Pola
pikir urang tua yang keras serta kolot adalah sasaran empuk untuk
menjadi sebuah film yang menggunakan premis biasa tapi menyimpan
berbagai "something" yang tak biasa, bagaimana tidak? terkadang apa yang
di deskripsikan lewat sebuah layar pasti memukul perasaan penonton
dengan apa yang ia pikirkan dan rasakan. Nitesh Tiwari mencoba
peruntungannya dengan mengambil langkah
yang empuk tadi dengan menggabungkannya dengan elemen olahraga. Dangal a
family drama sports with the taste of five stars food.
Mahavir
Singh Phogat (Aamir Khan) seorang mantan pemain gulat yang begitu
mencintai gulat dan berharap kelak ia menjadi pemain gulat dan kemudian
diteruskan oleh keturunannya, namun impiannya harus kandas begitu saja
lantaran restu sang ayah dan kurangnya dukungan pemerintah, ia kemudian
menaruh impian sepenuhnya kepada sang anak, namun impiannya sulit untuk
tercapai, pasalnya sang istri, Daya Shoba Kaur (Sakhsi Tanwar) hanya
bisa memberinya empat putri. Mahavir Phogat putus asa dan mencari
berbagai cara agar impiannya tercapai, akhirnya setelah ia melihat kedua
putrinya Geeta (Zaira Wasim) dan Babita (Suhani Bhathangar) mengalahkan
seorang pria sekelasnya yang mengganggunya, impian Mahavir Phogat kian
tumbuh, ia mendidik anak perempuannya layaknya seorang pemain gulat dan
bahkan mencukur rambut kedua putrinya layaknya lelaki, rasa takut dan
impian sang ayah kian membesar dan semua itu harus mereka buktikan
tatkala Geeta (Fatima Sana Shaikh) dan Babita (Sanya Malhotra) mewakili
india diajang kompetisi gulat bergengsi, Commonwealth Games.
Hubungan antar ayah dan anak, serta antara sang ayah yang mempunyai
mimpi yang besar dan bagaimana sang anak mewujudkan mimpi sang ayah
adalah point utama film ini. Saya suka eksekusi yang dilakukan Nitesh
Tiwari untuk mencoba menjabarkan hubungan tersebut, tak lupa berbagai
intrik yang sangat realistik ia tampilkan sepanjang film. Bagaimana sang
ayah yang putus asa dengan mimpi yang sangat besar yang ia miliki,
bagaimana sang anak yang terpaksa harus mengikuti kemauan sang ayah
dengan didikan yang begitu keras serta menjadi bahan cibiran teman
sekolahnya akibat perlakuan sang ayah bahkan sang anak menyebut ayahnya
sebagai musuh serta orang yang ia takuti semua tergambar begitu
realistik dan padat.
Nitesh Tiwari yang merangkap sebagai
screen writer begitu cerdas mencoba menjabarkan sebuah pesan "don't give
up with your life" serta hubungan ayah anak yang begitu kental, ia juga
bahkan sukses membuat penonton larut dalam emosi serta menampilkan
sebuah pesan simpati atau antipati terhadap karakter, bahkan ia juga
mampu menyentil bahkan menonjok tatanan pemerintah dan tentunya
penonton, baik itu yang menjadi ayah maupun anak, terkadang saya melihat
adegan per adegan yang dialami oleh saya sebagai seorang anak kepada
sang ayah, mungkin juga demikian dengan anda, kita diberikan sebuah
tontonan yang menonjok diri kita sendiri. Tak hanya itu saja, film ini
juga didukung dengan naskah yang begitu kuat ditengah premis biasa yang
ia angkat, scoring yang oke dan cinematography yang luar biasa dan
tentunya performa pemain yang begitu cemerlang terutama sang Mr.
Perfectionist, Aamir Khan yang begitu melekat dengan karakter yang ia
mainkan dan penuh pengorbanan itu.
Overall, Dangal sebuah
sajian biography dan drama yang begitu realistis, mampu membuat sebuah
terobosan yang baru dan mampu menyentil bahkan menonjok penonton dan
tatanan pemerintah, tentunya di dukung naskah yang kuat, scoring dan
sinematografi yang oke dan tentunya performa pemain yang begitu mumpuni.
0 Komentar