Tab

Ticker

6/recent/ticker-posts

RAMAN RAGHAV 2.0 (2016)

Aksi brutal secara diam-diam, emosi yang tak terkontrol, serta koneksi antar karakter adalah tiga poin penting yang ikut serta dalam membangun pondasi dari film ini dalam balutan sebuah neo noir pshycological thriller yang terinspirasi dari seorang psikopat dalam sebuah serial killer beroperasi di Mumbai di era 60-an. Raman Raghav 2.0 garapan Anurag Kashyap mencoba tampil prima dengan tiga poin tadi, so bagaimana hasilnya?

Tidak seperti para psikopat lainnya yang cenderung menyembunyikan identitasnya, Ramanna (Nawazuddin Siddiqui) justru sebaliknya sengaja meninggalkan jejak guna terus melakukan serangkaian aksi pembunuhan yang brutal dan tak kenal ampun dengan berbagai macam trik yang tentunya telah ia susun terlebih dahulu, tak ayal ia kini menjadi seorang target incaran dari pihak berwajib lewat tugas yang akan ditangani oleh ACP Raghavan Singh (Vicky Kaushal). Pencarian dan aksi hide and seek pun dimulai.

Seperti yang saya bilang diatas tadi melalui tiga poin penting yang turut serta membangun pondasi yang menjadi ciri andalan dari Anurag Kashyap, tak ayal beberapa adegan terlihat brutal dari kebanyakan sub genre thriller yang pernah dibuat oleh sineas bollywood meski urung ditampilkan secara berani dan hanya lewat sentuhan musik dari Ram Sampath dan sinematografi kelam dari Jay Oza yang sepanjang film dapat kamu temui. Nawazuddin Siddiqui gila perannya disini sebagai psikopat yang haus akan membunuh, entah performa keberapa kalinya ia tampil all out di film. Vicky Kaushal sebagai polisi yang memang pecandu narkoba, haus akan sex, cukup okelah mengimbangi Nawazuddin, selebihnya peran pendukung cuma tampil sekilas dan sebagai pelengkap dan tentunya calon korban untuk dibunuh.
Jika berbicara mengenai script yang Anurag Kashyap rangkai bersama Vasan Bala memang cukup intens untuk ukuran sebuah film thriller yang memang tidak terlalu bermain inception terhadap penonton, trik sederhana yang mereka lakukan juga oke meskipun urung untuk bereksplorasi secara lebih jauh dan masih berada pada trik biasa yang digunakan Kashyap, sekedar menjembatani arti dari sub judul itu sendiri lewat penuturan yang brutal dan kelam. Minus kekurangan film ini ya selain takutnya Kashyap untuk mencoba tampil sedikit keluar dari zona, ya sedari awal kita memang sudah tahu bahwa twist yang ia gunakan sendiri saling berkoneksi antara antagonis ke semi protagonis yang mana ini bukanlah sebuah trik maupun twist yang bisa dibilang baru di ranah sub genre thriller.


Posting Komentar

0 Komentar