Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

RANGOON (2017)

"World War" memang masih menjadi andalan sebuah premis untuk kian dieksploitasi dan dieksplorasi. Entah kenapa usungan premis yang satu ini masih sering menjadi magnet tersendiri untuk membuat sebuah film yang nantinya akan disadurkan dengan berbagai macam genre, sebut saja triangle love story. Vishal Bhardwaj mencoba menggunakan premis itu guna menampilkan sebuah film yang mampu membuat kesuksesan secara finansial dengan memasukan tiga pemain bertitel "beken". Please Welcome,,,,, Rangoon.

Ditengah Perang Dunia II yang sedang berkecamuk, Rusi Billimoria (Saif Ali Khan) masih saja bekerja untuk membuat sebuah karya lewat filmnya, dengan menggandeng aktris cantik sekaligus sang kekasih simpanan, Miss Julia (Kangana Ranaut). Suatu hari, Julia ditugaskan secara paksa untuk menghibur para tentara di Rangoon, Burma oleh sang produser sekaligus sang kekasih, disana ia dikawal oleh seorang tentara India bernama Jamadar Nawab Malik (Shahid Kapoor), perlahan hubungan mereka mulai tumbuh dan menimbulkan rasa cinta satu sama lain, sadar akan bahaya yang mengancam, mereka menjalin hubungan secara diam-diam ditengah riuhnya perang yang akan membahayakan nyawa mereka kapan saja, sekaligus peran masing-masing yang memang tak sama.

Simple? That's right. This is a story about triangle love story in the middle of World War II, ya, premis yang sering dibolak-balik oleh para filmmaker, tentunya dengan peran yang berbeda. Dan disini yang dilakukan Vishal Bhardwaj dengan bantuan sokongan naskah yang dikerjakan secara keroyokan olehnya, Matthew Robbins serta Sabrina Dhawan cukup oke untuk standar film, namun yang perlu dan menjadi pertanyaan tersendiri adalah sejauh mana film yang sering dieksploitasi dan dieksplorasi ini berkembang? Oke, disini kita punya tiga aktor dan aktris beken yang mampu meraup pundi-pundi blockbuster, ya, Shahid Kapoor, Kangana Ranaut dan Saif Ali Khan, mereka tampil all out disini sesuai dengan peran masing-masing, secara kinerja memang sudah tak perlu diragukan lagi kreativitasnya. Namun sayangnya sejak opening awal tampil saya sudah mencium aroma ketidak beresan. dan ketakutan saya pun terjadi.

Vishal Bhardwaj, memang cukup oke dalam pembangunan tensi latar 1943, dimana film ini akan membawa kamu mengenal sebuah kelompok bernama British Indian Army, Imperial Japanese Army yang satu sama lain memang bertentangan dalam kejadian terkait wilayah Indo-China, dan disisi lain kita punya kisah triangle love story, dua sub plot yang menghiasi Rangoon memang saling berkontribusi, dimana kita akan mengenal kisah karakter beserta medan perang, dan yang dilakukan Bhardwaj disini adalah dengan menggabungkannya supaya tercipta sebuah cerita yang saling menyokong satu sama lain dan tentunya berkesinambungan. Ya, itu adalah tujuannya, namun apa yang dihasilkan olehnya berbanding terbalik, Bhardwaj kerap kurang konsisten dalam menggarap dua sub plot tersebut, dan yang mengakibatkan timbulnya sebuah kekeliruan untuk bagaimana cara membuatnya bersinar dan kian kompleks.

Mengembam dua sub plot sekaligus, rupanya membuat Bhardwaj bingung, kita dipadu untuk menyaksikan kisah karakter, kemudian digiring untuk dibawa menuju kisah perang dunia, dan itu yang kemudian saling berebut dan semerawut, tone perpindahan pengadeganan antara satu dengan yang lain kurang pas, seenak saja tanpa memperhatikan porsi, dan itu yang kemudian terus terjadi berulang-ulang hingga menjelang ending yang memang terasa kurang intens, diawal sendiri kita digiring untuk fokus pada triangle love story dan diakhir ditutup dan berbelot menjadi sebuah kisah heroik, jelas suatu pengadeganan yang tak selaras dan maksimal, dan itu yang menjadi alasan mengapa film ini tak tampil konsisten. Performa pemain memang oke, namun sayang semuanya tak didukung oleh cerita maupun eksekusi yang padat dan konsisten.

SCORE : 2/5

Posting Komentar

0 Komentar