Debut
penyutradaraan Anna Rose Holmer yang kemudian merangkap sebagai penulis
naskah, dibuka layaknya film bertemakan sports ketika sang protagonis
yang berusia 11 tahun bernama Toni (Royalty Hightower) yang melakukan
sit up dan berlatih tinju bersama sang kakak, Jermaine (Da'Sean Minor),
setelah itu kita kemudian dibawa ke alur maju yang menyoroti Toni yang
berusaha dan mencoba membaur serta
bergabung dengan sebuah grup tari disekolahnya, The Fits berkembang
menjadi sebuah drama coming of age solid yang menyinggung tatanan gender
sekaligus kaitannya akan konformitas sosial
Saya suka cara
Holmer yang menawarkan sebuah solusi mudah dan secara buta melontarkan
sebuah pesan "don't be ashamed of who you are" memaparkan sebuah
pengaruh kompleks konformitas terhadap pencarian jati diri seorang Toni.
Saya suka bagaimana Holmer memainkan karakter Toni yang dimainkan
begitu gemilang oleh Royalty Hightower, Holmer menghadapkan Toni pada
sesuatu yang bisa dibilang mudah namun ternyata sulit, berbagai
pertanyaan terus bergulir dan menghantui Toni mulai dari apa yang harus
ia pilih? apa penyebabnya? apakah jika saya pilih ini akan membawa saya
masuk kedalam problema yang rumit? pertanyaan itu terus bergulir
menghiasi layar, sebuah pertanyaan yang haus akan sebuah jawaban,
jawaban yang sangat menentukan kelangsungan hidup Toni.
Suatu
ketika, para gadis penari terjangkit sebuah epidemi misterius berupa
kejang-kejang atau disebut "The Fits" apakah penyebabnya? apakah air
seperti hipotesis awal ataukah sebuah hal lain? Holmer cerdas mengaitkan
fenomena "the fits" dengan usaha pencarian jati diri Toni serta tempat
sosial dalam kehidupannya, memang bagi penonton awal akan berceletuk
"film apa sebenarnya ini?" memang terasa ambiguitas sekaligus sedikit
absurditas teteapi Holmer sangat cerdas dengan apa yang ia utarakan dan
kemudian ia deskripsikan kesebuah layar, penonton cerdas pasti akan
mengerti apa isi yang tersirat sekaligus tersurat dari film ini
sebenarnya. Memang semua berujung pada sebuah ending yang aneh yang
sebagaimana ditampilkan lewat opening, menonjolkan visual, serta
membiarkan gambar bicara ketimbang bergantung pada dialog. Tapi, aspek
suara pun memikat berkat kecermatan sound mixing sehingga gesekan sepatu
dengan lantai serta ayunan pukulan yang membelah udara, dan segala
environmental audio lain pun piawai menguatkan suasana walaupun hanya
berdurasi 72 menit. Overall, The Fits merupakan sebuah sajian yang
padat.
SCORE : 4/5
0 Komentar