta
sebuah cerita yang saling menyokong satu sama lain dan tentunya
berkesinambungan. Ya, itu adalah tujuannya, namun apa yang dihasilkan
olehnya berbanding terbalik, Bhardwaj kerap kurang konsisten dalam
menggarap dua sub plot tersebut, dan yang mengakibatkan timbulnya sebuah
kekeliruan untuk bagaimana cara membuatnya bersinar dan kian kompleks.
Mengembam dua sub plot sekaligus, rupanya membuat Bhardwaj bingung,
kita dipadu untuk menyaksikan kisah karakter, kemudian digiring untuk
dibawa menuju kisah perang dunia, dan itu yang kemudian saling berebut
dan semerawut, tone perpindahan pengadeganan antara satu dengan yang
lain kurang pas, seenak saja tanpa memperhatikan porsi, dan itu yang
kemudian terus terjadi berulang-ulang hingga menjelang ending yang
memang terasa kurang intens, diawal sendiri kita digiring untuk fokus
pada triangle love story dan diakhir ditutup dan berbelot menjadi sebuah
kisah heroik, jelas suatu pengadeganan yang tak selaras dan maksimal,
dan itu yang menjadi alasan mengapa film ini tak tampil konsisten.
Performa pemain memang oke, namun sayang semuanya tak didukung oleh
cerita maupun eksekusi yang padat dan konsisten.
SCORE : 2/5
0 Komentar