Setiap
film yang dibuat yang kemudian dilepas ke tahap penayangan di sejumlah
bioskop tentu saja memiliki sebuah kesan atau pesan tersendiri untuk
disampaikan baik itu berupa pembekalan, maupun sikap mengenai toleransi,
serta rasisme sekalipun, terlepas dari genre yang ia bawa, tak
terkecuali dengan genre horor, tengok saja beberapa film horor yang
tampil terlebih dahulu, sebutlah Alien
(Pemerkosaan/seks). The Babadook (rasa cemas) bahkan It Follows
(penyakit menular seksual) dan lain sebagainya, semua pesan tersebut
dilakukan tanpa melupakan hakikat utama genre yang ia bawa. Get Out
selaku debut penyutradaraan Jordan Peele yang kemudian merangkap sebgai
screenwriter memang terkesan biasa, menampilkan sebuah medium horor
untuk menyampaikan sesuatu dan bermain lewat keanehan situasi yang
dirasakan oleh karakternya. Tapi jika kamu menilik lebih dalam bagaimana
yang akan terjadi?
Seorang fotografer kulit hitam bernama
Chris (Daniel Kaluuya) adalah seorang kekasih dari Rose (Alison
Williams) yang tak lain adalah seorang gads berkulit putih. Rose
kemudian mengajak Chris untuk bertemu dengan orang tuanya, Chris merasa
khawatir apabila warna kulitnya kemudian menjadi sebuah permasalahan.
Namun nyatanya, orang tua Rose, Dean (Bradley Whitford) dan Missy
(Catherine Keener) menyambutnya dengan perlakuan yang tak pernah Chris
bayangkan sebelumnya. Walaupun demikian, Chris merasa mulai ada sesuatu
yang janggal begitu melihat seorang pembantu kulit hitam disana, Walter
(Marcus Henderson) dan Georgina (Betty Gabriel).
Memadukan
dua unsur antara comedy dan horor maupun genre yang lainnya seperti yang
saya tulis di beberapa review saya sebelumnya, memang bukanlah sebuah
perkara yang mudah, karena disini tugas sutradara adalah bagaimana ia
menggarapnya sedemikian apik tanpa harus mengurangi bagian per-bagian
dari dua genre tersebut, dan disini di sebuah karya debutan Jordan
Peele bersama sang rekan Keegan-Michael Key yang dibeberapa adegan
membuat sebuah parodi horor dalam sebuah balutan sketsa televisi. Humor
segar yang mengiringi Get Out tak hanya asal-asalan saja, melinkan semua
itu telah diatur sedemikian rapi dan khusus dilontarkan oleh scene
stealer bernama Rod (Lil Rey Howery) seorang petugas TSA (Transportation
Security Administration) sekaligus sahabat Chris yang selalu tampil
heboh dan selalu melintarkan ucapan terkait budak seks, penonton
memang tahu itu adalah saatnya untuk tampil tergelak. Sebaliknya, saat
ia tidak menghiasi layar, saatnya mode "serius" untuk bermain di medium
horor mulai dinyalakan kembali.
Seperti yang sudah kamu
tahu, Get Out memang membawa serta menjabarkan satir terkait isu
rasisme, lebih tepatnya terkait perlakuan kulit putih terhadap kulit
hitam yang mungkin hingga kini masih terjadi. Saya suka bagaimana Jordan
Peele dapat membawa sebuah value dibalik sebuah horor mengenai isu
terkait rasisme, ia bermain secara lembut, tanpa harus menyindir secara
langsung lewat paparan sebuah dialog verbal, dan yang lebih spesial
adalah tatkala ia mampu memadukannya dengan sebuah comedy yang
membesarkan namanya lewat sebuah porsi yang seimbang. Memang jika kamu
menilai da melihat tanpa meikmati lebih dalam dari sebuah makna filmnya
akan terasa absurd dan aneh, tetapi jika kamu membedahnya akan terdapat
sebuah kesan tersendiri lewat paparan substansi medium horor yang mampu
membuka sebuah pikiran terkait rasisme yan mungkin sampai saat ini masih
terjadi, dan lebih spesial lagi dengan sebuah performa terbaik dari
para pemainnya yang mampu menampilkan serta menghadirkan kebetahan
tersendiri terhadap penonton. So, let's give a big applause for Jordan
Peele by this movie.
SCORE : 4/5
0 Komentar